Dilarang Nyinyir, Liga 1 Indonesia Ungguli Liga Malaysia dan Thailand Soal Urusan Cuan
Liga 1 Indonesia memang masih jauh tertinggal dari segi peringkat dibanding dengan negara-negara elite lain di Asia Tenggara, tapi nomor 1 soal duit
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Dilarang Nyinyir, Liga 1 Indonesia Ungguli Liga Malaysia dan Thailand Soal Urusan Cuan
TRIBUNNEWS.COM - Liga 1 Indonesia memang masih jauh tertinggal dari segi peringkat dibandingkan dengan negara-negara elite lain di Asia Tenggara (ASEAN).
Kualitas wasit hingga perilaku pemain di lapangan masih menjadi PR besar agar kompetisi nasional memiliki kualitas yang lebih baik.
Dilansir SuperBall dari Footyrankings.com, kompetisi Liga 1 Indonesia berada di posisi ke-27 di Asia per 3 Oktober 2023.
Baca juga: Ranking FIFA Beda 13 Setrip, Pelatih Malaysia Anggap Timnas Indonesia Tak Lagi Masuk Kriteria Lawan
Peringkat Liga 1 masih berada di bawah Thailand (8), Malaysia (12), Vietnam (14), Filipina (20), dan Singapura (26).
Meski begitu, soal urusan cuan alias uang, Liga 1 Indonesia menempati posisi teratas dalam daftar kompetisi domestik termahal di ASEAN.
Liga 1 bahkan mengungguli Thailand dalam peringkat kompetisi domestik termahal di ASEAN.
Menurut situs Transfermarkt, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu memiliki nilai pasar sebesar 74,32 juta euro.
Apabila dikonversikan ke dalam rupiah, jumlah tersebut setara dengan Rp 1,21 triliun.
Nilai Liga 1 bertambah 2,45 juta euro dibandingkan dengan 2022.
Nilai tersebut merupakan total harga pasar dari seluruh pemain yang bermain di Liga 1 musim ini.
Persib Bandung menjadi tim dengan nilai skuad termahal yakni mencapai 5,58 juta euro atau Rp 91,14 miliar.
Nilai tersebut membuat tim berjuluk Maung Bandung itu menjadi tim dengan skuad termahal kedelapan di ASEAN.
Sementara itu, Liga Thailand menjadi kompetisi dengan nilai skuad keseluruhan tertinggi kedua di ASEAN.
Nilai pasar Liga Thailand saat ini mencapai 74,30 juta euro, kurang sekitar 20.000 euro dari Liga 1.
Liga Thailand mengalami peningkatan sebesar 2,82 juta euro dari tahun lalu.
Kemudian posisi ketiga saat ini ditempati oleh Liga Super Malaysia dengan nilai pasar mencapai 55,24 juta euro.
Meski begitu, Liga Super Malaysia mengalami peningkatan nilai terbesar dibandingkan tahun 2022.
Liga yang dimenangi oleh Johor Darul Ta'zim dalam 10 musim terakhir itu mengalami peningkatan sebesar 17,8 juta euro.
Selanjutnya ada Liga Vietnam dengan 38,05 juta euro dan Liga Singapura dengan nilai total 20,07 juta euro.
Liga Vietnam sempat mengalami sedikit penurunan pada bulan September karena turnamen ini belum memulai musim baru.
Liga Singapura mengalami peningkatan terbanyak kedua setelah Liga Super Malaysia yakni sebesar 5,31 juta euro.
Empat posisi dibawahnya berturut-turut ditempati Liga Myanmar (14,16), Liga Kamboja (13,09), Liga Laos (5,08), dan Liga Filipina (2,07).
Nilai keseluruhan skuad yang ada di sebuah liga sangat dipengaruhi oleh nilai pasar pemain dan jumlah tim yang bertanding.
Artinya, semakin banyak pemain bernilai tinggi yang bermain dan semakin banyak tim yang bersaing, nilai pasar liga tersebut akan meningkat.
Misalnya, Liga 1 Thailand saat ini diikuti oleh 16 tim dan Liga 1 Indonesia memiliki 18 tim yang bersaing.
Jumlah tim kedua liga tersebut lebih banyak dibandingkan dengan Liga Super Malaysia dan Liga 1 Vietnam yang masing-masing memiliki 14 tim.
Sementara Liga Singapura hanya memiliki 9 tim, Myanmar 12 tim, Kamboja 10 tim, Laos 8 tim, dan Filipina 5 tim.
DAFTAR LIGA TERMAHAL DI ASEAN
1. Liga 1 Indonesia - 74,32 juta euro
2. Liga Thailand - 74,30 juta euro
3. Liga Super Malaysia - 55,24 juta euro
4. Liga Vietnam - 38,05 juta euro
5. Liga Singapura - 20,07 juta euro
6. Liga Nasional Myanmar - 14,16 juta euro
7. Liga Kamboja - 13,09 juta euro
8. Liga Utama Laos - 5,08 juta euro
9. Liga Filipina - 2,07 juta euro
( Dwi Aryo Prihadi/SuperBall)