Milan Diserang Sakit Flu, Olivier Giroud Tetap Ambil Bagian dalam Sesi Latihan Meski Sedang Flu
Striker AC Milan, Olivier Giroud tetap ambil bagian dalam sesi latihan Rossoneri pada sesi pagi meski sedang sakit flu.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Striker AC Milan, Olivier Giroud tetap ambil bagian dalam sesi latihan Rossoneri pada sesi pagi meski sedang sakit flu.
Olivier Giroud termasuk pemain yang dikhawatirkan bisa melewatkan pertandingan karena flu.
Sebelumnya dilaporkan sejumlah pemain AC Milan termasuk Olivier Giroud terkena flu.
Bahkan ada laporan yang menyebutkan striker Milan Giroud berisiko absen melawan Tottenham karena flu.
AC Milan bisa tanpa striker utama Olivier Giroud pada hari Kamis melawan Tottenham Hotspur.
Pemain Prancis itu sebelumnya tidak berlatih pada hari Senin karena flu, sebuah laporan mengklaim.
Seperti yang telah dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport, striker Prancis itu tidak berada di Milanello bersama anggota tim lainnya pada Senin sore karena menderita flu.
Hal itu langsung membuat para suporter khawatir dia tidak akan cukup sehat untuk bermain di pertandingan besar babak 16 besar Liga Champions melawan Tottenham.
Stefano Pioli diperkirakan akan tetap membawa Giroud ke London dan berharap bisa pulih dengan cepat.
Klub akan berlatih pada Selasa pagi di Milanello sebelum bertandang ke London.
Jadi saat itulah keputusan akhir perlu diambil.
Situasinya sama dengan Brahim Diaz yang diragukan tampil karena cedera lutut.
Prediksi Pertandinga Berbeda-beda
Prediksi skor menunjukkan perkiraan yang beragam untuk laga Tottenham vs AC Milan di laga leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions.
Beberapa situs yang mengulas sepak bola memberikan prediksi yang berbeda-beda untuk laga Tottenham vs AC Milan.
Whoscored memprediksi Tottenham menang dengan skor 2-1 atas AC Milan di leg kedua ini.
Squawka memprediksi Tottenham menang dengan skor 2-0 atas AC Milan. Sehingga Tottenham dijagokan bisa lolos babak berikutnya.
Sedangkan Sportsmole memprediksi laga Tottenham melawan AC Milan akan berakhir dengan skor 1-1. Sehingga AC Milan yang lolos ke babak Perempat final UCL.
Momen krusial menunggu Tottenham Hotspur saat menjamu AC Milan dalam leg ke-2 babak 16 besar Liga Champions di Stadion Tottenham, London, Kamis (9/2) dini hari nanti.
Spurs wajib mengalahkan Milan, setelah tertinggal 1-0 dalam leg pertama di San Siro (15/2) lalu. Gol semata-wayang dari Brahim Diaz tiga pekan lalu, membuat Spurs tersungkur.
Kekalahan yang mengecewakan lantaran skuat asuhan Antonio Conte ini sebenarnya lebih mendominasi penguasaan bola.
Hanya saja, mereka minim peluang. Trio penyerang Spurs, Harry Kane, Son Heung-min, dan Dejan Kulusevski sulit untuk mendobrak lini belakang Milan yang kuat.
Jika tak ada perubahan besar, skenario serupa bukan tak mungkin terulang dalam leg kedua ini. Penyelesaian akhir memang jadi problem utama Tottenham saat ini.
Dua laga terakhir menjadi bukti saat Spurs kalah masing-masing dengan skor 1-0 dari Sheffield, dan Wolverhampton. Saat melawan Wolverhampton, pasukan Tottenham melepaskan 21 tendangan ke gawang lawan, tanpa satu pun yang membuahkan gol.
Tumpulnya lini depan Spurs tak lepas juga dari macetnya keran gol sang ikon, Harry Kane, terutama di Liga Champions.
Di Liga Primer, dia masih terbilang subur dengan mengemas 18 gol dari 26 laga.
Namun, di liga Champions, Kane tak berkutik dengan baru mencetak satu gol dari tujuh laga.
Lantas, bisakah penyerang Inggris berusia 29 tahun ini menjadi tumpuan harapan Spurs untuk memukul balik Bayern dini hari nanti?
Banyak pihak meragukannya. Termasuk juga mantan pelatihnya sendiri, Fabio Capello. Mantan pelatih timnas Inggris ini menilai, Kane sedang tak dalam penampilan terbaiknya.
"Ini laga yang akan sulit bagi Milan. Tapi, Kane juga tak sedang dalam penampilan terbaiknya untuk mendukung Spurs," ujar Capello di Milan News.
"Di beberapa laga lalu, saya lihat dia masih tajam seperti biasa. Tapi beberapa laga terakhir, dia seperti kehilangan gregetnya. Mungkin ia seperti kehilangan semangat, meski Antonio Conte selalu mengandalkannya," tuturnya.
Kane sendiri sudah menggaungkan tekadnya untuk bangkit. Dia berharap, magis di Stadion Tottenham dengan dukungan penonton yang melimpah akan memberi energi tambahan.
"Laga tengah pekan ini sangat penting. Ada kesempatan bagi kami untuk bertahan di Liga Champions. Syaratnya adalah mengalahkan Milan. Mereka tim yang tangguh, tapi kalian tahu, kami bertanding di kandang dengan para fan di belakang kami. Itu akan sangat membantu," ujar Kane.
Laga ini juga akan menjadi momen pemecahan rekor sang bomber. Dengan absennya sang kiper, Hugo Lloris yang cedera, Kane akan tampil ke-67 kalinya untuk Tottenham di kompetisi besar Eropa, dan menyingkirkan kiper Prancis itu sebagai pemain paling sering tampil di liga Eropa.
Seberapa besar keinginannya untuk merayakannya dengan sebuah gol? Ada banyak alasan selain ingin meloloskan tim ke perempatfinal.
Di antaranya adalah fakta bahwa dia hanya mencetak satu gol dalam tujuh penampilannya di Liga Champions UEFA musim ini, setelah mencetak 20 gol dalam 24 penampilan pertamanya di kompetisi tersebut.
Menyusul minggu mengecewakan yang membuat Spurs tersingkir dari Piala FA di tangan tim Championship, Sheffield United, dan harapan ke empat besar liga Primer yang makin menyempit, Kane mengecam rekan-rekannya yang kurang klinis di depan gawang.
Sang kapten benar-benar menjadi tumpuan Spurs. Dan dia berharap magis stadion Tottenham, tempat di mana dia mencetak enam gol dalam enam laga terakhir di Liga Champions, akan kembali bekerja.
Sayangnya, pelatih Antonio Conte kehilangan salah satu pilar terbaiknya, Eric Dier yang absen gara-gara kartu merah di leg ke-1.
Kubu Milan di sisi lain, datang ke London berbekal kekalahan 2-1 dari Fiorentina di laga terakhir. Kekalahan itu menghentikan rentetan empat kemenangan beruntun skuat asuhan Stefano Pioli ini sebelumnya.
Di laga ini, Pioli kehilangan sang pencetak gol leg pertama, Brahim Diaz yang cedera. Matteo Gabbia, Zlatan Ibrahimovic, dan Tiemoue Bakayoko juga kemungkinan absen.
Yang mengkhawatirkan, rekor tandang Rossoneri jauh dari mengesankan. Mereka hanya meraih dua kali menang dari delapan laga tandang terakhir di berbagai kompetisi.
Di Liga Champions, Milan juga hanya mampu dua kali menang dari enam laga tandang sejak 2021 lalu. Hal itu sedikitnya membuat para fan Spurs menjadi optimistis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.