Laga Penghakiman Leicester City, Tragisnya Kisah Mantan Juara Liga Inggris yang Rawan Terdegradasi
Mampukah Leicester selamat atau bakal terdegradasi? Jawabannya akan tersaji pada pekan ke-38 Liga Inggris pada hari Minggu (28/05/2023) nanti.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Leicester City akan menjalani pertandingan hidup mati pada pekan ke-38 Liga Inggris.
Tim yang berjuluk The Foxes itu terancam bakal degradasi pada akhir musim ini.
Pasalnya, James Maddison dan kolega itu saat ini berada di peringkat ke-18 klasemen Liga Inggris dengan raihan 31 poin.
The Foxes terpaut 2 angka dengan Everton yang berada pada batas aman zona degradasi.
Leicester City bisa saja selamat dari jurang degradasi, asalkan mampu meraih kemenangan di laga terakhir dan Everton gagal meraih poin.
Diketahui, pada pertandingan pamungkas Liga Inggris, Leicester City akan menjamu West Ham United di King Power Stadium, Minggu (28/5/2023) pukul 22.30 WIB.
Sementara itu pesaingnya, Everton akan menghadapi Bournemouth pada waktu yang bersamaan.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Leicester City, Dean Smith mengaku pilih fokus timnya sendiri.
Ia enggan terlalu memikirkan hasil akhir yang diterima oleh Everton.
"Kami harus memenangkan pertandingan saat melawan West Ham," kata Dean Smith yang dikutip dari Sky Sports.
"Kami tidak ingin melihat hasil Everton sampai setelah pertandingan."
"Jika kami melakukan tugas kami, kami akan melihat orang lain untuk membantu kami, namun kami harus memastikan bahwa kami berkonsentrasi pada apa yang kami lakukan."
"Ini adalah pesan yang cukup sederhana dan para pemain telah berlatih dengan baik sejauh ini," kata Smith.
Kondisi Leicester City saat ini memang jauh berbanding terbalik dengan beberapa tahun sebelumnya.
Sejak pemecatan Brendan Rodgers, Leicester City masih kesulitan untuk tampil konsisten.
Jika mengingat-ngingat masa lalu, Leicester City pernah membuat kejutan besar dengan meraih gelar juara Liga Inggris pada musim 2015/2016 silam.
Pada saat itu tak ada satu orang pun yang mengira Leicester akan menjadi juara Liga Inggris.
Apalagi mereka baru promosi ke Liga Inggris pada musim 2014/2015 setelah 10 tahun absen.
Peran Tangan Dingin Ranieri
Kesukesan Leicester City kala itu merupakan peran dingin seorang Claudio Ranieri.
Ranieri kala itu merapat ke King Power Stadium, setelah The Foxes mendepak Nigel Pearson yang menjadi pelatih sebelumnya.
Penunjukan Ranieri ini pun menjadi titik balik Leicester.
Setelah ditunjuk jadi bos anyar Leicester City, Claudio Ranieri tentu langsung berusaha memperkuatnya.
Ia mendatangkan pemain-pemain baru ke King Power Stadium.
Salah satunya adalah N'Golo Kante.
Ranieri pun sukses menyulap Kante menjadi gelandang pengangkut air di tim Leicester.
Meski memiliki postur tubuh yang relatif kecil, Kante sukses membuat lini tengah The Foxes menjadi dominan.
Musim perdana Ranieri di Leicester City pun langsung berbuah manis.
Tim yang dijuluki The Foxes itu pun sukses menjadi juara Liga Inggris musim 2015/2016.
Kala itu, Leicester berhasil mengemas 81 poin dari 38 laga.
Mereka ungggul 10 angka dari Arsenal yang berada di posisi kedua dan 11 angka dari Tottenham yang berada di urutan ketiga.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 38, Laga Krusial Degradasi antara Everton, Leeds United, dan Leicester
Musim Ini Ambyar
Pada musim 2022/2023 Leicester City memang tampil ambyar.
Dari 37 laga mereka baru mengoleksi 31 poin.
Mereka kini terpuruk di peringkat 18 klasemen sementara Liga Inggris.
The Foxes kini mengemas 31 angka saja. Poin mereka sama dengan Leeds united yang ada di peringkat 19.
Leicester masih punya peluang lolos dari jebakan degradasi.
Asalkan di pertandingan terakhir mereka menang lawan West Ham sementara Everton tumbang atau cukup meraih hasil imbang saat melawan Bournemouth.
Jadi akankah Leicester selamat atau bakal terdegradasi? Jawabannya akan tersaji pada pekan ke-38 Liga Inggris pada hari Minggu (28/05/2023) nanti.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)