Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Cara Mbappe Lawan Rasisme di Sepakbola, Serukan Pemain Kompak Tinggalkan Lapangan

Kylian Mbappe menyoroti insiden rasis yang kerap terjadi di dunia sepakbola. Ia menilai perlu lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi rasis.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Cara Mbappe Lawan Rasisme di Sepakbola, Serukan Pemain Kompak Tinggalkan Lapangan
AFP/FRANCK FIFE
Ekspresi striker Paris Saint-Germain asal Perancis, Kylian Mbappe saat laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan Real Madrid di Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB. PSG berhasil memetik kemenangan dengan skor 1-0 (0-0). AFP/FRANCK FIFE 

TRIBUNNEWS.COM - Kylian Mbappe menyoroti insiden rasis yang kerap terjadi di dunia sepakbola.

Aksi rasis kerap terjadi di dunia sepakbola. Di Liga top dunia seperti Serie A dan La Liga pun tak luput dari aksi tak terpuji itu.

Penyerang Real Madrid, Vinicius Jr dan striker Inter Milan Romelu Lukaku adalah dua pemain yang kerap menjadi ejekan rasisme oleh suporter di lapangan.

Vinicius entah berapa kali mendapat hinaan rasis di musim 2022/2023 saat Real Madrid melakoni laga tandang.

Pun demikian pada Romelu Lukaku. Insiden paling panas yakni saat Inter Milan berjumpa Juventus di semifinal Coppa Italia pada bulan April lalu.

Buntut insiden itu, 171 orang penggemar menerima DASPON, larangan sementara dari stadion Italia, sementara Juventus melarang banyak dari mereka seumur hidup memasuki stadion.

Baca juga: Vincius Dapat Perlakuan Rasis dari Suporter Valencia, Legenda MU Sentil Otoritas Liga Spanyol

Dalam laga itu, Romelu Lukaku sempat mendapat kartu merah dari wasit.

Berita Rekomendasi

Namun, Presiden FIGC Gabriele Gravina memaafkannya, dan membatalkan kartu kuning kedua ditambah larangan satu pertandingan sebagai 'pernyataan menentang rasisme.'

Sebenarnya ada dukungan dari banyak pihak terkait penentangan terhadap tindakan rasisme ini.

Namun nyatanya masih saja ada kejadian rasis yang dialami oleh para pemain, yang sebenarnya berniat menghibur orang yang menonton.

NOMOR 20- Para pemain Real Madrid ramai-ramai memakai nomor punggung 20 milik Vinicius Junior jelang laga kontra Vallecano di Stadion Santiago Bernabeu (25/5). Itu sebagai bentuk solidartis untuk Vini yang jadi korban pelecehan rasial di Valencia (21/5).
NOMOR 20- Para pemain Real Madrid ramai-ramai memakai nomor punggung 20 milik Vinicius Junior jelang laga kontra Vallecano di Stadion Santiago Bernabeu (25/5). Itu sebagai bentuk solidartis untuk Vini yang jadi korban pelecehan rasial di Valencia (21/5). (JAVIER SORIANO / AFP)

Penyerang PSG, Kylian Mbappe menilai perlu lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi rasisme dalam sepak bola.

Menurutnya, para pemain harus satu suara dan memiliki satu pemahaman yang sama untuk mengatasi rasis.

Ia mendorong agar para pemain meninggalkan lapangan begitu ada ejekan rasis dari penonton.

“Kami para pesepakbola harus meninggalkan lapangan dan memahami bahwa kami memiliki kekuatan untuk mengubah banyak hal,” katanyadikutip dari La gazzeta dello sport via Footbalk Italia.

Pemain depan Inter Milan Romelu Lukaku menerima kartu merah saat pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan pada 4 April 2023 di
Pemain depan Inter Milan Romelu Lukaku menerima kartu merah saat pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan pada 4 April 2023 di "Stadion Allianz" di Turin. (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Lukaku Banjir Dukungan setelah Jadi Korban Rasis saat Lawan Juventus, Minta Liga Italia Bertindak

PSG sendiri pernah melakukan aksi demikian, yakni saat bertanding melawan Basaksehir di Liga Champions 2020.

Kala itu ada aksi rasis yang diduga dilakukan oleh wasit ke-empat terhadap asisten pelatih Basaksehir sehingga menimbulkan protes dikalangan pemain.

Para Basaksehir memilih keluar dari lapangan dan kemudian diikuti oleh pemain PSG yang menyebabkan laga ditangguhkan.

Mbappe menyebut para pelaku rasisme hanyalah minoritas dan ia menilai mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja merusak pertandingan sepakbola.

Penyerang Prancis Kylian Mbappe menghadiri konferensi pers di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris pada 23 Maret 2023, menjelang pertandingan kualifikasi turnamen sepak bola UEFA Euro 2024 antara Prancis dan Belanda. FRANCK FIFE / AFP
Penyerang Prancis Kylian Mbappe menghadiri konferensi pers di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris pada 23 Maret 2023, menjelang pertandingan kualifikasi turnamen sepak bola UEFA Euro 2024 antara Prancis dan Belanda. FRANCK FIFE / AFP (FRANCK FIFE / AFP)

“PSG melakukannya melawan Basaksehir di Liga Champions pada 2020 dan pertandingan itu diputar ulang. Mengeluh tidak lagi cukup. Pada tahun 2023 kita tidak bisa lagi membiarkan minoritas merusak kenikmatan sepakbola," ujarnya.

“Selain uang dan ketenaran, kami bermain untuk memberikan kegembiraan kepada para penggemar untuk menonton sepak bola. Anda tidak lagi ingin melakukannya jika mereka memperlakukan Anda sebagai monyet."

“Beberapa rasis akan selalu ada di luar sana, tetapi kami membutuhkan lebih banyak solidaritas di antara para pesepakbola," tambahnya.

Mbappe juga menyoroti rasisme yang menimpa Lukaku saat melawan Juventus. Ia berujar bahwa para pemain kedua tim seharusnya meninggalkan lapangan saat itu.

"Adapun Lukaku, pemain Inter dan Juventus seharusnya sudah meninggalkan lapangan. Persaingan tidak masuk hitungan. Rasisme melampaui sepak bola. Institusi harus berubah, dan peraturan harus diubah. Sebagai kapten Prancis, saya akan berjuang untuk ini,” tandasnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
12
10
1
1
24
8
16
31
2
Arsenal
13
7
4
2
26
14
12
25
3
Brighton
13
6
5
2
22
17
5
23
3
Man. City
12
7
2
3
22
17
5
23
5
Chelsea
12
6
4
2
23
14
9
22
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas