Kandangnya tak Lagi Angker, PSM Makassar Rasakan Kekalahan Kedua, Bernardo Tavares Minta Maaf
PSM Makassar merasakan kekalahan kedua di Liga 1 saat menghadapi Persik Kediri di Stadion Gelora BJ Habibie yang kini tak lagi angker bagi tim lawan.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - PSM Makassar seperti kehilangan aura sebagai juara bertahan Liga 1 musim lalu dengan menelan kekalahan kedua di awal musim ini.
Apesnya lagi, kedua kekalahan PSM Makassar itu terjadi saat mereka tampil di kandang sendiri.
PSM Makassar tercoreng saat menjamu Dewa United dan Persik Kediri.
Baca juga: PSM Makassar tak Bisa Bersantai, Calon Lawan di AFC Cup Pernah Jadi Mimpi Buruk Tim Liga 1
Teranyar, PSM kalah dari Persik Kediri dengan skor 1-2.
Jika menghitung turnamen di luar Liga 1, PSM sudah lebih dari dua kali menelan kekalahan di kandang sendiri.
Tim berjuluk Juku Eja itu juga kalah di kandang sendiri saat menjalani laga playoff ke kancah Asia melawan Bali United.
Dengan itu, PSM Makassar menelan tiga kekalahan saat berlaga di Stadion Gelora BJ Habibie musim ini.
Menghadapi hal itu, Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tak bisa banyak menjabarkan keadaan tim.
Tavares lebih memilih meminta maaf kepada para penggemar yang menantikan kemenangan PSM Makassar.
Pelatih 43 tahun tersebut juga terpukul dengan rentetan kekalahan yang dialami tim asuhannya.
Musim ini PSM menjalani masa yang sulit di kompetisi.
Kekalahan menjadi bahan evaluasi untuk bekerja lebih baik ke depan.
Tavares menjanjikan tim asuhannya bakal berusaha lebih keras lagi untuk mengamankan kemenangan.
"Kita berjanji akan bekerja berusaha lebih keras untuk merubah hal ini kedepannya," ujar Tavares dikutip dari Tribun-Timur.
"Sekali lagi saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya kepada suporter atas kekalahan ini," lanjutnya.
Pertandingan ini menjadi catatan kehadiran suporter paling minim sepanjang PSM berlaga di Parepare, hanya 1.862 penonton.
Wiljan Pluim terpukul dengan situasi yang ada, minim suporter dan Laskar Pinisi menelan kekalahan.
Padahal PSM Makassar memulai laga dengan meyakinkan.
Babak pertama Juku Eja unggul. Sampai ke babak kedua Persik berhasil membalikkan skor menjadi 2-1.
Skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan.
Kekecewaan tidak bisa disembunyikan oleh pria asal Belanda tersebut.
Ia sudah tujuh tahun membela PSM, namun baru di laga ini melihat stadion sangat sepi.
Situasi itu seperti bukan suporter PSM yang Pluim kenal.
"Saya mau berterima kasih kepada suporter, Namun setelah tujuh tahun ada di PSM Makassar ini saya belum pernah lihat stadion di mana kita bermain kandang stadion begitu sepinya, ini bukan suporter PSM," ucapnya.
"Di babak kedua kita mencoba untuk memasuki lapangan dengan attitude yang sama namun kesalahan terjadi dan kita seperti memberikan dua gol kepada tim lawan," jelasnya.
Pluim sangat berharap suporter hadir di masa-masa sulit.
Justru di masa yang sulit suporter harusnya memberikan dukungan agar tidak terpuruk.
Kekalahan menjadi bahan evaluasi dan bekerja lebih baik kedepannya.
"Dan kita ingin melakukan hal-hal lebih lagi kedepannya dan kita tidak menyangkal ini awal musim yang sulit situasi yang sulit untuk memulai musim," ucap Pluim.
"Terutama di masa-masa sulit ini di sinilah masa yang memang paling butuhkan mereka, masa-masa yang memang harus membantu kita keluar dari keterpurukan ini," pungkasnya.
Hasil minor menghadapi Persik membuat PSM Makassar terjebak di papan tengah klasemen Liga 1.
Saat ini mereka menempati peringkat kedelapan dengan raihan 8 angka.
Sebenarnya, Juku Eja tak tertinggal jauh dari Dewa United yang ada di puncak klasemen.
Pasalnya Dewa United baru mengumpulkan 10 angka.
Dengan demikian, PSM Makassar cuma membutuhkan 2 angka lagi untuk menyusul Dewa United.
(Tribunnews.com/Guruh) (Tribun-Timur.com/M Yaumil)