Alasan Mancini Mundur dari Timnas Italia, Dua Nama Besar Jadi Kandidat Pelatih Pengganti
Roberto Mancini akhirnya mengungkap alasannya mundur dari pelatih Timnas Italia. Mancini berselisih paham dengan presiden FIGC.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Roberto Mancini akhirnya mengungkap alasannya mundur dari pelatih Timnas Italia.
Pelatih 58 tahun itu mengaku kurang mendapat dukungan dari Federasi Sepakbola Italia (FIGC) sehingga ia memutuskan mundur.
Mancini mengajukan surat pengunduran diri pada Sabtu (12/8) dan kemudian diumumkan oleh FIGC pada Minggu siang.
Sebelum mengajukan surat pengunduran diri, Mancini sebenarnya sudah berkomunikasi dengan petinggi federasi.
Mantan pelatih Manchester City itu mengaku perlu diberi dukungan dan ketenangan dari orang-orang di FIGC.
Hanya saja, hal yang ia harapkan itu tak kunjung datang, sehingga ia menyerah dari jabatannya.
Baca juga: Roberto Mancini Mundur dari Pelatih Timnas Italia, Tergoda Arab Saudi?
Dikatakannya, selama setahun belakangan, Presiden FIGC Gabriele Gravina mencoba merombak jajaran staf kepelatihan. Mancini tak suka dengan langkah Gravina ini.
“Gravina telah mencoba selama setahun untuk merevolusi staf saya. Saya mencoba mengatakan kepadanya bahwa paling banyak dia dapat menambahkan beberapa wajah baru, tetapi dia tidak dapat mengambil dua anggota dari grup yang berhasil dan telah menang. Jika ada, seharusnya saya yang memutuskan untuk mengganti anggota staf saya,” kata dia.
Mancini sempat disorot beberapa waktu lalu karena keputusannya pergi beberapa minggu sebelum kualifikasi Euro 2024.
Ia merasa tak bersalah atas hal itu lantaran jaraknya cukup jauh dari waktu pertandingan.
“Haruskah aku melakukannya lebih awal? Mungkin. Tapi saya meninggalkan Nazionale dengan 25 hari tersisa sebelum pertandingan berikutnya, bukan tiga hari,” kata dia.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah Mancini diberi peran ekstra sebagai koordinator Azzurri termasuk level U-20 dan U-21.
Peran itu dianggap menambah beban di pundak Mancini. Di sisi lain, campur tangan FIGC dalam pemilihan staf staf timnas Italia juga kurang disukai Mancini.
Baca juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Mancini Tiba-tiba Mundur dari Pelatih Timnas Italia
Selain itu, diduga Mancini juga sangat terpukul dengan kepergian dua sahabatnya, yakni Gianluca Vialli, dan Sinisa Mihajlovic.
Wafatnya dua sahabat yang punya peran besar dalam karier Mancini, dinilai ikut memengaruhi mental sang pelatih saat ini.
“Saya menjelaskan kepadanya bahwa dalam bulan-bulan ini saya perlu diberi dukungan dan ketenangan, tetapi dia tidak melakukan itu sehingga saya mengundurkan diri,” kata Mancini dalam wawancara bersama La Republica, dikutip football Italia.
Mancini menambahkan, ia sebenarnya ingin mengihilangkan klausul dalam kontrak yang memungkinan federasi memecatnya jika dia gagal lolos ke Eurp 2024.
“Saya hanya meminta itu agar saya memiliki kedamaian dan ketenangan selama beberapa bulan ke depan. Jelas, saya akan pergi jika keadaan tidak berjalan baik dan kami gagal lolos,” kata dia.
Ada banyak masalah yang selama ini dan kini menjadi terungkap dengan pengakuan Mancini ini. Ada perbedaan pandangan antara sang pelatih dengan presiden federasi.
“Gravina untuk sementara memikirkan hal-hal yang sangat berbeda dari saya. Saya dibantai murni karena keputusan saya. Saya ingin mengirim sinyal kepada Presiden, dia bisa saja membantu saya jika dia mau,” jelas Mancini.
Kandidat Pengganti
Mancini sukses besar saat menjuarai Euro 2020 bersama Italia dengan mengalahkan Inggris di final dan sempat mencatatkan rekor 37 laga tanpa terkalahkan, mengalahkan pendahulunya Vittorio Pozzo.
Kini setelah kepergiannya, ada dua nama besar yang menjadi kandidat penggantinya menurut football Italia, berikut diulas Tribunnews:
Mantan pelatih Inter Milan dan Napoli menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Roberto Mancini. Alasannya jelas, yakni dia sukses membawa Partenopei, julukan Napoli, merengkuh Scudetto musim 2022/2023.
Jika benar Spalletti menggantikan Mancini, maka itu menjadi pengalaman pertama bagi sang juru taktik membesut Timnas Italia.
Akan tetapi ada satu kendala yang harus dirampungkan FIGC.
Sebagaimana yang diketahui, Luciano Spalletti meninggalkan Napoli satu musim lebih cepat dari kontrak yang dimiliki. Walhasil, sang juru taktik dikenai denda untuk membayar ke klub kota Naples itu sebesar 5 juta euro (Rp 84 miliar).
Ini yang kemudian menjadi tanggung jawab FIGC untuk membayar denda tersebut jika benar ingin menggunakan jasa Luciano Spalletti.
Pelatih kenamaan yang kini tengah menganggur salah satunya ialah Antonio Conte. Setelah meninggalkan Tottenham Hotspur, mantan pelatih Juventus tersebut belum memiliki klub baru.
Peluang Timnas Italia untuk menggunakan jasa pelatih kelahiran Bari ini jelas terbuka lebar. Seabrek gelar juara bersama tim Serie A yang pernah dia besut menjadi bukti sahih kualitas Conte.
Bedanya dengan Spalletti, dia sudah pernah membesut Gli Azzurri dalam dua periode, yakni 2014 dan 2016. Artinya Antonio Conte bukan sosok baru di jabatan kursi pelatih Timnas Italia.
(Tribunnews.com/Tio/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.