Juara Liga Champions: Pembuktian Guardiola Tanpa Messi, Kesempurnaan Debut Erling Haaland
Berbagai sorotan akan mewarnai laga final Liga Champions yang mempertemukan Manchester City vs Inter Milan mulai dari pembuktian Guardiola tanpa Messi
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai sorotan akan mewarnai laga final Liga Champions yang mempertemukan Manchester City vs Inter Milan, dini hari nanti.
Seandainya Manchester City mampu menjuarai Liga Champions musim ini, maka akan ada sorotan menarik yang tersaji.
Mulai dari pembuktian Pep Guardiola tanpa kehadiran Lionel Messi hingga kesempurnaan debut Erling Haaland.
Diketahui laga final Liga Champions bakal mempertemukan dua tim beda negara yakni Manchester City vs Inter Milan.
Stadion Ataturk yang terletak di Istanbul Turki bakal jadi arena pertempuran duel Manchester City vs Inter Milan.
Keseruan laga antara Manchester City vs Inter Milan akan ditayangkan SCTV dan streaming Vidio, Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB, dini hari nanti.
Baca juga: Siaran Langsung Final Liga Champions Malam Ini: Manchester City vs Inter Milan, Berebut Sejarah UCL
Berbagai bursa prediksi skor menempatkan Manchester City sebagai unggulan utama di final Liga Champions musim ini.
Performa impresif yang dijalani Manchester City musim ini jadi alasan tim tersebut lebih diunggulkan.
Skuad mumpuni, pelatih jenius dan tren performa apik menjadi bekal Manchester City bisa memenangkan laga ini.
Ditambah, ada ambisi Manchester City untuk menjadi tim kedua Inggris yang meraih treble winners jadi faktor lainnya.
Sementara, Inter Milan lebih dianggap sebagai tim underdog dan tak terlalu diunggulkan pada partai final kali ini.
Meskipun demikian, sejarah Inter Milan saat menjuarai kompetisi Liga Champions sebanyak tiga kali tak bisa dilupakan.
Berikut ini beberapa sorotan menarik yang akan menghiasi laga final Liga Champions malam ini yang telah dirangkum Tribunnews:
1. Pembuktian Guardiola Tanpa Lionel Messi
Tak bisa dibantah bahwa Guardiola layak dianggap sebagai satu pelatih terbaik dunia dalam 1,5 dekade terakhir.
Keberadaan Guardiola seakan menjadi jaminan trofi bagi tim yang ia besut.
Barcelona, Bayern Munchen dan kini Manchester City sudah merasakan tuah dilatih pelatih asal Spanyol tersebut.
Berbagai gelar juara telah dipersembahkan Guardiola kepada tiga klubnya tersebut.
Hanya saja ada satu sorotan yang kerapkali diperbincangan banyak kalangan terkait sosok Guardiola.
Sorotan tersebut tertuju pada fakta bahwa Guardiola hanya mampu memenangkan Liga Champions dengan hadirnya Messi saja.

Saat melatih Barcelona yang masih diperkuat Messi, Guardiola sukses memenangkan gelar Liga Champions sebanyak dua kali yakni 2009 dan 2011.
Hanya saja setelah kejayaan tersebut, Guardiola selalu kesulitan untuk membawa Bayern Munchen dan Manchester City meraih hal sama.
Padahal secara skuad, Guardiola punya atribut lengkap untuk membawa timnya memenangkan gelar Liga Champions.
Hanya saja sekali lagi, Guardiola tak mampu menghadirkan trofi si Kuping Besar.

Tak sedikit pihak yang merasa Guardiola hanya bisa memenangkan trofi Liga Champions dengan keberadaan Messi saja.
Kini, Guardiola punya kesempatan untuk mematahkan anggapan tersebut dengan cara membawa timnya memenangkan gelar Liga Champions musim ini.
Jika Manchester City sukses meraih trofi Liga Champions musim ini, maka itu akan menjadi pembuktian bagi Guardiola yang bisa juara tanpa sosok La Pulga.
2. Kesempurnaan Debut Erling Haaland di Manchester City
Seandainya Manchester City mampu menyegel gelar juara Liga Champions musim ini.
Maka Erling Haaland menjadi salah satu sosok yang paling bahagia dengan capaian tersebut.
Bagaimana tidak, Erling Haaland langsung mampu membantu Manchester City meraih treble winners pada musim perdananya.

Meraih treble winners alias tiga gelar bergengsi pada musim perdana jelas akan menjadi kenangan indah bagi siapapun pemain debutan.
Termasuk Erling Haaland yang musim ini merasakan debutnya sebagai pemain Manchester City.
Sejak direkrut Manchester City, Haaland seakan tak butuh namanya adaptasi.
Torehan 52 gol dan 9 assist dari 52 penampilan menjadi bukti ganasnya performa Haaland musim ini.
Di Liga Champions, Haaland masih menjadi top skor sementara dengan koleksi 12 gol.
Status top skor dan juara Liga Champions jelas akan menyempurnakan pencapaian Haaland pada akhir musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.