Thailand Dikritik Main Loyo saat FIFA Matchday, Alexandre Polking Ungkap Arti Sebenarnya
Thailand sedang dikritik atas pencapaian laga terakhir FIFA Matchday. Namun Polking tak anggap serius, pelatih asal Brasil ungkap arti sebenarnya.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Thailand, Alexandre Polking mengungkapkan arti penampilan anak asuhnya di FIFA Matchday sesungguhnya.
Thailand sedang diterpa kritikan atas pencapaian dalam beberapa laga terakhir FIFA Matchday.
Kompetitor Timnas Indonesia di wilayah ASEAN tersebut tidak meraih hasil positif dalam tiga pertandingan terakhir.
Baca juga: Piala Asia U17 - Thailand Balaskan Dendam Timnas Indonesia, Vietnam Butuh Keajaiban
Selama gelaran FIFA Matchday Maret dan Juni, Thailand menelan dua kekalahan dan satu hasil imbang.
Saat bulan Maret 2023, Thailand harus tersungkur 3-1 atas Suriah (26/3/2023).
Sedangkan laga Thailand vs Uni Emirat Arab juga diwarnai kekalahan 2-0 (29/3/2023).
Yang terbaru Thailand harus menerima hasil imbang 2-2 kontra Taiwan pada FIFA Matchday Juni 2023 (16/6/2023).
Padahal secara peringkat ranking FIFA, Thailand unggul jauh di atas Taiwan.
Thailand menempati posisi ke 114 ranking FIFA. Sedangkan Taiwan berada di posisi 158 ranking FIFA.
Hasil tiga pertandingan terakhir tersebut yang membuat Alexandre Polking menuai kritikan keras.
Baca juga: Harga Mahal Timnas Thailand Kalahan di FIFA Matchday 2023, Gajah Perang Terjebak Pot Sulit
Namun pelatih berpasport Brasil tersebut mengungkapkan arti sesungguhnya FIFA Matchday.
Bagi Alexandre Polking FIFA Matchday menjadi peluang Thailand menampilkan pemain lapis dua.
Alhasil, saat turnamen resmi, Thailand tidak perlu kesusahan untuk bereksperimen.
Alexandre Polking juga membeberkan prestasinya saat menukangi Tim Gajah Perang.
Gelar Piala AFF level senior pernah diraihnya pada tahun 2020 dan 2022.
Pelatih berusia 47 tahun tersebut juga sukses mebawa Thailand menuju putaran final Piala Asia 2023.
Alexandre Polking menegaskan Thailand akan berbeda saat gelaran turnamen resmi ke depan.
Dilansir Siams Sport, Alexandre Polking mebeberkan isi hatinya.
“Kami memenangkan Kejuaraan Piala AFF dua kali dan kami masuk putaran final Piala Asia. Jadi kapan waktunya penting kami selalu siap," ujar Alexandre Polking pada Senin (19/6/2023).
"Kami tidak mentargetkan menang pertandingan persahabatan," tegas pelatih berpasport Brasil tersebut.
"Saya akan terus menguji para pemain."
"Pertandingan persahabatan waktunya menampilkan pemain yang berbeda."
"Anda (para pengkritik) ingin saya membawa line-up 23 pemain intu untuk pertandingan ujicoba? itu lucu."
"Saya ingin menang. Tapi itu bukan itu tujuan dari pertandingan persahabatan."
"Saat Piala Asia kami akan mendapatkan poin berkali-kali lebih banyak daripada pertandingan persahabatan," tegas Alexandre Polking.
Kini Thailand tinggal melakoni pertandingan kedua FIFA Matchday Juni 2023.
Thailand kembali bertindak sebagai tim tamu, kontra Hong Kong.
Serupa dengan Timnas Indonesia vs Argentina, laga Hong Kong vs Thailand digelar pada Senin, 19 Juni 2023.
Hong Kong yang menempati posisi 147 ranking FIFA akan menjadi ajang eksperimen Alexandre Polking.
Sebelumnya, Hong Kong menuai hasil kurang memuaskan saat dikalahkan Vietnam dengan skor 1-0 (15/6/2023).
Hong Kong hanya kalah melalui gol penalti pada pertandingan pertama FIFA Matchday Juni 2023.
Agenda Timnas Thailand
Setelah FIFA Matchday kali ini, Thailand akan disambut beberapa agenda penting lainnya.
Agenda pertama ialah FIFA Matchday September yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 12.
Selanjutnya, Thailand akan berjuang untuk pada kualifikasi Piala Dunia pada 12-17 Oktober 2023.
Jika Thailand berhasil maka akan lolos fase kualifikasi kedua Piala Dunia, tepat beriringan dengan agenda FIFA Matchday November.
Agenda tersebut tak berselang lama dengan FIFA Matchday November tanggal 13 hingga 21.
Sedangkan agenda besar Thailand akan hadir tahun depan, untuk berlaga di Piala Asia 2024.
Jadwal Piala Asia 2024 akan digelar di Qatar pada 12 Januari hingga 10 Februari.
Momen ini tentunya menjadi ajang pembuktian dari eksperimen Alexandre Polking.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)