Sarkasme Ultras Juventus demi Tolak Lukaku: Kami Sudah Punya Kiper Cadangan
Ambisi Juventus untuk memboyong Romelu Lukaku tampaknya memperoleh protes dari para suporternya. Mereka melakukan protes dengan spanduk.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Ambisi Juventus untuk memboyong Romelu Lukaku tampaknya memperoleh protes dari para suporternya.
Saat ini Juventus dan Chelsea dilaporkan sedang bekerja untuk menukar Dusan Vlahovic dan Romelu Lukaku.
Bahkan Lukaku dikabarkan telah menyetujui kesepakatan dengan Juventus.
Penyerang asal Belgia itu akan menandatangani kontrak selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan selama semusim.
Baca juga: Saran Mantan Penyerang Juventus: Pertahankan Vlahovic, Jangan Ditukar Lukaku
Namun, kedatangannya tak disukai oleh Ultras Juventus, Curva Sud.
Mereka membentangkan banner di area Stadion Allianz (markas Bianconeri).
Spanduk itu bertuliskan sarkasme kepada Romelu Lukaku berkat penampilannya di final Liga Champions.
"Lukaku tetap di Milan, kami sudah memiliki penjaga gawang kedua," tulis Curva Sud.
Seperti yang diketahui, ketika Inter Milan bertemu dengan Manchester City di final Liga Champions, Lukaku menjadi sorotan.
Eks penyerang Manchester United itu tak sengaja memblok sundulan Federico Di Marco di depan gawang Manchester City.
Hasilnya, Inter Milan harus puas kalah dengan skor 1-0 dari tangan Manchester City.
Jika Lukaku benar-benar pindah ke Juventus musim panas ini, kemungkinan besar sang striker tak akan mendapat sambutan bersahabat dari para suporter.
Mereka juga sempat memprotes potensi kedatangannya ke Stadion Allianz pada bulan lalu.
Kekecewaan Inter
Sementara para suporter Bianconeri tak menyukai kedatangannya, begitu pula Inter Milan yang merasa dikhianati olehnya.
Setelah Lautaro Martinez dan Simone Inzaghi menunjukkan kekecewaannya, kini giliran Javier Zanetti yang tak suka dengan tindakan Lukaku.
Wakil Presiden Inter Milan itu sebenarnya mengharapkan tindakan yang lebih baik dari penyerang berusia 30 tahun itu.
"Mengingat apa yang telah dilakukan Inter untuknya, kami berharap dia berperilaku berbeda, sebagai seorang profesional dan sebagai seorang pria," kata Zanetti kepada La Gazzetta dello Sport via Football Italia.
"Dia berhak pergi ke mana pun dia mau, tentu saja, tapi dia bisa saja memberi tahu kami sebelumnya."
"Tidak ada yang lebih besar dari klub dan saat membangun tim, Anda harus selalu mempertimbangkan siapa yang Anda bawa ke ruang ganti," tuturnya.
Cerita di Balik Pengkhianatan
Romelu Lukaku memilih untuk mengadakan pembicaraan dengan Juventus yang membuat Inter Milan merasa dikhianati.
Ternyata berdasarkan laporan dari Gianluca di Marzio, proses pembicaraan antara Lukaku dengan Juventus telah berjalan cukup lama.
Pengacara Romelu Lukaku, Sebastien Ledure, bertemu dengan perwakilan Bianconeri, yaitu Giovanni Manna pada bulan Maret lalu.
Sebastian Ledure memahami ketertarikan Juventus dan akan membicarakan kegiatan transfer ini setelah final Liga Champions melawan Manchester City.
Pada hari Senin waktu setempat setelah final Liga Champions, Juventus dan Lukaku 'berjabat tangan' untuk kemungkinan pindah tanpa sepengetahuan Nerazzurri.
Kemudian, fakta bahwa penyerang Belgia itu tak dijadikan starter oleh Simone Inzaghi pada laga final membuatnya mempertimbangkan kehadiran Bianconeri.
Saat ini Si Nyonya Tua merupakan satu-satunya pilihan Lukaku karena dirinya telah menolak tawaran dari klub Liga Arab Saudi.
(Tribunnews.com/Deni)