Usai Rilis PGMOL soal Keputusan Wasit, Bisakah Liverpool Ajukan Pertandingan vs Spurs Diulang?
Pendapat ahli hukum JMW Solicitors, di Manchester, Stephen Taylor Heath soal kekeliruan wasit dalam mengambil keputusan di laga Liverpool vs Spurs.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Satu diantara kepala Hukum Olahraga di JMW Solicitors, Manchester, Inggris, yakni Stephen Taylor Heath mengungkapkan, Liverpool bisa mengajukan soal keputusan kontroversi wasit saat melawan Tottenham akhir pekan lalu, Sabtu (30/9).
Keputusan kontroversial itu menyusul adanya kekeliruan komunikasi antara wasit VAR (Darren England) dengan wasit utama (Simon Hooper) yang memimpin laga Tottenham vs Liverpool di Tottenham Hotspur itu saat gol Luis Diaz.
Gol Luis Diaz dinyatakan offside setelah adanya perbincangan wasit utama dengan wasit VAR.
Kejadian itu membuat Liverpool tidak terima, dan menuntut ofisial pertandingan untuk mengungkapkan audio komunikasi secara transparan.
Keluhan Liverpool direspons oleh Badan Pengatur Wasit, Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) yang merilis audio komunikasi antar-wast itu pada Selasa (3/10/2023) malam.
Baca juga: PGMOL Rilis Rekaman Suara Wasit Liverpool vs Spurs, Berikut Transkrip Lengkapnya
PGMOL mengakui adanya kesalahan signifikan yang telah dibuat oleh kedua ofisial wasit tersebut.
"Kami mengakui standart tidak memenuhi ekspektasi dan mengakui kesalahan tersebut kepada Liverpool segera setelah pertandingan berakhir," tulis pernyataan PGMOL.
"Laporan terperinci, termasuk pembelajaran kunci dan tindakan segera yang diambil, bersama dengan rekaman audio antara pejabat di lapangan dan tim VAR, telah diserahkan kepada Premier League, yang telah membagikannya dengan Liverpool FC dan kemudian dengan semua klub Premier League lainnya."
Hasil tersebut tidak menguntungkan bagi Liverpool karena harus pulang dengan tangan hampa sekaligus kekalahan pertama di Liga Inggris musim 2023/2024.
Stephen Taylor Heath menilai Liverpool bisa mengajukan pertandingan ulang kepada FA Liga Inggris melawan Tottenham.
Hal itu merujuk pada peraturan yang tertera dalam regulasi Premier League atau Liga Inggris.
"Peraturan L18 menguraikan bahwa dewan Liga Inggris memiliki wewenang untuk memerintahkan pertandingan liga diputar ulang dengan ketentuan bahwa rekomendasi untuk hal tersebut telah dibuat oleh komisi berdasarkan aturan W15," ungkap Stephen Taylor Heath kepada Mirror.
"Selain itu, berdasarkan peraturan W1, dewan Liga Inggris memiliki wewenang untuk menanyakan dugaan pelanggaran peraturan, termasuk yang dilakukan oleh official pertandingan."
"Sementara peraturan N4 memastikan bahwa setiap offisial pertandingan setuju untuk terikat oleh hukum, serta protokol dan aturan FA apa pun."
"Oleh karena itu, ada kemungkinan Liverpool dapat melobi dewan Liga Inggris untuk membentuk komisi yang memiliki kewenangan, antara lain, memerintahkan pertandingan untuk diulang.
"Untuk mengajukan kasus hukum umum di luar peraturan Liga Inggris, titik awalnya biasanya adalah membangun hubungan kontrak antara klub dan ofisial yang telah dilanggar karena kelalaian yang menyebabkan kerugian," jelasnya.
Namun, secara hukum akan sulit bagi Liverpool untuk bergaumentasi bahwa mereka kehilangan poin karena situasi tersebut.
Dampak yang mungkin terjadi dari kesalahan baru dapat dinilai sepenuhnya pada akhir musim.
"Meskipun sudah diketahui bahwa para peserta olahraga mempunyai kewajiban untuk menjaga satu sama lain akan sangat sulit bagi Liverpool untuk membuktikan bahwa kesalahan itu sendiri membuat mereka kehilangan poin secara hukum mengingat skenario yang tidak terbatas.
"Yang bisa saja terjadi seandainya tujuan tetap berlaku, tidak sama dengan pacuan kuda yang kesalahannya adalah pemenang di akhir perlombaan."
"Perlu dicatat juga bahwa Liverpool baru bisa menilai dampak potensial dari keputusan ini pada akhir musim," tutupnya.
Berikut transkrip selengkapnya antara wasit dan VAR dalam laga Liverpool vs Spurs terkait kontroversi anulir gol Luis Diaz:
Asisten wasit 1: Menunggu. Tunda, tunda.
VAR: Ada kemungkinan offside dari Luis Diaz.
Asisten wasit 1: Tolong putar kembali rekaman karena kemungkinan offside, kawan.
VAR: Hanya memeriksa offside. Tunda, tunda.
VAR: Tunjukkan titik saat tendangan, Tolong tunjukkan titik tendangan.
Wasit: Ya, tidak masalah, kawan.
Operator rekaman ulang: Jadi di sinilah kita.
Wasit: Tunggu, oke.
Operator rekaman ulang: Berikan sudut yang lebih dekat.
VAR: Ya, berikan saya garis 2D setelah ini untuk frame kedua setelah itu.
Operator rekaman ulang: Jadi frame kedua di sana?
VAR: Itu baik-baik saja.
VAR: Sempurna, ya.
VAR: Garis 2D di sepatu kiri.
Operator rekaman ulang: Biarkan saya beralih sudut.
VAR: Romero, saya pikir?
Operator rekaman ulang: Mungkin sudut ini lebih baik? Puas dengan sudut ini?
VAR: Ya.
Operator rekaman ulang: Garis 2D pada sepatu. Ya, oke.
VAR: Dan berhenti. Pemeriksaan selesai, pemeriksaan selesai. Itu baik-baik saja, sempurna.
Wasit: Terima kasih, kawan.
VAR: Terima kasih, kawan.
Wasit: Selamat, guys. Proses yang baik [pertandingan dilanjutkan dengan tendangan bebas].
Operator rekaman ulang: Tunggu, tunggu, tunggu, tunggu. Keputusan di lapangan adalah offside. Apakah Anda puas dengan ini?
Asisten VAR: Ya.
Operator rekaman ulang: Apakah Anda puas dengan ini?
Asisten VAR: Gol offside, ya. Itu keputusan salah untuk Diaz.
VAR: Apa?
Operator rekaman ulang: Keputusan di lapangan adalah offside. Apakah Anda puas dengan gambar ini? Ya, itu onside. Gambar yang kami berikan adalah onside.
Asisten VAR: Dia memainkannya. Dia telah offside.
VAR: Oh [ucapan kasar].
Operator rekaman ulang: Tunda, tunda. Oli [PGMOL Hub Ops] mengatakan tunda. Oli mengatakan tunda.
VAR: Maaf.
Operator rekaman ulang: Oli memanggil untuk mengatakan tunda pertandingan. Keputusan adalah onside.
VAR: Kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Operator rekaman ulang: Oli mengatakan tunda. Oli mengatakan tunda.
VAR: Oli?
Wasit keempat: Ya.
Operator rekaman ulang: Tunda pertandingan, untuk menunda pertandingan? Hentikan pertandingan.
VAR: Mereka sudah melanjutkan pertandingan.
VAR: Kita tidak bisa melakukan apa-apa, tidak bisa melakukan apa-apa.
Asisten VAR: Ya, mereka sudah melanjutkan. Ya.
VAR: Tidak bisa melakukan apa-apa.
Asisten VAR: Tidak.
VAR: Saya tidak bisa melakukan apa-apa.
VAR: [ucapan kasar].
(Tribunnews.com/Sina, Bobby)