Jadwal Persib vs Dewa United di Liga 1 2023: Suporter Tuan Rumah VPC Berencana Lakukan Boikot
Persib Bandung mendapat kabar kurang sedap dari suporternya VPC yang berencana melakukan aski boikot di laga melawan Dewa United.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Jadwal Persib Bandung vs Dewa United akan menghiasi pekan ketiga Liga 1 2023, pada Jumat (14/7) malam.
Pertandingan Persib Bandung vs Dewa United rencananya berlangsung di Stadion GLBA.
Duel seru Persib Bandung vs Dewa United dijadwalkan memulai kick-off pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Eks Persib & Persija Laris Manis di Liga 2 2023: FC Bekasi Satukan Eze-Ismed, Persela Paling Banyak
Jelang pertarungan kedua tim, Persib Bandung selaku tuan rumah mendapat kabar kurang sedap dari suporternya.
Hal ini karena Viking Persib Club (VPC) menegaskan berencana menggelar aksi boikot.
Kepastian itu diterangkan oleh Tobias Ginanjar selaku Ketua Umum VPC.
Ia mengatakan bahwa sikap pengosongan stadion merupakan lanjutan aksi walk out pada laga kandang pertama.
Mereka kecewa karena aspirasinya tidak direspon oleh manajemen Persib atau PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Bahkan menurutnya, manajemen seakan menutup mata atas permasalahan yang terjadi, dengan enggan membuka ruang komunikasi untuk mencari solusi.
"Ini adalah sikap lanjutan kami ya, setelah di pertandingan pertama kami walk out. Kami merasa PT. PBB tidak ada perubahan, seakan menutup mata atas permasalahan yang terjadi.
"Tentunya ini juga karena adanya desakan dari distrik-distrik kita di bawah, jadi kami harus mendengarkan aspirasi mereka," ujarnya kepada Tribun Jabar.
Aksi walk out ini dilakukan setelah mendengar aspirasi VPC yang tersebar di beberapa distrik.
Menurutnya, semua distrik VPC mengeluhkan sistem pembelian tiket yang dinilai memberatkan.
Tiket kandang Persib diketahui mengalami kenaikan harga sehingga para pendukung merasa keberatan untuk membelinya.
VPC juga menyayangkan kenaikan harga tiket tidak diimbangi dengan perubahan fasilitas di Stadion GBLA.
Salah satunya kondisi toilet Stadion GBLA yang memerlukan perbaikan.
"Kami tidak menolak sistem online, karena dari musim kemarin sudah online. Hanya saja sistem pembelian sekarang itu rumit, karena harus lewat aplikasi yang harus diverifikasi.
"Setelah verifikasi kami juga harus membeli tiket secara secara individu, padahal untuk komunitas biasanya kolektif, karena banyak rombongan yang berangkat dari luar kota," ucapnya.
Tobias pun mengaku, telah menyampaikan persoalan tersebut kepada manajemen Persib, namun hingga kini belum ada titik temu, dan manajemen masih menutup mata atas masalah itu.
Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua distrik, dan telah bersepakat untuk menggelar aksi boikot pertandingan kandang kedua Persib nanti.
"Jadi kami minta, manajemen jangan terlalu memaksakan kehendak, sosialisasi yang kami perlukan dari manajemen.
"Kalaupun ingin tetap menerapkan hal ini (sistem baru) harus jelas dengan kondisi yang ada. Proses verifikasinya yang tidak menyulitkan. Jadi jangan terlalu memaksakan lah," ujar Tobias.
Disinggung terkait, sektor penjualan tiket menjadi hal kurang berpengaruh terhadap neraca pendapatan klub dibandingkan sektor lainnya.
Tobias menuturkan, hal tersebut pun pernah didengarnya dari beberapa rilis manajemen yang diterbitkan media.
Dimana, dari informasi tersebut, disebutkan bahwa pendapatan utama klub itu, seolah hanya bersumber dari sponsorship, merchandise dan hak siar.
Sehingga pendapatan dari penjualan ticketing seolah berada paling bawah.
Bahkan, dari rilis terakhir, lanjut Tobias, pembelian tiket komunitas itu hanya sepuluh persen.
"Dari rilis itu, kami beranggapan bahwa manajemen melihat keberadaan komunitas itu hanya sepuluh persen, dan merasa 90 persen lainnya masih ada penonton yang siap ke stadion.
"Jadi salah satu tujuan dari aksi kami ini juga, ingin menguji apakah keberadaan kami hanya sepuluh persen atau tidak. Ketika kami menarik diri, apakah stadion tetap penuh atau tidak," ucapnya.
Tobias pun mengaku, belum mengetahui hingga kapan aksi protes tersebut akan terus dilakukan pihaknya.
Bahkan, dirinya menyadari bahwa aksi tersebut akan mengorbankan dukungan terhadap para pemain yang berjuang di lapangan.
Akan tetapi, pihaknya ingin adanya titik temu dari persoalan tersebut, dengan adanya perubahan yang dilakukan oleh manajemen Persib.
"Sebenarnya kami juga tidak mau mengganggu konsentrasi pemain. Karena kami juga ingin memberikan dukungan secara langsung dan memberikan support moril kepada pemain.
"Tapi tentunya kami juga ingin agar aspirasi dari bawah ini harus disampaikan dan mendapatkan titik temu. Jadi kami juga belum bisa memutuskan sampai kapan dan seperti apa selanjutnya," katanya.
Kerugian Bagi Tuan Rumah
Dengan kabar di atas, Persib tentu bisa dirugikan karena bertanding kandang tanpa dukungan dari suporter setianya.
Persib saat ini justru sedang memerlukan dukungan suporternya setelah dua laga awal tanpa kemenangan.
Anak asuh Luis Milla melakoni dua pertandingan itu dengan meraih hasil imbang.
Rinciannya, Persib ditahan Madura United dengan skor 1-1.
Kemudian klub berjuluk Maung Bandung bermain imbang di kandang Arema FC dengan skor 3-3.
Dua hasil imbang ini membuat Maung Bandung tertahan di urutan 10 dengan 2 poin.
Sementara calon lawannya Dewa United tampil lebih baik karena menyapu bersih dua laga awal dengan kemenangan.
Dewa United tampil perkasa dihadapan Arema FC yang kalah 1-0 dan mempecundangi juara musim lalu PSM Makassar 1-2.
Hasil positif itu membuat Dewa United berada di peringkat 2 dengan 6 poin.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jabar/Cipta Permana)