Christophe Galtier Mengungkapkan Sisi Positif PSG Tanpa Neymar Lawan Bayern Muenchen
Neymar akan menjalani operasi setelah menderita cedera pergelangan kaki yang serius, memicu perdebatan apakah ketidakhadirannya berpengaruh positif?
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Neymar akan menjalani operasi setelah menderita cedera pergelangan kaki yang serius, memicu perdebatan apakah ketidakhadirannya adalah keseluruhan positif atau negatif buat PSG.
PSG sedang mempersiapkan pertarungan Liga Champions yang sangat menentukan melawan Bayern Muenchen.
Raksasa Prancis PSG menuju ke Allianz Arena dengan satu-satunya gol untuk dibalas saat mereka kalah dari Bayern Muenchen dengan skor 0-1 di leg pertama babak 16 ini.
Sayangnya, PSG akan tanpa salah satu pemain bintang mereka, Neymar.
Neymar pemain Brasil yang sangat berbakat yang telah mengalami karier yang penuh dengan pasang surut.
Pemain berusia 31 tahun itu menderita cedera pergelangan kaki yang serius selama kemenangan dramatis 4-3 timnya atas Lille pada pertengahan Februari.
Dia akan menjalani operasi, dengan demikian telah dikesampingkan selama sisa musim ini dan akan dipaksa untuk menonton.
Mantan ace Barcelona telah membuat 29 penampilan untuk PSG musim ini dan berkontribusi pada 35 gol kekalahan,
Dia mencetak 18 dan membantu 17 di semua kompetisi.
Namun, berbicara menjelang pertandingan di Allianz Arena, pelatih kepala Christophe Galtier secara terbuka mengakui bahwa ada salah satu hal besar dari ketidakhadiran Neymar.
Taktik Prancis itu mengakui bahwa timnya dapat memperkenalkan lebih banyak keseimbangan pada lineup sekarang setelah pemain Brasil itu absen.
Namun, harus dicatat bahwa Galtier akhirnya menekankan pentingnya Neymar dan kepentingannya yang tak tergantikan di lini serang.
"Saya melihat ada perdebatan seputar ini," kata Galtier.
"Ini kerugian, jelas. Apakah tim lebih seimbang? Ya".
"Apakah lebih baik seperti ini? Aku akan mengatakan bahwa dia lebih baik mencetak gol."
Sementara Neymar, Messi, dan Mbappe menimbulkan ketakutan di hati para pemain bertahan lawan,
tidak ada yang menawarkan dukungan apa pun secara defensif.
Akibatnya, para pemimpin Ligue 1 sering dibanjiri dan didominasi dalam pertandingan melawan sesama raksasa lain dari Eropa.
Leg pertama bentrokan mereka dengan Bayern Munich adalah contoh yang bagus.
Tim Jerman mendominasi bola dan Les Parisiens berjuang untuk mendapatkan kembali kepemilikan pemegang Bundesliga.
Meskipun demikian, dengan Mbappe dan kawan-kawan perlu membalas defisit 1-0,
Ini akan menarik untuk melihat bagaimana mereka bermain tanpa adanya salah satu penyerang mereka yang paling produktif, Neymar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.