Laga Persik vs Arema FC Diwarnai Kericuhan, Diduga Aremania Nekat Datang hingga 25 Oknum Diamankan
Kompetisi Liga 1 kembali diwarnai kericuhan antar suporter, kini Aremania diduga nekat datang di laga away Persik vs Arema FC
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Liga 1 kembali diwarnai dengan kericuhan suporter.
Pada pekan ketiga Liga 2023/2024, laga Persik Kediri vs Arema FC yang digelar di Stadion Brawijaya terlihat ada keributan di tribune penonton.
Sebagai informasi, laga Persik vs Arema FC dimenangkan tim tuan rumah dengan pesta gol, 5-2.
Tribune penonton nampak bergejolak sejak Arema FC mencetak gol di akhir babak pertama.
Terlihat dalam siaran Indosiar, penonton hingga petugas keamanan nampak mocar-macir.
Ternyata, ada penyusup dari suporter lawan, Aremania yang datang ke barisan Persik Kediri.
Kecurigaan bermula saat Arema FC mencetak gol dan kelompok suporter ada yang ikut bersorak.
Baca juga: Sorotan Liga 1: Pekan Pertama Diwarnai Aksi Rasisme, Pekan Kedua Ricuh Antarsuporter
Dikutip dari Bola Sport, Kapolres Kediri AKBP Teddy Chandra membenarkan informasi tersebut.
Teddy menerangkan para suporter Aremania ini masuk namun tidak menggunakan atribut.
Namun karena saat Arema FC mencetak gol mereka ikut senang, akhirnya suporter tuan rumah melakukan interogasi.
"Jadi sistemnya mereka perorangan dan tidak menggunakan atribut," kata Teddy Chandra.
"Misalnya situasi di lapangan ada gol untuk Arema FC, mereka senang."
"Sehingga suporter tuan rumah tahu. Mungkin ditanya-tanya, diketahui suporter tamu (Aremania)," tambahnya.
Dampak dari kejadian ini, beredar video oknum suporter yang diserang oleh suporter lain.
Bahkan 'Kanjuruhan' kembali nangkring di media sosial Twitter.
Bak menjadi tanda tak ada pelajaran yang didapat dari insiden maut Kanjuruhan tahun lalu.
Terlebih saat ini PSSI dan PT LIB sudah memberlakukan peraturan tanpa suporter away demi menghindari insiden serupa.
Bahkan tim Persik Kediri sudah memberikan tanda dengan jelas, soal larangan datangnya suporter Tamu.
Baca juga: Bukan Pengurangan Poin, Ini Sederet Hukuman PSM Dampak dari Kericuhan Suporter
Akibat aksi nekat oknum suporter Aremania, sebanyak 25 orang telah diamankan pihak kepolisian.
Mereka juga sudah dipulangkan menggunakan fasilitas dari pihak kepolisian.
"Total sekitar 25 orang dan semua sudah dipulangkan," kata Teddy, dikutip dari Bola Sport.
"Kami fasilitasi kendaraan umum untuk pulang."
"Tiap pertandingan kami lakukan evaluasi sehingga pertandingan berikutnya akan lebih baik lagi."
"Tiket mungkin dikoordinator suporter, sehingga tidak ada suporter lain yang bisa memiliki tiket pertandingan tersebut," tambahnya.
Tentu dampak dari kericuhan ini baik suporter maupun klub akan mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI.
Sebelumnya, PSSI telah mengeluarkan sanksi tegas setelah terjadi kericuhan antar suporter PSM Makassar.
Semua pihak yang terlibat termasuk klub, panitia penyelenggara hingga suporter yang rusuh mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI.
Dari dua kubu suporter PSM Makassar mendapat sanksi tak boleh menggunakan atribut suporter dalam lima pertandingan home ke depan.
Semenatara bagi klub dan panpel, PSSI juga menambahkan sanksi denda.
Namun sanksi tersebut nampaknya belum membuat kapok klub-klub atau suporter Liga 1 Indonesia.
Akankah perlu diberlakukan pengurangan poin saat suporter ricuh?
Usulan tersebut pernah dilontarkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Namun usulan tersebut nampaknya belum mulai digunakan.
(Tribunnews.com/ Siti N/ BolaSport.com/ Bagas Reza Murti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.