Erik ten Hag Bak Cahaya Terang bagi Rashford, Niatan Tinggalkan Man United Pupus Sudah
Kedatangan Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United sejak awal musim 2022/2023 telah membuat banyak perubahan pada diri Marcus Rashford.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United sejak awal musim 2022/2023 telah membuat banyak perubahan pada diri Marcus Rashford.
Rashford kini mengaku bahagia dan bisa menampilkan performa terbaiknya ketika di lapangan.
Hal itu sangat berbeda dengan yang dialaminya sebelum datangnya pelatih asal Belanda itu.
Di akhir musim kemarin, Rashford mendapat penghargaan Player of the Season dari klubnya.
Pemain 25 tahun itu juga menyabet penghargaan Sir Matt Busby Player of the Year atau pemain terbaik secara objektif.
Torehan 30 gol dan 11 assist dalam 55 laga jadi bukti shahih performanya yang gemilang Rashford bersama Manchester United.
Pemain berkebangsaan Inggris itu berubah menjadi pemain yang garang di bawah asuhan Erik ten Hag.
Diakuinya, Erik ten Hag datanga ke Man United di saat yang sangat tepat. Manajer 53 tahun itu langsung memberikan perubahan positif di skuat Setan Merah.
Baca juga: Mewahnya Skuad Manchester United, Efek Setan Merah Royal Layani Nafsu Shopping Erik Ten Hag
Hasilnya, di musim pertamanya Ten Hag langsung bisa mempersembahkan The Red Devils di dua final, satu di antaranya yang berhasil dimenangkan yakni Piala Carabao.
Kehadiran Ten Hag semakin membuat betah Marcus Rashford untuk lama-lama di Old Trafford.
Ini berbeda dengan sebelum datangnya Ten Hag, di mana pemain berpostur 1,8 meter ini sempat berfikir untuk hengkan.
Ya, Marcus Rashford mengaku sempat ingin hengkang dari Manchester United sebelum datangnya pelatih Erik ten Hag.
Keinginan Rashford untuk meninggalkan Man United ini dikarenakan ia tak kunjung menemukan kebahagiaan tatkala bermain menggunakan seragam Setan Merah.
Momen itu terjadi sebelum kedatangan pelatih MU Erik ten Hag. Tepatnya sebelum musim baru 2022/2023.
"Sebelum manajer (Eik ten Hag) datang mungkin sedikit berfikir tentang meninggalkan klub," kata Rashford, dikutip dari ESPN.
"Tapi ini sepakbola, itu terjadi. Semuanya akan terjadi karena suatu alasan dan dia datang ke klub pada waktu yang tepat untuk saya, waktunya tepat," tambahnya, sebelum menjelaskan apa yang berubah di bawah Ten Hag.
Baca juga: Potret Kemarahan Andre Onana pada Harry Maguire, Oase di Lini Belakang Manchester United
Pemain kelahiran 31 Oktober 1997 ini mengaku Man United terlalu kaku di masa lalu, dan membuatnya kurang bisa untuk menikmati momennya.
"Kebebasan - kami hanya sedikit kaku di masa lalu, kadang-kadang Anda tidak menikmati sepak bola Anda dan itu terjadi pada saya. Saya tidak menikmati sepak bola saya sebanyak yang seharusnya, seperti saya terbiasa untuk menikmatinya.
Hal itu cukup memengaruhi Rashford sehingga membuatnya berfikir untuk meninggalkan klub yang sudah melambungkan namanya itu.
"Karena itu mempengaruhi penampilan saya dan pada akhirnya seperti itulah saya sebagai pribadi; jika saya tidak bahagia maka sulit bagi saya untuk memainkan sepakbola terbaik saya," ujarnya.
Namun, ketika Ten Hag datang dan memberikan gelar di musim pertamanya, suasana langsung berubah. Kesan positif dirasakan oleh para pemain.
Hal itu membuat Rashford mengurungkan niatnya untuk hengkang. Bahkan sebaliknya, pemain yang lahir 31 Oktober 1997 ini akhirnya memperpanjang kontraknya selama lima tahun.
Pemain yang merupakan produk asli akademi Manchester United itu akan berada di Old Trafford hingga 2028 mendatang.
Seiring kontrak baru ini, Rashy akan mendapatkan pula kenaikan gaji. Semula, gaji Rashford berada di kisaran 250 ribu Poundsterling. Namun dengan kontrak baru ini, ia akan mendapatkan kenaikan bayaran secara signifikan.
Rashford akan mendapatkan gaji baru senilai 325 ribu Poundsterling per pekan atau senilai 6,3 milyar Rupiah.
Hal tersebut membuat dirinya menjadi salah satu pemain dengan gaji terbesar di skuad Manchester United saat ini.
(Tribunnews.com/Tio)