Dua Takdir Mason Mount Kenakan Nomor Keramat di Manchester United, Bombastis atau Flop?
Mason Mount memiliki beban berat kala mengenakan nomor punggung 7 di Manchester United musim depan
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pemain baru Manchester United, Mason Mount resmi diperkenalkan Setan Merah ke publik pada Rabu (5/7/2023).
Perkenalan Mason Mount kali ini terasa komplet lantaran ia sekaligus memperlihatkan nomor punggung yang akan dikenakan musim depan.
Tak tanggung-tanggung, Mason Mount akan menggunakan nomor punggung 7 di Manchester United musim depan.
Hal ini tentu menjadi sorotan tersendiri.
Pasalnya nomor tersebut kerap dikaitkan dengan hal-hal besar dan sekaligus memalukan di klub ini.
Hal-hal besar yang dimaksud adalah betapa nomor punggung tersebut sering dikenakan oleh pemain-pemain berpengaruh.
Sebut saja George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham hingga Cristiano Ronaldo pernah menenteng nomor ini di punggung mereka.
Hasilnya para pemain ini menjadi tumpuan di era masing-masing.
Di mana Manchester United selalu bergelimang gelar, setidaknya di tingkat domestik.
Baca juga: Nikmati Uang Transfer Mason Mount ke Manchester United, Chelsea Tak Perlu Cari Pengganti
Namun nomor punggung 7 juga pernah menjadi sumber olok-olok bagi beberapa pemain yang mengenakannya.
Contoh paling mudah adalah Alexis Sanchez yang benar-benar melempem saat mengenakan nomor punggung ini.
Ia tak bisa menampilkan permainan terbaiknya sebagaimana yang ia tunjukkan saat membela Arsenal musim-musim sebelumnya.
Parahnya lagi, Manchester United memberikan kepercayaan besar kepadanya dengan mengganjar gaji fantastis, 400 ribu Poundsterling per pekan.
Namun ia hanya semusim bertahan di Old Trafford sebelum dilego ke Inter Milan.
Ada pula kisah Memphis Depay, Angel Di Maria hingga Michael Owen yang tak bisa memenuhi ekspektasi.
Ketiga pemain tersebut flop dan tak memberi dampak signifikan kepada permainan tim.
Menilik rekam jejak tersebut, Mason Mount dinanti dua pilihan.
Ia bisa saja tampil bombastis bagi Setan Merah musim depan.
Mount bisa menggunakan modal pengalaman merumput dan malang melintang di Liga Inggris sebagai acuan.
Daya kreatifitas sang pemain tak perlu diragukan lagi di lini tengah.
Selain itu ia juga memiliki akurasi sepakan bebas yang bisa merepotkan lawan.
Kepingan-kepingan itulah yang coba disatukan Erik Ten Hag di dalam skuad Manchester United.
Ia tak akan langsung memberikan beban besar kepadanya.
Namun ekspektasi publik tak akan demikian.
Publik bakal langsung mengharapkan hal-hal besar terjadi melalui kaki Mason Mount.
Pesan Perpisahan
Manchester United akan membayar pemain berusia 24 tahun itu dengan mahar 250 ribu pounds per minggu, yang bisa naik menjadi 300 ribu pounds dengan bonus.
Tim asuhan Erik ten hag itu mengontrak pemain jebolan akademi Chelsea dan kesayangan Frank Lampard itu dengan durasi lima tahun.
Mason Mount telah menjalani tes medis klub awal pekan ini di Carrington.
Pada Selasa (4/7/2023) malam Mason Mount telah mengkonfirmasi bahwa dia akan meninggalkan Chelsea melalui akun Instagram pribadinya.
"Mengingat spekulasi selama enam bulan terakhir, ini mungkin tidak mengejutkan Anda, tetapi tidak membuatnya lebih mudah untuk memberi tahu Anda bahwa saya telah membuat keputusan untuk pergi," ucap Mason Mount dalam video tersebut.
"Chelsea, saya merasa Anda pantas mendapatkan lebih dari sekedar pernyataan tertulis, jadi saya ingin memberi tahu Anda secara langsung betapa saya berterima kasih atas semua dukungan Anda selama 18 tahun terakhir."
"Saya tahu beberapa dari Anda tidak akan senang dengan keputusan saya, tetapi itulah yang tepat bagi saya saat ini dalam karier saya."
"Saya bergabung dengan Chelsea ketika saya berusia enam tahun dan kami telah melalui banyak hal bersama. Memenangkan Youth Cup , penghargaan Pemain Terbaik Tahun Ini, Piala Super, Piala Dunia Klub dan tentu saja malam yang tak terlupakan ketika kami memenangkan Liga Champions."
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada akademi, Jim dan Neil karena begitu berpengaruh bagi saya sejak usia muda, manajer tempat saya bekerja: Frank, Thomas, dan Graham."
"Staf ruang belakang, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa di Cobham, semua rekan tim saya selama bertahun-tahun yang telah menjadi saudara saya, keluarga saya atas cinta dan dukungan yang tiada henti dan yang paling penting kalian telah bersama saya selama ini. Saya berharap yang terbaik untuk kalian semua."
(Tribunnews.com/Guruh/Sina)