Drama Kylian Mbappe Panaskan Ruang Ganti PSG, Perpisahan Tinggal Menunggu Waktu
Drama panas yang mewarnai masa depan Kylian Mbappe benar-benar membuat PSG muak dengan sikap pemain Timnas Prancis tersebut.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Drama panas yang mewarnai masa depan Kylian Mbappe benar-benar membuat PSG muak dengan sikap pemain Timnas Prancis tersebut.
Apalagi Kylian Mbappe baru-baru ini melayangkan pernyataan bernada sindiran yang membuat harga diri PSG jatuh.
Dalam wawancara terbarunya, Mbappe menuding kegagalan PSG meraih kesuksesan terutama di kompetisi Eropa karena hierarki timnya sendiri.
Mbappe menganggap bermain untuk PSG seperti sedang berada di tim yang terpecah belah setiap musimnya.
Baca juga: Akibat Satu Hal, UEFA Bisa Larang Manchester United Beli Kylian Mbappe
"Saya pikir bermain untuk PSG tidak banyak membantu saya karena tim ini telah terpecah belah, benar-benar klub yang memecah belah," ujar Mbappe dalam wawancara dengan France Football.
"Saya telah melakukan yang saya bisa, tapi hasilnya tidak selalu bagus,"
"Anda seharusnya berbicara saja dengan orang-orang yang mengatur tim ini, yang mengatur skuad dan membangun klub ini," tambahnya.
Apa yang disampaikan Mbappe secara tidak langsung makin memanaskan situasi internal PSG.
Tak sedikit pemain PSG yang dikabarkan merasa marah besar dengan apa yang dikatakan Mbappe.
Dilansir RMC Sports, tercatat ada enam pemain PSG yang diklaim mengirimkan pesan kepada petinggi PSG soal tindakan negatif Mbappe.
Keenam pemain tersebut sepakat menganggap bahwa apa yang dikatakan Mbappe telah menghina harga diri klub PSG.
Nasser El Khelaifi selaku Presiden PSG pun dikabarkan juga murka besar atas pernyataan panas yang dikatakan Mbappe.
Pria kaya raya asal Timur Tengah itu menilai Mbappe tak menghargai perjuangan PSG yang telah membesarkan namanya sampai saat ini.
Tak hanya itu, Nasser El Khelaifi juga menganggap bahwa Mbappe telah ingkar janji terkait kesepakatan kontrak yang telah disepakati.
"Saya benar-benar terkejut ketika mendengar Mbappe ingin pergi dari PSG secara gratis pada tahun depan," jujur Nasser El Khelaifi.
"Dia merupakan pemain hebat, pria terhormat, jadi jika ia pergi secara gratis, akan melemahkan perekonomian klub terbesar di negara ini,"
"Saya kaget dan kecewa, seolah bukan dia yang ngomong demikian," tambahnya.
Pernyataan Mbappe pun seakan benar-benar menjadi shock therapy bagi komponen tim berjuluk Les Parisiens tersebut.
PSG sendiri sudah berkomitmen bahwa pihaknya telah memberi dua pilihan yang harus dipilih Mbappe.
Jika ingin bertahan di PSG, Mbappe diwajibkan menandatangani kontrak baru dengan durasi yang telah disepakati.
Sebaliknya, jika ingin pergi, PSG takkan mencegah kepergian pemain yang mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 tersebut.
Jika melihat drama panas yang melibatkan Mbappe dan PSG, tampaknya kata perpisahan menjadi puncak dari ketegangan kedua belah pihak.
Apalagi Real Madrid diyakini sudah siap sedia jika PSG ingin melepas Mbappe pada jendela transfer musim panas ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)