Juventus Kembali Singgung soal Liga Super Eropa, Bianconeri Ajak Real Madrid dan Barca Diskusi
Juventus mengajak Real Madrid dan Barcelona membahas lebih jauh soal Liga Super Eropa yang sempat membuat heboh jagad sepak bola dunia.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Proyek Liga Super Eropa yang sempat membuat heboh jagad sepak bola lama tak terdengar kabarnya.
Namun baru-baru ini satu klub yang masih getol berada di Liga Super Eropa, Juventus mulai membuat pergerakan.
Juventus ikut menyenggol Real Madrid dan Barcelona yang juga masih tergabung dalam rencana pembentukan Liga Super Eropa tersebut.
Baca juga: Liga Italia - Allegri Hadapi Pekan Penentuan Nasib di Juventus, Dipecat atau Tetap di Turin?
Juventus mengajak Real Madrid dan Barcelona membahas lebih lanjut soal Liga Super Eropa.
Dalam pernyataan resminya, Juventus membeberkan beberapa hal yang menjadi perhatian.
Satu di antaranya adalah kemungkinan Juventus meninggalkan Liga Super Eropa.
Namun Juve akan melihat lebih jauh situasi yang ada sebelum mengambil keputusan.
Untuk itu Si Nyonya Tua mengajak Real Madrid dan Barcelona berembuk membahas kelanjutan rencana ambisius ini.
Periode diskusi itu akan menjadi penting bagi Juventus untuk menentukan sikap ke depannya.
"Juventus mengambil inisiatif untuk membahas soal kemungkinan keluar dari proyek Liga Super Eropa," tulis Juventus dalam pernyataan resminya.
"Periode diskusi ini akan menjadi penting untuk klub menentukan posisi di proyek ini selanjutnya," sambungnya.
Proyek Liga Super Eropa memang sedang dalam periode sulit.
Mereka mendapat tentangan besar dari berbagai pihak yang tak setuju dengan ide kompetisi ini.
Meski demikian, Liga Super Eropa juga terus mencoba bertahan.
Beberapa waktu lalu mereka menunjuk penanggung jawab baru untuk memulai kompetisi.
A22 selaku pihak yang dipercaya menyelenggarakan dan mengurus Liga Super Eropa optimis dengan rencana itu.
Liga Super Eropa atau ESL nantinya akan memiliki 60 hingga 80 tim sebagai peserta.
Format kompetisi ESL akan menggunakan sistem divisi.
Nantinya, ESL tak akan memiliki anggota yang permanen.
Selain itu, setiap tim akan memainkan minimal 14 pertandingan per musim.
CEO A22, Bernd Reichart yakin formulasi anyar dari Liga Super Eropa ini akan berhasil.
Pasalnya, ia mengaku sudah berbicara dengan banyak klub terkait kompetisi yang mereka ikuti.
Baca juga: Klasemen Akhir Liga Italia 2022/2023: AS Roma Finis ke-6, Juventus Main di Kasta Ketiga Eropa
Reichart berkesimpulan bahwa kompetisi Eropa menuju arah yang kurang menguntungkan.
Ia yakin tak akan lama kompetisi tersebut akan mengalami penurunan dan sirna.
Sebaliknya, sang CEO percaya Liga Super Eropa bisa menjadi jawaban untuk berkompetisi di masa depan.
"Pondasi sepak bola Eropa dalam bahaya dan rawan runtuh," ungkap Bernd Reichart dikutip dari Sunday World.
"Ini adalah waktunya untuk perubahan. Paraklub-lah yang menanggung risiko besar dsebelumnya."
"Namun ketika keputusan penting dibuat, mereka hanya dipaksa untuk berdiam diri sedangkan pondasi finansial dan uang beredar di sekitar mereka," sambungnya.
(Tribunnews.com/Guruh)