Wasit Vietnam Beri Kartu Merah Kontroversi kepada Timnas Putri Indonesia, Pelatih: Kita Butuh VAR
Pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada menyoroti hukuman kartu merah wasit asal Vietnam pada laga semifinal Piala AFF U19 Wanita 2023.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada menyoroti hukuman kartu merah wasit asal Vietnam pada laga semifinal Piala AFF U19 Wanita 2023, Kamis (13/7/2023) malam WIB.
Seperti diketahui, Timnas Putri Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lawan Thailand.
Laga Timnas Indonesia vs Thailand yang digelar di Stadion Jakabaring Palembang itu berakhir dengan skor 1-7 untuk kemenangan tim tamu.
Baca juga: Daftar Lengkap Hukuman AFC pada Timnas Indonesia & Thailand Buntut Kericuhan Final SEA Games 2023
Sebuah kerugian pun menimpa Garuda Pertiwi sejak pertandinga baru memasuki menit ke-3.
Kiper Timnas Putri Indonesia, Fani Supriyanto, diganjar kartu merah usai menjatuhkan pemain Thailand pada menit ketiga.
Meski kejadian di luar kotak penalti, wasit Le Thi Ly asal Vietnam tetap memberi kartu merah kepada penjaga gawang Persis Solo tersebut.
Alhasil, skuad Garuda Pertiwi susah payah mengatasi perlawanan Thailand.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada pun menyesalkan keputusan dini dari wasit.
Lebih lanjut, Ia juga menyayangkan wasit yang ditunjuk berasal dari negara semifinalis.
Rudy menilai keputusan wasit banyak merugikan Timnas Putri Indonesia.
"Lain kali kalau bisa AFF bisa tidak ambil wasit dari empat semifinalis, ini wasit dari Vietnam, sekiranya banyak merugikan kita," kata Rudy dikutip dari laman resmi PSSI, Jumat (14/7/2023).
"Tetapi itulah sepakbola ya, dan juga saya bilang ke pemain kiranya ya sudah kita lupakan hari ini, kita masih ada hari esok," ujarnya menambahkan.
Selain itu, Rudy juga menyinggung soal penggunaan VAR yang sangat berpengaruh dalam pertandingan.
"VAR (Video Assistant Referee) mungkin menjadi salah satu solusi ya, mungkin bisa diperbaiki lagi kedepannya," ungkapnya.
"Dan juga lebih selektif lagi dalam penugasan wasitnya, sekiranya bisa netral, bukan dari empat semifinalis," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudy Eka Priyambada juga membandingkan Thailand yang memiliki kompetisi putri yang berjalan.
Sedangkan Indonesia tidak.
"Bagaimana melawan 11 pemain dengan 10 pemain dan juga bagaimana kita tahu Thailand termasuk dalam tiga negara (bersama Vietnam dan Myanmar) yang semuanya punya liga," ujar Rudy Eka Priyambada.
"Persiapan mereka juga matang, sedangkan kita persiapan hanya tujuh hari."
"Saya harap ini menjadi rujukan sepakbola wanita Indonesia kedepannya."
"Tadi pak Erick bilang tidak akan membedakan sepakbola wanita dengan pria, semoga bisa lebih peduli lagi terhadap sepakbola wanita," ungkapnya.
Tidak Adil Buat Indonesia
Selain itu, salah satu pemain Timnas Putri Indonesia, Helsya Maeisyaroh, juga turut mengkiritik kepemimpinan wasit Le Thi Ly.
Menurutnya, keputusan kartu merah terhadap Timnas Indonesia itu adalah tidak adil.
"Pastinya saya mewakili teman-teman, kecewa karena dari menit awal kita sudah bermain dengan 10 pemain," ucap Maeisyaroh.
"Menurut kami itu tidak adil aja," tambahnya.
"Tetapi ya, balik lagi, ini sepakbola, mau tidak mau, harus terima," tutur Maeisyaroh.
Bermain dengan 10 pemain, membuat Thailand bisa mencetak gol lebih dahulu.
Malapetaka Garuda Pertiwi pun lahir pada menit ke-15. Kala itu, Thawanrat Promthongmee membuka pesta gol untuk Thailand.
Dirinya mencetak hattrick di laga ini, dengan dua golnya lagi di menit ke-31 dan 70'.
Anaphon Amanpong mencetak dua gol (29', 47') dan dua gol dari masing-masing dari Chattaya Pratumkul (63') dan Natcha Kaewanta (88').
Sementara gol semata wayang Indonesia dicetak oleh Claudia Alexandra Scheunemann di menit ke-24.
Masih Punya Kesempatan Juara Tiga
Meski kalah, Indonesia masih berpeluang meraih gelar peringkat ketiga melawan Myanmar pada Sabtu (15/7/2023).
Myanmar menelan kekalahan tipis 1-2 dari Vietnam pada semifinal.
Pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada mengaku timnya masih memiliki kans dan semangat untuk meraih peringkat ketiga.
"Semangat tentu masih ada, kita masih mau bermain lagi melawan Myanmar," tegas Rudy.
"Sekiranya kita masih berusaha untuk menjadi juara ketiga," jelasnya.
"Tapi dengan hasil ini, kita bersyukur masih bisa menjadi semifinalis. Ini bagus buat kita belajar."
"Myanmar sama bagusnya dengan Vietnam, kita juga perlu waspada, sekiranya kita bermain normal saja," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.