Pengakuan Jujur Mantan Bintang Real Madrid Soal Zidane: Dicambuk Saat Jatuh, Isco Didekati Barcelona
Isco punya pengakuan jujur yang brutal terkait metode kepelatihan Zinedine Zidane semasa berseragam Real Madrid
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pengakuan Jujur Mantan Bintang Real Madrid Soal Zidane: Dicambuk Saat Jatuh, Isco Didekati Barcelona
TRIBUNNEWS.COM - Mantan bintang Real Madrid Isco mengenang masa-masa kala dia berseragam Los Blancos dalam sebuah wawancara terbaru yang dilansir media Spanyol, Marca.
Pemain Spanyol itu menghabiskan sembilan tahun di Santiago Bernabeu dari 2013 hingga 2022 sebelum pindah ke Sevilla.
Saat bergabung dengan Real Madrid, Isco disambut meriah dengan banyak ekspektasi dipundaknya.
Baca juga: Timnas U-17 Indonesia Punya Pemain Sensasional yang Acak-acak Pemain Lawan Sendirian Bak Maradona
Namun, beban pengharapan kepadanya itu rupanya membuat sang pemain tertekan.
Isco justru tak bisa mengulang kembali performa yang dia tunjukkan untuk Malaga.
Dalam 353 penampilan secara keseluruhan untuk Real Madrid di seluruh kompetisi, dia mencetak 53 gol dan membantu 57 gol.
Isco sejatinya tampil dalam bentuk terbaiknya bersama Real Madrid saat diasuh oleh Zinedine Zidane saat itu.
Di bawah komando Zidane, Real Madrid boleh dibilang mencatatkan periode paling sukses dalam sejarah klub pada era ini.
Pun, Isco punya pengakuan jujur yang brutal terkait metode kepelatihan Zinedine Zidane.
Isco secara terbuka mengakui bahwa dia bisa jauh lebih baik di bawah ampuan pelatih asal Prancis itu.
“Apakah saya berharap lebih dari Zidane? Tidak. Zidane mengharapkan lebih dari saya, sejujurnya,” katanya.
Isco lalu menambahkan cerita tentang masa-masa dia membela klub raksasa Spanyol itu.
Sang pemain menurutkan, Zinedine Zidane lah yang memberi cambuk padanya saat dia dalam posisi jatuh.
"Zizou tiba di akhir musim (2015/16) dan saya tidak dalam kondisi yang baik, sungguh. Itu adalah tahun yang sangat sulit karena apa yang saya katakan kepada Anda, saya benar-benar kehilangan semangat. Setelah Piala Dunia, kepala dan tubuhku (seperti) tidak bisa (melanjutkan bermain sepak bola."
Isco melanjutkan cambuk yang diberikan Zidane membuat dia bisa bangkit setelah terpinggirkan dari skuad utama Real Madrid.
"Musim berikutnya saya mulai tanpa bermain, tetapi ada klik di kepala saya dan apa yang terjadi di tahun-tahun lain berlalu, ketika saya mulai memainkan pertandingan penting: PSG di Liga Champions, Barca di Camp Nou, Piala Super di Arab, melawan City di Liga Champions saya mencetak gol... Saya akan kembali lagi."
Masa Kelam Datang Lagi
Namun, periode kebangkitan Isco di Real Madrid cuma sebentar.
Peformanya kembali ambruk karena berbagai faktor.
"Tapi kemudian datang pandemi. Dan setelah pandemi saya berhenti bermain. Sejujurnya, itu lebih merugikan saya. Dan tahun berikutnya saya tidak sehat dan masa-masa indah saya di Madrid berakhir," kata Isco dilansir Marca.
Isco menambahkan, periode kepelatihan Carlo Ancelotti menjadi akhir dari masa indahnya di Santiago Bernabeu.
"Saya memainkan dua atau tiga pertandingan dengan Carletto dan dia (merasakalau saya sudah) selesai, tetapi dia jujur kepada saya dan saya menerimanya. Saya mencoba berlatih dengan baik dan memanfaatkan menit yang dia berikan kepada saya," kata Isco
Isco tampil dalam 184 pertandingan di bawah Zidane, mencetak 27 gol dan memberikan banyak assist.
Dia memenangkan banyak trofi selama membela Real Madrid, termasuk lima gelar Liga Champions UEFA dan tiga gelar La Liga.
Sempat Didekati Barcelona Saat Berseragam Real Madrid
Dalam wawancara yang sama, Isco mengungkapkan bahwa Barcelona sempat mendekatinya saat dia masih berstatus pemain Real Madrid.
Namun, sang gelandang memilih untuk tidak bergabung dengan musuh bebuyutan Los Blancos karena ia menikmati waktunya di ibukota Spanyol.
"Ya. Saya berbicara tentang Barça. Bartomeu memanggil saya dan dengan apa yang dibayar Bartomeu saat itu... Tapi saya berada di Madrid dengan sangat baik, dengan rekan satu tim saya, dengan suasana yang luar biasa di ruang ganti... Itu adalah tim impian saya, di mana saya memenangkan apa yang saya impikan."
Pemain Spanyol itu menambahkan:
"Saya tidak meninggalkan Madrid untuk mendapatkan semua emas di dunia. Kota ini juga luar biasa. Seperti yang saya nikmati di Madrid, saya tahu bahwa saya tidak akan menikmatinya di tempat lain," katanya.
Isco saat ini berstatus tanpa klub setelah kontraknya di Sevilla diakhiri pada Desember tahun lalu.
(oln/SK/Marca)