Ketua Federasi Sepak Bola Kamboja Batal Mundur, Sebut Ada Permintaan dari Suporter
Sempat mengungkapkan mundur dari Ketua federasi sepak bola Kamboja, Sao Sokha kini sesumbar batal mundur karena dukungan suporter
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Federasi Sepak Bola Kamboja (FFC), Sao Sokha mengungkapkan keputusan yang berbeda lagi soal jabatannya.
Sao Sokha sempat mengeluarkan pernyataan mundur dari jabatan sebagai Ketua FFC setelah Timnas U22 Kamboja kalah dari Myanmar, Senin (8/5/2023).
Hal ini sesuai janjinya sebelumnya yang akan mundur jika Kamboja tak lolos ke babak semifinal SEA Games 2023.
Pernyataan tersebut ia tulis sendiri di laman Facebook miliknya.
Baca juga: Ketua Federasi Sepak Bola Tuan Rumah Siap Mundur jika Kamboja Gagal Tembus Semifinal SEA Games 2023
"Setelah gagal bersaing di grup A di turnamen sea games, saya menghormati janji untuk
Tunjukkan semangat tanggung jawab, saya ingin mengumumkan pengunduran diri saya dari jabatan presiden Federasi Sepak Bola Kamboja.
Dari Minggu malam, 05 Mei 2020, saya ingin menyerahkan kepada Yang Mulia. Khiev Sameth, Wakil Presiden Gedung Putih. B. B. A adalah presiden mulai sekarang. Aku sangat bangga padamu," tulis akun G Sao Sokha pada Senin (8/5/2023).
Namun nyatanya pernyataan tersebut tak bertahan lama.
Hanya selang satu hari, Sokha telah membalikkan ucapannya.
Sokha mengaku masih menjabat sebagai Presiden Federasi sepak bola Kamboja atas permintaan perdana menteri dan para suporter.
"Hal ini membuktikan tanggung jawab saya," terang Sokha, dikutip dari Reuters, Selasa (9/5/2023).
Dalam laman yang sama, ia menyebut Perdana Menteri Hun Sen, atas nama pemerintah telah mendesak dirinya untuk membatalkan keputusannya.
Menurut Hun Sen, sepak bola Kamboja secara bertahap berubah ke arah yang lebih baik.
"Saya menerima permohonan Perdana Menteri Hun Sen, pecinta sepak bola Kerajaan, yang yakin pada saya untuk melanjutkan mandat saya sebagai ketua Federasi Sepak Bola Kamboja," terang Sokha.
"Menanggapi kepercayaan Perdana Menteri dan semua suporter sepak bola di Kamboja, saya mengimbau semua klun untuk terus mereformasi dan mengembangkan seluruh aspek dalam sepak bola," tambah Sokha.
Baca juga: Jadwal Indonesia vs Kamboja, Garuda Punya Catatan Minor saat Hadapi Tuan Rumah SEA Games
Sebelumnya, pria pria yang menjabat sebagai Kepala Polisi Militer Nasional tersebut sesumbar akan mundur jika tiket semifinal tak dikantongi Timnas Kamboja.
Jenderal Sokha mengatakan telah menghabiskan 10 tahun untuk meningkatkan sepak bola Kamboja.
Terlebih setelah Kerajaan memutuskan unyuk menjadi tuan rumah SEA Games ke-32.
Atas semua tekanan dan jerih payahnya, Sokha ingin di ajang ini skuad Kouprey mencapai semifinal.
Jika target tersebut tak tercapai, Sokha siap melepas jabatannya.
"Jika Timnas U22 Kamboja tidak bisa melaju ke semifinal, dengan semangat tanggung jawab, dan saya akan segera mengundurkan diri dari Federasi Sepak Boal Kamboja," tulisnya.
"Jika itu benar-benar terjadi, saya akan meminta komite eksekutif FFC untuk mencarikan presiden baru."
"Saya akan meminta maaf kepada para penggemar sepak boal bahwa saya tidak memenuhi syarat untuk membantu sepak bola Kamboja mendapatkan hasil yang baik untuk bangsa," lanjut Sokha.
Timnas Kamboja saat ini masih memiliki kesempatan lolos ke semifinal SEA Games 2023.
Namun tugas mereka sangat berat.
Kamboja harus menang atas Indonesia di laga pamungkas, dan menanti Myanmar terjungkal atas Filipina.
Tentu dua skenario tersebut akan jadi beban berat anak asuh Keisuke Honda pekan ini.
Dijadwalkan Kamboja akan melakoni laga pamungkas di fase grup besok, Rabu (10/5/2023) jam 19.00 WIB.
Sementara Myanmar akan melawan Filipina di sore harinya, jam 16.00 WIB. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)