Vinicius Junior: La Liga Milik Para Rasis, Disoraki dengan Ejekan Rasial, Begini Curhat Vinicius
Vinicius Junior benar-benar menderita saat Real Madrid dipukul Valencia 1-0 dalam pekan ke-35 La Liga di Stadion de Mestalla, Valencia (21/5) malam.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Vinicius Junior benar-benar menderita saat Real Madrid dipukul Valencia 1-0 dalam pekan ke-35 La Liga di Stadion de Mestalla, Valencia (21/5) malam.
Vinicius Junior disoraki dengan ejekan rasial sepanjang pertandingan, dan terakhir dikartu-merah setelah ribut dengan pemain lawan.
Valencia unggul 1-0 lewat gol Diego Lopez di menit ke-33. Namun, apa yang dialami Vinicius Junior sepanjang pertandingan lebih menyita perhatian ketimbang hasil akhir yang sudah tak memengaruhi kedua tim.
Sepanjang laga dalam duel yang dihadiri sekitar 44 ribu penonton, Vini terus mendapat hinaan rasial.
Kata-kata hinaan merendahkan seperti "monyet", "bodoh", hingga "mati saja", dilontarkan sejumlah pendukung Valencia.
Di babak kedua, Vini pun hilang kesabaran. Dia lantas mendatangi tribun penonton tuan rumah yang paling berisik menghinanya.
Dia bersama sejumlah pemain Madrid lain mengkonfrontasi para fan rasialis tersebut. Laga pun sempat terhenti sekitar sepuluh menit.
Puncaknya, di pengujung laga, tepatnya di menit ke 90+7, terjadilah keributan.
Dalam video yang beredar, tampak Vinicius didatangi kiper Valencia, Giorgi Mamardashvili, dan mereka saling dorong, sebelum dipisahkan rekan-rekannya.
Dalam upaya memisah itu, tampak ada pemain Valencia yang mencekik Vini.
Dan dalam situasi chaos terlihat lengan Vini mengenai pemain Valencia, Hugo Duro.
Aksi itu kemudian dicek wasit melalui VAR. Yang kemudian menjatuhkan hukuman kartu merah untuknya.
Beberapa jam usai laga, Vini meluapkan kesedihannya di akun instagram.
"Kejuaraan yang dulunya milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi, sekarang menjadi milik rasis," tulisnya.
"Itu bukan yang pertama, atau yang kedua, atau yang ketiga. Rasisme normal di La Liga. Pihak yang berkompeten berpikir itu normal, Federasi juga melakukannya dan lawan mendorongnya," tulisnya.
"Negara yang indah, yang menyambut saya dan yang saya cintai, tetapi setuju untuk mengekspor citra negara rasis ke dunia. Saya minta maaf untuk orang Spanyol yang tidak setuju, tetapi hari ini, di Brasil, Spanyol dikenal sebagai negara rasis.
Dan sayangnya, untuk semua yang terjadi setiap minggu, saya tidak memiliki pembelaan. Saya setuju. Tapi saya kuat dan saya akan melawan rasis sampai akhir. Bahkan jika jauh dari sini," katanya memberi sinyal ingin hengkang.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti mengatakan pertandingan itu seharusnya dihentikan karena pelecehan yang ditujukan kepada pemainnya.
"Apa yang kami lihat hari ini tidak dapat diterima. Seluruh stadion meneriakkan hinaan rasis," kata pelatih asal Italia itu.
“Saya tidak ingin membicarakan sepak bola hari ini, tidak ada artinya membicarakan sepak bola hari ini. Saya mengatakan kepada wasit bahwa dia seharusnya menghentikan pertandingan," tuturnya.
"Seluruh stadion menghina pemain dengan nyanyian rasis dan pertandingan harus dihentikan. Saya akan mengatakan hal yang sama jika kami menang 3-0, tidak ada cara lain," katanya menegaskan.
Ancelotti mengatakan, reaksi Vinicius "dapat dimengerti" dalam situasi tersebut.
"Saya bertanya apakah dia ingin terus bermain, dan dia bertahan dalam permainan itu. Vinicius sangat sedih, dia marah. Sesuatu seperti ini tidak bisa terjadi di dunia tempat kita tinggal," ujar sang pelatih. (Tribunnews/den)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.