Update Kasus Juventus: Bianconeri Bisa Dapat 15 Poin Lagi, Auto Melesat ke Tiga Besar Klasemen
Sanksi pengurangan 15 Juventus berpotensi dicabut, sehingga Bianconeri berpeluang untuk kembali ke papan atas klasemen Liga Italia dan merangsek ke ti
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Sanksi pengurangan 15 Juventus berpotensi dicabut, sehingga Bianconeri berpeluang untuk kembali ke papan atas klasemen Liga Italia dan merangsek ke tiga besar.
Pengadilan olahraga tertinggi Italia ditunda pada Rabu (19/4/2023) malam, setelah sidang tiga jam tanpa mengumumkan keputusan.
Tampaknya semakin besar kemungkinan Juventus akan diberikan poin kembali sambil menunggu persidangan lainnya.
Menurut Football Italia, ada beberapa petunjuk, karena FIGC tidak ikut dalam banding, sehingga peran mereka diambil alih oleh jaksa CONI untuk olahraga Ugo Taucer.
Dia mengakui alasan di balik hukuman 15 poin "kurang jelasnya motivasi yang harus diapresiasi dan dievaluasi oleh penilaian baru."
Baca juga: Dibanding AS Roma, Eks Pelatih Napoli Ini Lebih Jagokan Juventus Juara Liga Eropa
Jaksa telah meminta agar masalah tersebut dikirim ke pengadilan yang berbeda untuk persidangan baru.
Jika opsi ini diambil, maka Juventus akan menerima kembali 15 poin sambil menunggu uji coba baru, karena penyelesaiannya bisa memakan waktu lama.
Juventus nantinya akan berada di urutan ketiga, melompat empat tangga dari posisi ketujuh saat ini.
Si Nyonya Tua yang saat ini memiliki 44 poin akan naik ke urutan ketiga dengan 59, unggul atas Roma, Milan dan Inter, hanya tertinggal dua poin dari Lazio.
Dan yang jelas mereka akan kembali memperebutkan satu tempat di Liga Champions musim depan.
Namun demikian, pihak Juventus ingin kasus itu dibatalkan sepenuhnya.
Juventus membantah melakukan kesalahan dan mengajukan banding ke pengadilan olahraga tertinggi Italia dalam Komite Olimpiade Italia, yang dikenal sebagai CONI.
Baca juga: Inter Milan & Juventus Kehilangan Momentum, Tiket Liga Champions Melayang ke Ibukota Italia
Seperti diketahui, dewan Juventus mengundurkan diri secara massal pada bulan November menyusul penyelidikan oleh jaksa penuntut umum Turin atas dugaan pembukuan palsu.
Sidang olahraga dalam kasus tersebut kemudian dibuka kembali berdasarkan informasi dari jaksa Turin, yang berujung pada pengurangan poin.