Georgia vs Spanyol: Dibayangi Skandal, Ciuman Luis Rubiales Bikin Sepak Bola Spanyol Jungkir Balik
Timnas Spanyol mengunjungi markas Georgia, Stadion Boris Paichadze Dinamo, Tbilisi dalam pekan kelima penyisihan grup A Kualifikasi Euro 2024, Jumat.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Timnas Spanyol mengunjungi markas Georgia, Stadion Boris Paichadze Dinamo, Tbilisi dalam pekan kelima penyisihan grup A Kualifikasi Euro 2024, Jumat (8/9) malam nanti dengan misi memperbaiki awal yang buruk.
Namun, persiapan timnas Spanyol dibayangi skandal ciuman Luis Rubiales.
Presiden federasi sepak bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales itu kini sedang diskor.
Tapi dia masih belum mengundurkan diri dari jabatannya sebagao Presiden RFEF sekalipun derasnya tekanan dari berbagai pihak.
Kecaman berdatangan untuknya setelah dia melakukan ciuman --tanpa diminta-- di bibir gelandang tim putri, Jenni Hermoso.
Hal tercela itu dilakukan Rubiales di depan umum setelah tim putri timnas Spanyol meraih kemenangan di Sydney pada 20 Agustus untuk memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, pada bulan Juni tim putra meraih kemenangan pertama mereka di UEFA Nations League.
Dengan dimulainya pencalonan Piala Dunia Putra 2030, ini seharusnya menjadi saat perayaan bagi sepak bola Spanyol.
Namun Rubiales memastikan yang terjadi justru sebaliknya.
Cium pria berusia 46 tahun di bibir Hermoso, membuat sepak bola Spanyol jungkir balik, dengan 81 pemain dari tim putri mogok.
Sementara di tim putra, tercatat sejauh ini baru satu pemain, penyerang Real Betis, Borja Iglesias yang akan memboikot timnas Spanyol jika Rubiales menolak mundur
RFEF pada Selasa meminta maaf atas insiden yang terjadi dua pekan lalu.
MEreka juga telah memecat pelatih putri kontroversial, Jorge Vilda.
Presiden sementara federasi, Pedro Rocha mengatakan mereka akan tetap percaya pada pelatih putra Spanyol, Luis de la Fuente, meskipun dia tersorot video bertepuk tangan atas pidato Rubiales yang menantang di mana dia mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri.
De la Fuente (62) menjawab pertanyaan selama hampir setengah jam tentang tepuk tangan itu, ketika dia muncul di konferensi pers pekan lalu jelang kualifikasi Euro 2024 melawan Georgia dan Siprus.
"Saya telah dikritik keras karenanya. Saya yakin kritik itu pantas, saya memahaminya dan saya minta maaf, itu tidak bisa dibenarkan," kata De la Fuente mengakui.