Raphinha Lawan Ejekan, Cetak Gol Kemenaangan Saat Barcelona Hadapi Tuntutan Kasus Suap Wasit
Barcelona mendapat sambutan tak menyenangkan di Stadion San Memes saat berlaga melawan Athletic Bilbao, kemarin (13/3).
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir

TRIBUNNEWS.COM- Barcelona mendapat sambutan tak menyenangkan di Stadion San Memes saat berlaga melawan Athletic Bilbao, kemarin (13/3).
Ribuan pendukung tuan rumah terus mengejek para penggawa Barcelona terkait tuntutan korupsi.
Ini memang menjadi laga pertama Barcelona setelah mencuat kasus koruspi yang menggegerkan.
Dua hari lalu, jaksa penuntut di Spanyol telah mengajukan tuntutan korupsi terhadap Barcelona dan mantan presiden klub, Sandro Rosell serta Josep Maria Bartomeu.
Mereka dituding telah menyuap mantan wakil presiden komite wasit Spanyol Jose Maria Enriquez Negreira senilai hampir 7 juta euro atau sekitar Rp 115,5 miliar sejak 2001 hingga 2018.
Mereka dituduh melakukan korupsi dalam olahraga, bisnis, administrasi palsu, dan pemalsuan dokumen komersial.
Pelatih Barca, Xavi Hernandez mengaku terkejut, dan sedih dengan sambutan penuh ejekan di San Memes.
"Saya terkejut dengan suasana permusuhan di San Mames dan itu membuat saya sedih," katanya.
“Menilai sebelum waktunya [sebelum persidangan] tidak baik untuk masyarakat.
Semua orang bebas. Saya menghormati pendapat. Tapi kami diadili terlalu dini, dan itu membuat saya sedih.
Tapi hal-hal seperti itu untuk [ditangani] klub. Kami fokus bermain sepak bola, kami profesional," ujarnya.
Yang membuat ejekan penonton makin kencang lantaran satu-satunya gol Barca di laga kemarin juga terbilang kontroversial.
Bermula dari aksi Sergio Busquets yang mengirim umpan brilian kepada Raphinha di sisi kanan kotak penalti.
Berdiri dalam posisi bebas, penyerang Brasil itu menyelesaikan dengan sepakan ke tiang jauh yang membobol gawang tuan rumah.
Wasit Jesus Gil tadinya menilai gol tersebut offside.
Namun, setelah dilihat lebih jauh lewat VAR, tampak Raphinha dalam posisi sah ketika dia menerima bola, dan tak lama kemudian pemain Brasil itu bisa melakukan selebrasi.
Dia melakukan selebrasi dengan berani. Berlari ke arah tribun yang diisi para pendukung Athletic, dan di sana melakukan selebrasi, disambut dengan ejekan, dan makian.
Itu menjadi satu-satunya gol yang tercipta.
Dan semakin mengukuhkan peran vital Raphinha musim ini. Pelan tapi pasti, penyerang Brasil berusia 26 tahun ini tumbuh, dan berkembang bersama La Blaugrana.
Dan ini ditunjukkan dengan statistik yang tak bisa dibantah: Raphinha kini jadi pencetak gol terbanyak kedua di tim (sembilan gol), dan jadi top assists (sembilan assists).
Pemain bernomor-punggung 22 ini memanfaatkan ketidakhadiran Ousmane Dembele, yang cedera selama berminggu-minggu, untuk mengklaim tempatnya sebagai pemain sayap kanan, posisi favoritnya, di tim asuhan Xavi.
Tim Catalan pun mengamankan clean sheet ke-19 mereka dalam 25 pertandingan La Liga musim ini saat mereka bertahan untuk meraih kemenangan 1-0 kesembilan kalinya musim ini.
Barca dengan demikian tetap menjaga jarak sembilan poin dengan Real Madrid di peringkat kedua yang mengalahkan Espanyol sebelumnya.
Acungan jempol juga pantas dialamatkan kepada Kiper Marc-Andre ter Stegen yang melakukan beberapa penyelamatan luar biasa.
Ketika Inaki Williams akhirnya mencetak gol di menit-menit terakhir, gol tersebut dianulir setelah VAR melihat adanya handball oleh Iker Muniain saat melakukan build-up.
"Pada akhirnya yang terpenting (bertahan), kami bertahan dengan semua orang, termasuk di gawang, di garis gawang, ini adalah pertandingan yang harus kami menangkan," kata Ter Stegen kepada DAZN.
"Saya belum melihat gol yang dianulir, tapi itulah mengapa kami memiliki VAR. Ini adalah keputusan yang harus diambil (ofisial). Kami sangat senang bisa menjaga clean sheet lagi," kata sang kiper.
Kemenangan itu menjadi modal berharga Barca menghadapi Real Madrid dalam el Clasico di Camp Nou akhir pekan ini.
"Ini laga yang sangat sulit. Tekanan di San Memes luar biasa. Jika Anda menyerah, Anda akan dilumat. Tapi kami berjuang dengan hebat. Ini kemenangan krusial. Kami menjaga jarak sembilan poin (dengan Madrid), dan pergi ke el Clasico dengan penuh percaya diri," kata Xavi. (Tribunnews/den)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.