Ada yang Lebih Wonderkid dari Garnacho, Punggawa Argentina No 27 Ubrak-Abrik Bek Timnas Indonesia
Garnacho bukanlah pemain termuda dalam tim, wonderkid Argentina adalah pemain bernomor punggung 27, Facundo Buonanotte
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Alejandro Garnacho, pemain muda Timnas Argentina memang menjadi yang primadona dalam laga tandang FIFA Matchday lawan Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Hal itu karena Garnacho adalah pemain muda yang bersinar di klub raksasa Liga Inggris, Manchester United.
Dua edisi FIFA Matchday ini menjadi panggungnya bersama Timnas Argentina setelah debut lawan Australia beberapa waktu lalu di Beijing, China.
Namun faktanya, Garnacho bukanlah pemain termuda dalam tim.
Wonderkid yang sebenarnya adalah pemain bernomor punggung 27, Facundo Buonanotte
.
Buonanotte dalam laga lawan Indonesia dipercaya pelatih Lionel Scaloni sebagai starter.
Yakni menjadi Starting XI bersama para senior, sebut saja Paredes, Emi Martinez hingga Julian Alvarez.
Baca juga: Efek Setelah Berduel di Lapangan, Kini Alejandro Garnacho Follow Asnawi Mangkualam di Instagram
Beda dengan Garnacho yang menjadi pemain pengganti pada babak kedua.
Lantas bagaimana perbandingan Buonanotte dengan Garnacho?
Buonanotte layak disebut wonderkid karena masalah umur.
Soal usia, fakta membuktikan Buonanotte lebih muda dari Garnacho.
Media Argentina, Clarin menuliskan, Buonanotte berusia 18 tahun 5 bulan 24 hari saat laga debutnya.
Sementara, Garnacho berusia 18 tahun 11 bulan 14 hari saat debut vs Autsralia.
Lalu soal permainan, Buonanotte tak kalah skil dari Garnacho.
Beberapa kali si nomor 27 ini merepotkan Elkan Bagott dan juga Jordi Amat.
Tembok pertahanan Timnas Indonesia selalu terancam lewat sontekan si wonderkid.
Bagaimana tidak, ternyata pemain yang membela klub Liga Inggris, Brighton ini berposisi sebagai gelandang serang.
Peran Buonanotte sangat strategis, dipercaya Scaloni untuk menggantikan sang kapten, Lionel Messi yang absen.
Kemudian, sumbangsingnya juga penting dalam gol Leandro Paredes memecah kebuntuan di babak pertama.
Berkat permainan bola pendek lini serang, Paredes tanpa kawalan dan sukses melesatkam bola dengan tendangan roket ke gawang Ernando.
Adapun Buonanotte bermain selama 74 menit pada laga debutnya.
Ke depan, ia masih memiliki waktu untuk melebarkan sayap di level klub maupun timnas.
Untuk itu, Buonanotte layak disebut sebagai wonderkid Timnas Argentina dan menjadi pemain masa depan tim.
Profil Buonanotte
Nama: Facundo Valentin Buonanotte
Tanggal lahir: 23 Desember 2004
Tempat lahir: Perez, Santa Fe
Tinggi badan: 174cm
Klub: Brighton & Hove Albion
Posisi: Gelandang Serang
Kaki terkuat: kiri
Debut Timnas Argentina: 19 Juni 2023 (vs Indonesia)
Garnacho vs Asnawi
Pertandingan antara Timnas Indonesia vs Argentina diramaikan oleh duel antara Asnawi Mangkualam vs Alejandro Garnacho.
Berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Timnas Indonesia mesti menelan kekalahan dari Argentina dengan skor 0-2, Senin (19/6/2023) malam WIB.
Asnawi Mangkualam yang berperan sebagai kapten menjadi salah satu sosok penting yang membuat lini belakang Timnas Indonesia tak banyak dibobol oleh Argentina.
Bermain sebagai bek kanan, pemain Jeonnam Dragons itu banyak terlibat dalam urusan pertahanan.
Berdasarkan data yang disajikan oleh FotMob, Asnawi melakukan empat tekel, empat sapuan, tiga intersep dan lima recovery bola.
Salah satu yang jadi perbincangan ialah soal tekel yang dilakukan oleh bek berusia 24 tahun itu kepada Alejandro Garnacho.
Duel antara dua pemain itu dimulai ketika Alejandro Garnacho masuk pada menit ke-60 menggantikan Nicolas Gonzalez.
Seperti terlihat pada menit ke 79' di mana Asnawi menyapu bersih bola yang dibawa oleh Garnacho yang hendak melakukan penetrasi dari sisi kiri Argentina.
Kemudian sepuluh menit berselang pada menit 89' ia juga sukses membuat mati pergerakan Garnacho dengan tekelan yang sangat bersih.
Aksi pemain Jeonnam Dragons kali ini bahkan sampai membuat Garnacho kesal dan berbalik untuk menekelnya yang kemudian berujung pelanggaran.
Kini diketahui, penyerang Manchester United itu justru mengikuti akun Instagram Asnawi selepas keduanya terlibat duel di GBK.
Lini Belakang Apik
Melawan tim yang menempati peringkat 1 di ranking FIFA, Indonesia mampu bermain cukup baik dan hanya kemasukan dua gol saja. Itulah yang dikatakan oleh Shin Tae-yong.
Meski begitu, juru taktik asal Korea Selatan itu menegaskan bahwa gaya permainan yang diinginkannya dari Timnas Indonesia masih belum terlihat.
Itu karena Argentina memiliki kualitas yang jauh lebih baik jika dibandingkan tim Merah Putih yang menduduki posisi ke-149 di ranking FIFA.
"Untuk melakukan permainan yang diinginkan, memang belum terlihat," kata Shin Tae-yong melalui sang penerjemah, Jeong Seok-seo, dikutip dari YouTube PSSI.
"Apalagi ranking 149 lawan ranking 1, jika ingin menunjukkan permainan yang diinginkan seharusnya melawan yang rankingnya hampir sama," jelasnya.
Namun, pelatih berusia 52 tahun itu tahu bahwa dari mental dan pikiran yang ditunjukkan oleh Marselino Ferdinan dkk, terlihat bahwa mereka berusaha keras untuk menjalankan strategi yang diinginkan olehnya.
Hasilnya, lini belakang timnas cukup rapat untuk menahan gempuran yang dilancarkan oleh La Albiceleste (julukan Argentina).
Sepanjang laga, Julian Alvarez cs melepaskan 21 tembakan dan tujuh di antaranya tepat sasaran.
Namun, dari tujuh yang mengarah ke gawang Ernando Ari, hanya dua yang berakhir menjadi gol.
Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, Jordi Amat, Elkan Baggott, Shayne Pattynama, dan Pratama Arhan cukup apik mengawal lini pertahanan.
Mereka bahu membahu mencegah pasukan Lionel Scaloni untuk menceploskan banyak gol ke gawang tim Garuda.
Koordinasi dari para pemain yang berada di dalam lapangan menunjukkan bahwa mereka mulai memahami serta mampu beradaptasi dengan apa yang diinginkan oleh pelatih.
"Tetapi dari mental dan pikiran, dari gerakan pemain sangat terlihat berusaha untuk melakukan permainan yang diinginkan," sambung mantan juru formasi Timnas Korea Selatan itu.
"Untuk pertahanan sangat baik, seperti yang terlihat di skor (0-2) dan hanya memberikan beberapa peluang saja kepada lawan."
"Untuk formasi dan positioning, mulai mengerti dan adaptasi," jelas Shin.
Shin Tae-yong juga berujar bahwa pertandingan melawan Argentina ini mampu meningkatkan kepercayaan diri Timnas Indonesia.
Harapannya pada ajang Piala Asia 2023 nanti, kepercayaan diri ini dapat membuat mereka berprestasi.
"Pastinya juga bahwa pasti kita bisa menunjukkan yang terbaik serta mendapatkan kepercayaan diri di Piala Asia 2023 nanti," ucap Shin.
Nantinya pada ajang Piala Asia 2023, Indonesia bakal berhadapan dengan tim-tim yang notabene memiliki kualitas lebih baik.
Seperti yang diketahui, tim Garuda tergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam.
Sementara gelaran Piala Asia 2023 akan dimulai pada 12 Januari sampai 10 Februari 2024 mendatang.
Nantinya, dua tim terbaik grup akan lolos ke babak 16 besar bersama empat tim dari peringkat ketiga terbaik dari seluruh grup (A sampai F).
Kini, Indonesia masih punya waktu persiapan setidaknya selama enam bulan ke depan untuk menatap kompetisi tersebut.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Deni/Tio)