Peran Kunci Rade Krunic di Balik Kemenangan Milan 4-0 atas Napoli, Tak Biasanya Dia di Posisi Ini
Rade Krunic disebut-sebut sebagai pemain kunci di balik kemenangan AC Milan 4-0 atas Napoli lalu. Tak biasanya, main sebagai gelandang bertahan.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Rade Krunic disebut-sebut sebagai pemain kunci di balik kemenangan AC Milan 4-0 atas Napoli lalu.
Tak biasanya, di laga tersebut, gelandang Bosnia Rade Krunic bermain sebagai gelandang bertahan.
Dan strategi menempatkan Rade Krunic di posisi gelandang bertahan itu ternyata berhasil.
Dia berhasil melumpuhkan pergerakan dua motor Napoli, Stanislav Lobotka, dan Piotr Zielinski.
Praktis alur serangan dari Partenopei pun macet, tak bisa mengalir seperti biasanya.
Menurut pundit Serie A, Luca Serafini, Krunic bisa lebih optimal lagi perannya jika diberi kebebasan lebih, terutama untuk ikut menyerang.
Dia mengingat, musim terakhir bersama Empoli, sang gelandang mencetak lima gol, dan delapan assists.
"Dia harus lebih berani menyerang. Dia terlihat masih seperti menahan diri. Namun, di luar itu, dia memang menjadi penyeimbang luar biasa di lini tengah Milan," kata Seracini di Milan TV.
Napoli Tanpa Victor Osimhen
Bentrokan dua tim raksasa Serie A bakal digelar di panggung Eropa, Kamis (13/4 ) dini hari nanti.
Juara Eropa tujuh kali, AC Milan akan menyambut Napoli yang baru pertama kali menjejakkan kaki pada perempatfinal Liga Champions leg pertama di Stadion San Siro, Milan.
Rossoneri, julukan AC Milan, akan berusaha meniru kemenangan telak mereka, 4-0 atas Napoli di Naples dalam lanjutan Serie A dua pekan lalu (3/4).
Namun tim tamu --yang tinggal selangkah menggantikan Milan sebagai juara Serie A musim ini-- pastinya telah belajar banyak.
Mereka bertekad melanjutkan performa gemilang hingga ke puncak tertinggi di Eropa.
Kemenangan telak Milan atas Napoli lalu terbilang mengejutkan.
Pasalnya, skuat asuhan Stefano Pioli ini sedang dalam performa menurun. Mereka tanpa kemenangan di empat laga sebelumnya, dengan dua kalah, dan dua kali seri.
Tiba-tiba saja, dalam bigmatch tersebut, Rossoneri menggulung I Partenopei yang harus menderita kekalahan terbesar musim ini. Apakah itu menjadi pertanda kebangkitan Milan?
Tidak juga ternyata. Terbukti, lima hari setelah laga tersebut, Olivier Giroud dkk kembali melempem saat ditahan imbang tim papan tengah Empoli 0-0.
Inkonsistensi memang sudah menjadi trade-mark pasukan Pioli. Namun, faktanya adalah, saat berkiprah di Eropa, Rossoneri adalah tim yang sulit dikalahkan, dan sulit dijebol lawan.
Total, gawang Mike Maignan tak pernah kebobolan dalam empat laga terakhir di UCL.
Dua leg kontra Tottenham Hotspur di babak 16 besar, gawangnya masih perawan. Dua laga sebelumnya di penyisihan grup, gawang sang kiper juga tak kebobolan, masing-masing saat mengalahkan Dinamo Zagreb 4-0, dan Salzburg 0-4.
Di lain pihak, Napoli justru jauh lebih meyakinkan. Di Serie A, maupun di pentas Eropa.
Mereka sudah hampir pasti scudetto setelah meraih 74 poin, jauh meninggalkan pesaing terdekat, Lazio yang baru mengumpulkan 58 poin, dengan tersisa sembilan laga.
I Partenopei meraup 24 kemenangan dari 29 laga, termasuk yang terakhir saat mengalahkan Lecce 1-2.
Jangan lupa pula, Napoli punya rekor cemerlang di San Siro, dengan menyapu bersih tiga kemenangan di sana dalam pentas serie A, termasuk juga musim ini menang 1-2.
Di pentas Eropa, Partenopei juga digjaya. Mereka finis sebagai juara grup A di atas Liverpool.
Skuat asuhan Luciano Spalletti ini menjadi tim tersubur di UCL musim ini dengan mengemas 25 gol dari delapan laga. Rata-rata mencetak 3,1 gol per-pertandingan!
Tak hanya itu, Napoli juga sangat solid di belakang. Nilai defensif mereka hanya kalah oleh Bayern Muenchen. Total dari delapan laga, gawang Alex Meret hanya kebobolan enam gol.
Di babak 16 besar, mereka mengemas kemenangan impresif dengan agregat 5-0 atas Eintracht Frankfurt.
Namun, tanpa kehadiran striker bintang Victor Osimhen - karena cedera yang dideritanya saat bertugas untuk Nigeria--, Napoli dilibas oleh Milan di Stadio Maradona dua pekan lalu.
Hal itu yang menjadi sumber kekhawatiran utama jelang big match ini. Jurnalis Gazzetta Dello Sport, Luca Bianchin menyebut absennya Osimhen, yang mencetak empat gol di Liga Champions, dan 21 gol di Serie A, praktis sangat merugikan Napoli.
“Efeknya sangat masif. Bukan hanya karena kehilangan striker yang kuat, dan tajam, tapi juga secara taktik bakal ada yang berubah. Napoli biasa mengandalkan umpan-umpan panjang untuk disantap Osimhen.
Kini mereka mungkin tak akan melakukan itu. Milan juga akan mengubah strateginya karena tak adanya penyerang Nigeria ini," kata Bianchin.
Situasi makin sulit bagi Napoli lantaran penyerang pelapis, Giovanni Simeone kondisinya juga meragukan setelah cedera saat melawan Lecce.
Tinggal satu opsi penyerang tersisa yakni Giacomo Raspadori.
Dalam duel dua pekan lalu, Raspadori yang masuk menit ke-77 menggantikan Simeone, tampak tak berdaya diredam para bek Milan.
Dia akan beroperasi di lini depan dalam formasi 4-3-3 bertandem bareng Khvicha "Kvaradona" Kvaratskhelia, dan Hirving Lozano.
Di kubu Milan, pelatih Pioli akan kembali menurunkan starting XI terbaik setelah menurunkan sejumlah pelapis di laga terakhir kontra Empoli. Rafael Leao, dan Olivier Giroud akan jadi starter di lini depan.
Di lini belakang, dan tengah, Simon Kjaer, dan Rade Krunic bakal kembali.
Brahim Diaz juga akan diturunkan dari awal, dengan harapan dapat mengulangi penampilannya yang luar biasa melawan Napoli dua pekan lalu. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Absennya Osimhen sangat merugikan Napoli
- Milan percaya diri bermodal kemenangan 4-0 di Serie A lalu
- Mereka clean sheet di empat laga terakhir di UCL
AC Milan vs Napoli
Efek Tanpa Osimhen
Olivier Giroud
Striker
36 tahun
Prancis
AC Milan
Stats Liga Champions
8 main
602 menit
4 gol
2 assists
1 man of the match
Nilai 7.17
Khvicha Kvaratskhelia
Gelandang serang
22 tahun
Georgia
Napoli
Stats Liga Champions
7 main
529 menit
2 gol
4 assists
1 man of the match
Nilai 7.53
Liga Champions
Leg ke-1 Perempatfinal
Stadion San Siro, Milan
Kamis (13/4) dini hari
S-M-K-S-S
AC Milan 4-3-2-1
Maignan; Calabria, Tomori, Kjaer, Hernandez; Tonali, Krunic, Bennacer; Diaz, Leao; Giroud
M-K-M-M-M
Napoli 4-3-3
Meret; Di Lorenzo, Kim, Rrahmani, Rui; Anguissa, Lobotka, Zielinski; Lozano, Raspadori, Kvaratskhelia
Head to Head
Main 47
Milan menang 15
Napoli menang 15
Seri 17
4 Duel Terakhir
03/04/23 Napoli 0 - 4 AC Milan
19/09/22 AC Milan 1 - 2 Napoli
07/03/22 Napoli 0 - 1 AC Milan
20/12/21 AC Milan 0 - 1 Napoli
Top Players
AC Milan
Top Ratings
Malik Thiaw 7.44
Top Goals
Olivier Giroud 4
Top Assists
Rafel Leao 2
Napoli
Top Ratings
Leo Ostigard 7.57
Top Goals
Victor Osimhen 4
Top Assists
Khvicha Kvaratskhelia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.