Bournemouth vs Man City: Jack Grealish si Pembuka Serangan, Live Vidio Minggu 26 Feb Pukul 00.30 WIB
Dengan gol lawan Arsenal, dan assist untuk gol Bernado Silva akhir pekan lalu, Jack Grealish sukses melampaui jumlah keterlibatan golnya musim lalu.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Dengan golnya melawan Arsenal, dan sumbangan assist untuk gol pembuka Bernado Silva ke gawang Nottingham Forest akhir pekan lalu, Jack Grealish sukses melampaui jumlah keterlibatan golnya sepanjang musim lalu.
Kontribusi Jack Grealish, pemain berusia 27 tahun ini dalam sorotan negatif sejak kedatangannya di Manchester City dari Aston Villa 18 bulan lalu.
Tapi sekarang, akhirnya, Jack Grealish, pria seharga 100 juta pound itu mendapat apresiasi.
Di musim pertamanya, sang gelandang hanya menyumbang tiga gol, dan tiga assists dalam 26 laga.
Tapi pesan dari pelatih Pep Guardiola konsisten: jangan menilai dia dari gol dan assist.
“Ini bukan tentang itu. Ini tentang kontribusinya tanpa bola dan apa yang bisa dia hasilkan untuk yang lain,” kata Pep September lalu.
Kini, Grealish telah menyumbang tiga gol, dan empat assists dari 18 laga.
Dan melihat potensi, dan tren yang sedang membaik, bisa jadi kontribusinya akan bertambah, dan terus bertambah.
Namun, seperti ditekankan Guardiola, peran Grealish lebih dari sekadar gol, dan assists.
Seiring waktu, perannya kini terlihat lebih jelas. Dia adalah seorang fasilitator.
Kemampuannya membawa bola adalah bagian penting, dan hal itu telah dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Guardiola di City.
Musim ini di Liga Premier, faktanya, hanya bek City Manuel Akanji yang rata-rata membawa lebih banyak per 90 menit daripada Grealish (rata-rata 25.12 kali).
Dan, dikutip dari Skysports, tidak ada pemain lain yang membawa bola lebih jauh darinya (330 m).
Statistik tersebut mencerminkan pentingnya dia saat City menggerakan bola dari lini belakang/tengah ke sepertiga akhir.
Tapi yang juga penting adalah, dalam aksinya tersebut, Grealish menyeret bek bersamanya.
Hal ini menciptakan ruang untuk rekan satu timnya.
Assist-nya untuk gol Nathan Ake dalam kemenangan Piala FA atas Arsenal,
ketika keduanya Takehiro Tomiyasu dan Bukayo Saka ditarik ke arahnya, membuat Ake tidak terkawal, adalah contoh keefektifannya.
Aksi Grealish bisa dinikmati lagi saat City mendatangi Bournemouth di Stadion Vitality, Dorset, Minggu (26/2) dini hari dalam pekan ke-25 Liga Primer.
City tersandung 1-1 saat melawan Nottingham Forest dalam laga di Liga Primer terakhir.
Ini tentunya menjadi preseden buruk karena mereka kini tertinggal dua poin dari Arsenal, yang punya satu laga di tangan
Pasukan Guardiola wajib membawa tiga poin dari laga ini jika masih ingin terus bersaing dengan Arsenal.
Di atas kertas, menaklukkan Bournemouth bukanlah hal yang sulit.
Catatan statistik membuktikan, City menyapu bersih 13 kemenangan dari 14 kali duel kontra The Cherries, dengan satu laga berakhir imbang.
Dan 12 laga terakhir mereka sukses menyapu bersih kemenangan.
Dalam duel pertama di Stadion Etihad pada pekan kedua Agustus tahun lalu, City melumat Bournemouth 4-0.
The Cherries tapi sedang menikmati fase kebangkitan kecil. Setelah gagal menang dalam sembilan laga terakhir,
di mana mereka kalah tujuh kali, dan dua kali seri, skuat asuhan Gary O'Neil ini akhirnya meraup tiga poin saat menaklukkan Wolverhampton 0-1.
Kemenangan yang sangat berarti karena mengeluarkan mereka sejenak dari zona degragasi.
The Cherries saat ini di peringkat 17 dengan 21 poin dari 23 laga.
Tapi jika kalah di kandang akhir pekan ini, mereka berpotensi kembali tersungkur di zona degragasi. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Grealish mulai temukan performa terbaik
- Jumlah gol, dan assistnya sudah lewati capain musim lalu
- City sapu bersih 12 duel terakhir kontra Bournemouth