Beruntungnya Elkan Baggott Dilatih Kieran McKenna, Ipswich Town Calon Tim Promosi Liga Inggris
Catatan mentereng pelatih Elkan Baggott di Ipswich Town, Kieran McKenna sejak musim lalu di League One hingga Championships.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Beruntungnya pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggott dilatih Kieran McKenna, pelatih Ipswich Town yang berasal dari Coa, Irlandia Utara.
Kieran McKenna merupakan pelatih termuda di Divisi Championships, kini berusia 37 tahun 9 bulan 7 hari.
Hasil terbaru, Kieran McKenna memberikan kepercayaan penuh terhadap Elkan Baggott saat Ipswich Town menghadapi Wolves di putaran ketiga Carabao Cup yang berlangsung di Portman Road, Rabu (27/9) dini hari.
Ipswich Town yang tertinggal 2 gol lebih dulu mampu menyamakan kedudukan sebelum jeda turun minum.
Di babak kedua, Ipswich Town berhasil membalikkan keadaan melalui gol tendangan jarak jauh Jack Taylor.
Gol tersebut memastikan langkah Ipswich Town melenggang ke ronde keempat Carabao Cup.
Baca juga: Kabar Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Main Penuh, Ipswich Town Lolos ke 16 Besar Carabao Cup
Satu pencapaian baik awal musim ini bagi Kieran McKenna dengan menyingkirkan tim Liga Inggris.
Padahal, dia melakukan 10 rotasi pemain, termasuk Elkan Baggott dari laga sebelumnya lawan Blackburn Rovers di ajang Championships.
Tak hanya itu, McKenna juga menyihir Ipswich Town jadi tim paling produktif di Divisi Championships setelah 8 pertandingan dengan koleksi 17 gol.
Ipswich Town saat ini berada dalam jalur promosi Liga Inggris dengan menempati peringkat 2 klasemen, di bawah Leicester dengan jumlah poin yang sama.
Akankah Kieran McKenna mampu membawa Ipswich Town promosi ke Liga Inggris musim 2024/2025?
Kieran McKenna bisa dikatakan sebagai satu diantara pelatih sukses di League One musim lalu sejak menukangi tim yang berbasil di Suffok itu pada 29 Desember 2021.
Musim pertamanya berhasil membawa Ipswich Town promosi ke divisi kedua Liga Inggris.
Menurut Opta Analyst, capaian Ipswich musim lalu cukup impresif. Tidak ada klub di empat divisi teratas Liga Inggris yang memenangkan poin liga lebih banyak dari mereka (160 poin).
Ipswich satu-satunya klub non Liga Premier Inggris yang mengamankan rata-rata lebih dari dua poin per pertandingan selama periode ini.
Hanya Pep Guardiola (48) yang memenangkan lebih banyak pertandingan liga di empat divisi teratas Liga Inggris daripada McKenna (46 laga).
McKenna juga menyulap Ipswich jadi satu di antara tim paling produktif.
Sejak kedatangan pelatih berusia 37 tahun itu, Ipswich menghasilkan 147 gol, termasuk capaian musim lalu ketika promosi dengan koleksi 101 gol di akhir musim sebagai runner-up.
Ipswich Town menjadi tim ke-14 yang berhasil mencetak 100 gol lebih dalam satu musim di empat tingkat teratas Liga Inggris sejak 1967-1968.
Di bawah asuhannya, Ipswich Town menjadi tim yang memiliki metrik serangan yang sangat baik.
Meskipun tim Elkan Baggott itu belum menguasai penguasaan bola seperti musim lalu.
Ipswich sementara berada di papan tengah dalam hal penguasaan bola, berbeda dengan musim lalu ketika mereka memimpin dengan rata-rata 59 persen di setiap pertandingan.
Menurut Opta, Ipswich fokus pada apa yang mereka lakukan tanpa bola, mempersulit lawan untuk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.
Mereka memimpin Championships dalam hal tembakan menyusul tingginya penguasan bola.
Ipswich juga salah satu tim terbaik karena tidak membiarkan lawan menguasai penguasaan bola pada musim ini.
Tak hanya produktif, Ipswich juga merupakan tim paling sedikit kebobolan (35 gol) dan mencatatkan clean sheet terbanyak (23). Musim ini, dari 8 laga mereka sudah cleansheet 4.
"Mengesankan dalam bertahan dan juga luar biasa dalam menyerang, secara umum sebuah jalan yang baik menuju kesuksesan," tulis Opta.
Promosi ke Liga Inggris?
Sejak Perang Dunia II, hanya ada 14 kejadian di mana sebuah tim memenangkan 21 poin atau lebih dari 8 pertandingan pembukaan mereka (berdasarkan 3 poin untuk kemenangan) dalam 77 musim.
Dari 14 kejadian tersebut, 10 di antaranya berhasil memenangkan promosi ke divisi teratas musim itu.
Membawa tim promosi dari kasta ketiga ke kasta teratas bukanlah perkara mudah bagi Kieran McKenna dengan status keuangan yang sulit bagi Ipswich.
Mereka tak banyak mendatangkan pemain saat bursa transfer musim panas lalu.
Kesuksesan 10 tim di atas yang promosi ke divisi teratas, baru 4 tim yang terjadi di era Premier League.
Mulai dari Watford 1997/98 dan 1998/99, Manchester City 1998/99 dan 1999/2000.
Lalu Norwich 2009/10 dan 2010/11, sebelum Southampton menjadi tim terakhir yang promosi berturut-turut dari League One ke Premier League, musim 2010/11 dan 2011/2012.
Bagi Ipswich Town, terakhir kali mereka merasakan Premier League pada tahun 2000 sebelum degradasi pada musim 2001/2002 setelah finis di peringkat 18.
Akankan Kieran McKenna berhasil membawa Elkan Baggott cs ke Premier League?
(Tribunnews.com/Sina)