Dari pantauan di media sosial, banyak netizen mengunggah suasana GBLA yang tampak pekat dipenuhi asap.
Selain itu, tagar #GBLA juga menjadi trendng topic nomor satu di twitter seiring kekalahan 1-4 Persib Bandung di depan pendukung mereka, bobotoh dari Persikabo1973.
Aksi para bobotoh menyalakan flare ini seolah menentang kebijakan manajemen Persib Bandung yang getol meminta pendukung untuk tidak membawa suar ke dalam stadion.
Manajemen Persib jelas merasa dirugikan atas aksi flaring dari bobotoh ini. Denda yang dijatuhkan PT LIB selaku operator kompetisi membuat manajemen Maung jengah.
Bahaya Flare
Kepulan asap dari flare yang dinyalakan penonton seusai Persib Bandung kalah 1-4 dari Persikabo 1973 di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di laga penutup musim Liga 1 2022, Sabtu (15/4/2023).
Tak hanya itu, pihak manajemen Persib juga menekankan pada bahaya dari flare.
Dokter tim Persib , Rafi Ghani memaparkan sejumlah alasan mengapa flare dinilai sangat berbahaya ketika dinyalakan di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.
Menurut Rafi, hal yang paling berbahaya, barang berbahan peledak itu akan membuat banyak orang kesulitan bernafas.
Karena itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai otoritas sepakbola Indonesia melarang penyalaan flare atau cerawat di dalam stadion.
VIDEO
"Suporter dan Bobotoh diimbau untuk tidak menyalakan flare karena akan membahayakan kesehatan. Apalagi di dalam stadion, karena Bobotoh sangat membutuhkan oksigen lebih karena sedang berada di tengah kerumunan," kata Rafi,dikutip dari laman resmi Persib .
Tidak hanya membahayakan kesehatan pernafasan, cahaya dan suara ledakan yang ditimbulkan dari menyalakan flare pun bisa menimbulkan kepanikan sehingga kenyamanan menyaksikan pertandingan menjadi terganggu.
"Bahaya flare lainnya bisa membuat luka bakar, gangguan penglihatan dan pendengaran dari ledakan dan cahaya yang dihasilkan. Jadi, mari sama-sama saling menjaga dan mencegah. Mari datang ke stadion dengan sehat dan pulang dengan sehat pula," tambahnya.
Seruan Teddy Tjahjono
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono saat hadir secara virtual saat PSSI membahas hasil sarasehan bersama klub-klub Liga 1 dan Liga 2 di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (5/3/2023). (Tribunnews/Abdul Majid)
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono juga getol memberikan imbauan ke seluruh penonton untuk mentaati peraturan yang berlaku.
Dengan begitu, kata Teddy, atmosfer pertandingan bisa dinikmati semua orang dengan aman dan nyaman.
"Ini pertandingan yang sangat baik karena mempertemukan dua tim yang punya kualitas setara," kata Teddy.
"Untuk itu, kita semua butuh kenyamanan dan keamanan selama menyaksikan pertandingan dan itu hanya bisa terwujud dengan mengikuti peraturan," kata Teddy.
Di antara sejumlah aturan untuk menjaga kenyamanan menonton, salah satunya larangan penyalaan flare, baik sebelum, selama maupun setelah pertandingan berlangsung.
Teddy menyebut, penyalaan flare tidak hanya mengganggu orang di sekitar, tapi juga membuat klub harus menanggung sanksi beraneka ragam, mulai dari larangan menggelar pertandingan tanpa penonton hingga denda ratusan juta rupiah.
"Butuh usaha keras untuk bisa menggelar laga terakhir ini di GBLA . Jadi sudah semestinya, kita semua menjaga nama baik Persib dan bobotoh, mengingat setiap pelanggaran tentu akan ada hukumannya," ujarnya.
Persib Dikabarkan Mem-banned Seorang Bobotoh
Penyalaan Flare di GBLA oleh bobotoh seusai kekalahan Persib , diduga dipicu oleh keputusan manajemen Persib yang mem-banned seorang bobotoh.
Daari penelusuran di media sosial, pengakuan seorang bobotoh di unggahannya di Instagram menunjukkan kalau dia tidak lagi mendapat akses untuk bisa membeli tiket laga Persib Bandung.
Dari pengakuannya, bobotoh itu mengaku dituding sebagai penjual flare.
Seiring kekalahan telak Persib , tagar #TeddyOut menggema di media sosial yang menyuarakan agar Teddy Tjahjono mundur, terkait hasil buruk yang diraih Persib Bandung serta penolakan atas kebijakan yang mem-banned seorang bobotoh gegara flare.
Belum ada keterangan dari pihak Persib Bandung terkait hal ini. Hal yang jelas, Persib yang harus merelakan posisi runner-up diisi Persija Jakarta musim ini, mesti bersiap kena denda lagi karena penyalaan flare di GBLA . (oln/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.