Kronologi Mantan Gelandang Persib M Rashid Jadi Korban Serangan Brutal Militer Israel
Eks-Persib. Mohammed Rashid turut menjadi korban dari tembakan gas air mata militer Israel. FIFA pun seolah menutup mata dengan kejadian yang terjadi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kronologi Mantan Gelandang Persib M Rashid Jadi Korban Serangan Brutal Militer Israel
TRIBUNNEWS.COM - Mantan gelandang Persib Bandung asal Palestina, Mohammed Rashid dilaporkan menjadi satu di antara korban serangan brutal militer Israel.
Serangan dari militer Israel itu disebutkan terjadi di laga final sepakbola Piala Yasser Arafat.
Insiden tersebut terjadi pada Kamis (30/3/2023) malam WIB, tepatnya di Stadion Faisal Al Husseini dalam laga Jabal Al Mukaber melawan Balata FC.
Baca juga: Tiga Negara Siap Jadi Tuan Rumah Pengganti Piala Dunia U-20: Israel Tetap Main, Indonesia Nonton Aja
Kabar mengenai serangan tentara Israel ke final Piala Yasser Arafat diwartakan Inside World Football pada Jumat (31/3/2023).
Menurut laporan itu tentara Israel secara tiba-tiba masuk ke stadion dan langsung menyerbu ke lapangan, sebelum menembakkan gas air mata.
Tragisnya tembakan-tembakan gas air mata yang dilakukan militer Israel ditujukan ke lapangan dan tribune penonton di stadion tersebut.
Baca juga: Fakta-Fakta PSM Makassar Juara Liga 1 2022: Penantian 23 Tahun, Juku Eja Toreh Rekor Impresif
Hal ini tentu menimbulkan kepanikan, bahkan pertandingan sampai ditunda sampai satu jam untuk mengkondisikan keadaan menjadi lebih baik.
Akibat dari tembakan gas air mata itu, pemain dan suporter harus menjalani perawatan setelah saling berdesakan saat mencoba keluar dari stadion.
Laporan yang sama menyebut jika belum diketahui siapa yang menginstruksikan invasi terhadap stadion oleh militer Israel.
Pihak Israel juga belum mengeluarkan pernyataan terkait insiden yang terjadi, kondisi yang juga membuat eks pemain Persib Bandung jadi korban.
Baca juga: Ganjar Pranowo Mengaku Kecewa Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Hokky Caraka: Munafik!
Mohammed Rashid turut menjadi korban dari tembakan gas air mata militer Israel, pemain timnas Palestina itu tengah berada di stadion saat insiden terjadi.
Rashid diketahui baru saja bergabung dengan Jabal Al Mukabber pada awla tahun ini, tentu saja kabar ini menjadi ironi dari dunia sepak bola.
Saat timnas U-20 Israel dibela banyak pihak, justru negara mereka melakukan tindakan tidak terpuji dengan aksi militer membahayakan.
Inside World Football pun mengutuk aksi tentara Israel, sementara dukungan untuk Palestina tetap mengalir atas insiden yang terjadi.
"Aksi militer Israel di tepi barat tidak akan membantu argumen bahwa mereka adalah warga dunia yang baik dalam sepak bola," tulis Inside World Football.
"Hormat untuk Palestina atas tragedi yang terjadi." imbuh mereka.
FIFA pun seolah menutup mata dengan kejadian yang terjadi, meski sikap mereka memposisikan politik di luar sepak bola.
Rusia sudah menjadi korban FIFA dengan sanksi yang diberikan akibat invasi ke Ukraina, Indonesia menyusul setelahnya.
Aksi penolakan timnas U-20 Israel berlaga di Piala Dunia U-20 2023 tak bisa diterima FIFA, status tuan rumah Indonesia pun dicabut.
Turnamen yang sedianya digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 batal diselenggarakan di Indonesia dan Argentina disebut sebagai penggantinya. (Eko Isdiyanto /SuperBall)