TRIBUNNEWS.COM - Liverpool versi mini akan tersaji di Ettifaq, klub Liga Arab Saudi.

Pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, melaporkan bahwa Georginio Wijnaldum telah sepakat pergi ke Ettifaq.

Wijnaldum meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) dan akan menandatangani kontrak selama tiga tahun bersama Ettifaq.

PSG dilaporkan memperoleh uang sebesar 9.5 juta euro dari penjualan Wijnaldum.

Baca juga: Jadwal Drawing Liga Eropa Malam Ini: Liverpool Calon Kuat Juara, Live UEFA TV Jam 18.00 WIB

Kedatangan Georginio Wijnaldum tak terlepas dari peran Steven Gerrard, sebagai pelatih Ettifaq.

Steven Gerrard merupakan mantan kapten sekaligus legenda Liverpool.

Sementara Wijnaldum juga pernah memperkuat Liverpool pada 2016 sampai 2021.

Di sana, gelandang berusia 32 tahun itu memperoleh berbagai gelar bergengsi seperti Liga Champions 2019 dan Liga Inggris 2020.

Kedatangan Wijnaldum, selain disambut Gerrard, juga akan disambut oleh Jordan Henderson.

Mantan kapten The Reds itu lebih dahulu pindah ke Liga Arab Saudi, juga awal pada musim ini.

Jordan Henderson dipinang dari Liverpool oleh Ettifaq dengan mahar 14 juta euro.

Henderson akan bermain di Liga Arab Saudi sampai 2026 mendatang.

Sejauh ini, ia menjadi andalan Steven Gerrard di lini tengah sampai pekan keempat Liga Arab Saudi berlangsung.

Saat ini Ettifaq sedang berada di peringkat kelima klasemen, satu strip di atas Al Nassr.

Mereka telah mengumpulkan tujuh poin dari empat pertandingan.

Hasil dari dua kemenangan, satu kali imbang, dan menelan satu kekalahan.

Kedatangan Wijnaldum akan membantu tim asuhan Gerrard bermain lebih kompetitif di Timur Tengah.

Pengalamannya ketika berada di Eropa akan sangat berguna untuk meningkatkan moral tim.

Sementara itu, saat ini Ettifaq bukan hanya soal Henderson dan Wijnaldum.

Mereka juga telah diperkuat oleh sosok lain dari Eropa, yaitu Moussa Dembele dan Jack Hendry.

Namun dengan bursa transfer di Arab Saudi masih dibuka sampai 20 September 2023 mendatang, bukan tak mungkin nama-nama lain akan berdatangan.

(Tribunnews.com/Deni)