Terungkap, Stadion JIS Punya Aspek Berbahaya Bagi Penonton, Erick Thohir: Ganti Semua Rumput
Dari penjelasan Menteri PUPR itu, terungkap kalau Stadion JIS punya aspek membahayakan bagi penonton. Erick Thohir mau ganti semua rumput
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Terungkap, Stadion JIS Punya Aspek Berbahaya Bagi Penonton, Erick Thohir Jelaskan Hal Ini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyambangi Jakarta International Stadium (JIS) atau di Sunter, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
Dalam kunjungan guna melihat fasilitas Stadion JIS ini juga turut dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi.
Seperti diketahui, Stadion JIS masuk dalam salah satu kandidat venue yang diajukan untuk menggelar Piala Dunia U-17 pada November mendatang.
Baca juga: Alasan Erick Thohir Ragu Tunjuk Stadion JIS Jadi Venue Piala Dunia U-17 2023
Baca juga: Milan Pecahkan Rekor Saat Resmi Jual Sandro Tonali, Juve Tawarkan Barter Gelandang dan Bek
Akan tetapi setelah ditinjau, ada beberapa fasilitas yang perlu segera diperbaiki, antara lain soal rumput yang tidak layak.
"Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kami evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput. Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," lanjut dia.
"Namun ada solusinya. Kami akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau. Pak Kamal sebagai ahli agronomi untuk rumput di Stadion. Menurut beliau, harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai. Itu jangka pendek saja," kata Erick Thohir.
"Nanti kalau jangka panjangnya mungkin harus diubah rumputnya. Jadi itu salah satu rumput yg sekarang tidak dapat memenuhi kriteria FIFA sesuai dengan pengalaman beliau. Itu akan diganti dengan rumput yg lain untuk bisa dipakai U-17," jelasnya.
Adapun Basuki Hadimuljono menyatakan, JIS akan dievaluasi untuk bisa memenuhi standar FIFA.
"Hari ini saya bersama dengan Ketua Umum PSSI, dan PJ Gubernur, meninjau JIS untuk dievaluasi. Kami akan coba untuk dapat memenuhi standar FIFA untuk Piala Dunia U-17. Sebelumnya sudah ada tim PSSI untuk evaluasi, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, dapat memenuhi kira-kira standar FIFA," kata Menteri Basuki.
Selain itu, Menteri Basuki mengatakan akses dari stadion untuk keluar masuk penonton juga masih harus ditinjau ulang.
Meskipun menurut Jakpro sudah cukup, sudah pernah disimulasi.
Akan tetapi pihaknya akan kembali mensimulasi, pasalnya sesuai standar FIFA, dalam waktu 15 menit para penonton harus bisa meninggalkan Stadion.
Dari penjelasan Menteri PUPR itu, terungkap kalau Stadion JIS punya aspek membahayakan bagi penonton.
Hal itu terkait akses yang tersedia cuma satu, hal yang membahayakan bila kerumunan penonton hendak masuk atau ke luar stadion.
"Kemudian akses ke Stadion, yang ada existing sekarang hanya satu. Menurut saya, ini bahaya ya. Security-nya, apalagi di lingkungan penduduk. Jadi akan ditambah lima akses lagi, seperti jembatan penyeberangan, karena kemarin pengalaman Jakmania, banyak yang parkir di Ancol dan kalau mau ke sini harus mutar. Jadi akan kita bangunkan Jembatan supaya lebih cepat," terang Basuki.
Hal lainnya yang harus dibangun yakni akses dari Stasiun Kereta Api.
Nantinya akan ada akses langsung bagi para suporter dari Stasiun terdekat, yakni Stasiun Ancol ke Stadion JIS.
Begitu juga dengan akses tol yang rencananya akan dibangun untuk keluar langsung ke Stadion JIS.
"Pengerjaanya semua keroyokan, ada yang dikerjkan Pak Gubernur DKI, ada yang dikerjakan PUPr, ada yang dikerjakan KAI, Jasamarga. Semua keroyokan kalau nanti diperiksa FIFA, bisa insha Allah memenuhi syarat untuk bisa dipakai. Sayang kalau Stadion sudah begini tidak memenuhi syarat sangat disayangkan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.