Garuda Muda Bangkitkan Kembali Sepak Bola Indonesia Setelah Tragedi Kelam Kanjuruhan
Berhasil lolosnya Timnas Indonesia U22 ke babak final SEA Games 2023 diapresiasi positif oleh banyak pihak.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Berhasil lolosnya Timnas Indonesia U22 ke babak final SEA Games 2023 diapresiasi positif oleh banyak pihak.
Tidak hanya di dalam negeri, media-media di luar negeri pun menyambut gembira keberhasilan Indonesia U22 ke final.
AFP memberikan judul, Tim muda bangkitkan sepak bola Indonesia dari tragedi dan hinaan.
Para pemain sepak bola muda Indonesia dapat mengembalikan kebanggaan sepak bola negara ketika mereka memperebutkan final SEA Games.
Menyusul bencana stadion Kanjuruhan yang mematikan dan penghinaan karena kehilangan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Mereka membukukan tempat mereka dalam pertandingan medali emas melawan Thailand di Pesta Olahraga Asia Tenggara dengan kemenangan 3-2 atas juara bertahan Vietnam.
Emas untuk Indonesia akan menjadi yang pertama di SEA Games putra, yang diperebutkan antara tim di bawah 23 tahun.
Taufany Muslihuddin adalah pahlawan semifinal Indonesia, mencetak gol kemenangan pada menit ke-96 di Phnom Penh pada hari Sabtu.
Menggarisbawahi apa artinya bagi sepak bola Indonesia setelah tujuh bulan yang penuh gejolak, Taufany ambruk di rumput dan menangis terharu, sebelum rekan setimnya menumpuk di atasnya.
Saat peluit akhir dibunyikan, para pemain dan ofisial Indonesia melakukan selebrasi dengan liar di lapangan.
Setelah kemenangan tersebut, yang datang meski seorang pemain dikeluarkan pada menit ke-60,
pelatih kepala Indra Syafri mengatakan bahwa final adalah "momen yang kami tunggu-tunggu untuk membangkitkan sepak bola Indonesia".
Pencetak gol kemenangan di semifinal, Taufany menggemakan sentimen itu, mencatat "momentum pemulihan bagi Indonesia dan para pemain".
Indonesia yang berada di peringkat 149 dunia lolos ke Piala Asia lanjutan yang berlangsung di Qatar pada Januari-Februari.
Tanda-tanda sukses di lapangan hadir di masa kelam sepak bola Indonesia.
Pada bulan Oktober 135 orang tewas di sebuah stadion Kanjuruhan Jawa Timur ketika polisi menembakkan gas air mata, menyebabkan kericuhan di antara penonton.
Tragedi diikuti oleh FIFA batal menggelar Piala DUnia U20 di Indonesia dan memindahkannya ke Argentina karena penentangan warga Muslim terhadap partisipasi timnas Israel.
Itu berarti Indonesia kehilangan tempat kualifikasi otomatis mereka untuk turnamen tersebut.
Indonesia telah mengalahkan pemegang SEA Games Vietnam dan memenangkan keempat pertandingan grup dengan hanya kebobolan satu gol.
Tapi mereka menghadapi ujian keras di final di Stadion Olimpiade Phnom Penh.
Juara tujuh kali Thailand mengalahkan Myanmar di semifinal, menang 3-0.
Terlepas dari basis penggemar yang kuat, Indonesia, negara berpenduduk 270 juta orang, belum banyak berhasil dalam sepak bola.
Mereka hanya sekali lolos ke Piala Dunia, pada tahun 1938, sebagai Hindia Belanda.
Permainan di negara itu telah lama dirundung oleh salah urus, infrastruktur yang buruk, dan kekerasan di tribun penonton.
Medali emas tidak akan menyelesaikan masalah endemik itu dalam semalam, tetapi pelatih Syafri mengatakan:
"Semoga ini bisa menjadi penyemangat, sebagai momentum bagi FA Indonesia dan sepak bola Indonesia."