Panic Buying AC Milan di Bursa Transfer, Tinggalkan Taremi untuk Jilat Ludah Sendiri
AC Milan bak menjilat ludah sendiri menginginkan transfer Luka Jovic setelah tanda tanda kegagalan memboyong Mehdi Taremi menguat karena masalah gaji.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Secara peluang kesuksesan, AC Milan lebih condong kepada Luka Jovic ketimbang Mehdi Taremi. Hanya yang perlu diingat, Rossoneri pernah menolak untuk merekrut mantan pemain Real Madrid itu.
Luka Jovic memang berada di kondisi yang tak menentu sejak diboyong oleh Fiorentina tahun lalu. Alih-alih bisa menemukan ketajamannya lagi, bomber asal Serbia tersebut justru kerap memulai pertandingan dari bench cadangan.
Tercatat, musim lalu Luka Jovic membukukan 13 gol dari 51 pertandingan. Angka yang terbilang minim bagi pemain bertugas sebagai tukang gedor pertahanan lawan.
Saat itu AC Milan tak ingin mendatangkan Jovic yang disebut memiliki masalah adaptasi dengan kultur sepak bola Italia. Sebagai informasi, Jovic merupakan pesakitan di Real Madrid.
Dia gagal memenuhi ekspektasi sejak berlabuh di Santiago Bernabeu sebelum akhirnya 'terdampar' di Serie A.
Namun kondisinya kini berbeda. Selain AC Milan tengah dikejar tayang penutupan bursa transfer, tim sekota Inter Milan ini memang membutuhkan sosok striker pelapis Olivier Giroud.
Pembelian Luka Jovic bisa dibilang panic buying dan sebuah perjudian karena dilakukan setelah diskusi kepindahan Taremi terkendala.
Akan tetapi pelatih AC Milan Stefano Pioli memiliki kelebihan menjawab masalah tersebut.
Yap, Brahim Diaz, Theo Hernandez, hingga Fikayo Tomori menjadi bukti bagaimana kualitas Pioli membangkitkan kembali performa pemain buangan.
Hal itu bisa terjadi kepada Jovic dengan catatan sang pemain mau bekerja keras dengan skuad muda AC Milan. Bukan tak mungkin Jovic menjadi masa depan AC Milan mengingat usianya yang baru 25 tahun.
Layak dinantikan bagaimana saga transfer AC Milan yang tengah getol mendatangkan bomber baru.
(Tribunnews.com/Giri)