Alasan Kamboja Gratiskan Tiket SEA Games Bukan untuk Meneror Timnas Indonesia di Laga Terakhir Grup
Timnas Indonesia U-22 dikhawatirkan mendapatkan "teror" dari suporter tuan rumah di cabor sepak bola SEA Games 2023.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Alasan Kamboja Gratiskan Tiket SEA Games 2023 Bukan untuk Meneror Timnas Indonesia di Laga Terakhir Grup
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia diperkirakan akan menghadapi tekanan dari puluhan ribu suporter tuan rumah Kamboja saat menjalani laga pamungkas di babak penyisihan Grup A SEA Games 2023.
Hal itu lantaran pemerintah Kamboja menggratiskan tiket SEA Games 2023.
Alhasil, diprediksi timnas Indonesia akan menghadapi pressure dari suporter tuan rumah di stadion berkapasitas 50 ribu orang.
Baca juga: Netizen Soroti Lapangan Latihan Timnas U-22 Indonesia di Kamboja: Punya Vietnam Lewat!
Timnas Indonesia U-22 dikhawatirkan mendapatkan "teror" dari suporter tuan rumah di cabor sepak bola SEA Games 2023.
Timnas Indonesia U-22 memang berada satu grup dengan Kamboja di Grup A, bersama Myanmar, Filipina, dan Timor Leste.
Laga timnas Indonesia U-22 versus Kamboja akan digelar pada laga terakhir (10/5/2023), dan seakan bakal menjadi final kepagian.
Baca juga: Elkan Baggott Terancam Tak Diajak Ipswich Town Naik Promosi, Disebut Jeblok Saat Disekolahkan
Di atas kertas, Indonesia dan Kamboja akan menjadi dua tim terkuat pada grup tersebut, mengingat para tim top berada di grup B.
Namun melihat riwayat prestasi kedua tim, Indonesia dijagokan bakal lolos sebagai juara grup.
Garuda Muda besutan Indra Sjafri juga membawa skuat terkuat, yang lebih pantas disebut timnas senior plus pemain U-22.
Namun Rizky Ridho dan kawan-kawan patut waspada dengan kekuatan besar Kamboja, bukan cuma 11 pemain yang dipimpin Keisuke Honda.
Baca juga: Grup Pelatih Haters Shin Tae-yong Bisa Sekak Metode TC Jangka Panjang yang Usang
Pemerintah Kamboja menggratiskan tiket pertandingan SEA Games 2023 untuk semua cabang olahraga.
Alhasil, laga terakhir Grup A antara Indonesia kontra Kamboja bakal disaksikan 50 ribu suporter tuan rumah di Olympic Stadium, Phnom Penh.
Kebijakan pemerintah Kamboja di atas mudah diartikan sebagai upaya memberi dukungan sebesar-besarnya bagi tim tuan rumah, sekaligus meneror tim tamu.