Andy Gray Mengecam Selebrasi Berlebihan dari Pemain Manchester United Saat Menang vs Brentford
Pundit sepak bola, Andy Gray mengecam Manchester United atas cara mereka merayakan kemenangan atas Brentford di Old Trafford.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Pundit sepak bola, Andy Gray mengecam Manchester United atas cara mereka merayakan kemenangan atas Brentford di Old Trafford.
Andy Gray menilai selebrasi itu terlalu berlebihan.
Andy Gray mengatakan, dia berharap selebrasi itu semata-mata karena rasa lega.
Dan bukan perasaan puas berlebihan.
Sebab, menurutnya, United tidak sepantasnya berjuang seperti itu menghadapi lawan yang ada di "di ujung klasemen".
"Ini sepertinya sudah hal biasa bagi United musim ini. Tengok kembali kemenangan atas Wolves (1-0), juga atas Nottingham Forest setelah tertinggal dua gol.
Ini bukanlah tim yang sedang berjuang meraih gelar juara. Mereka adalah tim-tim yang berada di ujung klasemen," kata mantan striker Aston Villa ini di Bein Sports.
"Di sinilah United berada. Mereka merayakannya seperti ini (setelah) mengalahkan Brentford 2-1 di kandang.
Saya harap itu ekspresi kelegaan saja, tak lebih tak urang," ujar Gray mengkritik.
"Di era Alex Ferguson, saya yakin mereka merayakan dengan cara berbeda.
Fergie akan merasa lega. Tapi dia akan pergi ke ruang ganti, dan saya yakin dia akan menyalahkan mereka semua karena baru saja meraih kemenangan sulit," katanya.
SCott McTominay Singkat Padat Penyelamat
Scott McTominay datang dari bangku cadangan untuk mencetak dua gol bagi Manchester United di masa perpanjangan waktu.
Sebuah kemenangan luar biasa Manchester United 2-1 atas Brentford.
Keputusasaan pun berubah menjadi kegembiraan Manchester United di Old Trafford dalam pekan ke-8 Liga Primer, Sabtu (7/10) malam.
McTominay mengungkapkan, dirinya terinspirasi oleh film dokumenter baru David Beckham di Netflix.
Juga dibayangi kenangan akan kebangkitan United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, setelah aksi heroiknya dalam kemenangan tersebut.
"Dua gol di menit-menit akhir sungguh luar biasa - itu mungkin salah satu momen favorit saya di atas lapangan," ujar McTominay dikutip dari Daily Mail.
'Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata karena saya telah berada di Man United sepanjang hidup saya.
Sejak saya berusia lima tahun. Bagi saya, klub sepak bola ini sangat berarti," tutur gelandang berusia 26 tahun ini.
"Saya menonton film dokumenter David Beckham tadi malam dan hal-hal seperti itulah yang menginspirasi saya. [Sir Alex] selalu melihat jam tangannya seperti itu.
Hari ini menunjukkan bahwa Anda bisa mencetak gol kemenangan di menit-menit terakhir. Itu sangat brilian," kata pemain Skotlandia tersebut.
McTominay mengungkapkan bahwa ia tidak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh manajer Erik ten Hag di pinggir lapangan ketika ia masuk pada menit ke-87.
"Suasana sangat bising," katanya. "Para pendukung menyemangati kami sehingga saya tidak bisa mendengar sepenuhnya. Dia mungkin mengatakan sesuatu seperti "Teruskan dan cetak gol" dan itulah yang saya lakukan," ujar McTominay.
Ketika hal ini ditanyakan kepada Ten Hag setelahnya, sang pelatih asal Belanda itu bercanda:
"Saya katakan, cetaklah dua gol!"
McTominay bisa saja meninggalkan klub masa kecilnya di musim panas ini, ketika United siap untuk melegonya jika ada tawaran yang tepat.
Untung baginya, tak ada tawaran yang tepat. Namun, McTominay harus berpuas diri hanya jadi pemain pengganti, seperti halnya kemarin.
"Ketika ada harga yang tepat maka setiap pemain memiliki harga tetapi dia memiliki nilai yang besar, dari aspek olahraga, juga ekonomi"' kata Ten Hag.
"Saya ingin memiliki pemain seperti Scott McTominay di dalam skuat. Dia adalah Man United dalam segala hal.
Setiap menit dia akan berjuang untuk pertandingan," ujar pelatih asal Belanda ini.
United sedang menuju kekalahan kandang ketiga mereka dalam sepekan
Pasukan Setan Merah memang mendominasi penguasaan bola sampai 63,9 persen. Mereka juga memberondong gawang lawan dengan 21 tendangan, yang delapan di antaranya akurat.
Bandingkan dengan upaya Brentford yang hanya melepaskan sebelas tendangan dengan tiga akurat.
Namun, serangan tim tamu jauh lebih efektf. Mereka mencetak gol lebih dulu menit ke-26.
Gol ini berawal dari kesalahan Casemiro di area permainan sendiri.
Para pemain Brentford kemudian menyerang balik dengan cepat. Dan Mathias Jensen melepaskan tendangan mendatar, yang tak terlalu keras, tapi gagal diselamatkan Kiper Andre Onana.
Tertinggal, United kemudian lebih intensif menekan. Tapi mereka kesulitan menembus ketatnya pertahanan tim berjuluk "si Lebah" tersebut.
Sejumlah peluang yang didapat Bruno Fernandes, dan Marcus Rashford tak berujung gol.
Pelatih Erik Ten Hag kemudian melakukan sejumlah pergantian pemain.
Dimulai dengan masuknya, Chrisian Eriksen di awal babak kedua, Antony, Alejandro Garnacho, Anthony Martial, hingga akhirnya Scott McTominay yang menggantikan Sofyan Ambrabat di menit ke-87.
Pemain yang terakhir masuk inilah, yang kemudian menciptakan perbedaan.
Menit ke-90+3, melepaskan umpan tarik, yang disambar dengan tendangan Diogo Dalot.
Bola yang tak terlalu kencang itu masih bisa dihalau Kiper Tomas Strakosha. Namun, bola tepisannya langsung dituntaskan oleh McTominay dengan tendangan ke sudut gawang.
Empat menit kemudian, keajaiban pun terjadi di Old Trafford. Berawal dari tendangan bebas, bola disundul oleh Harry Maguire, dan diteruskan McTominay dengan sundulan yang tak bisa dihalau Strakosha.
Gol! United berbalik unggul dalam tujuh menit perpanjangan waktu!
McTominay pun berlari ke pinggir lapangan, merayakan dua gol pembawa kemenangan United.
Rekan-rekannya ramai-ramai memelukan sang pahlawan dadakan, yang musim ini baru bermain 185 menit di Liga Primer.
United pun selamat dari rekor memalukan: kalah tiga kali beruntun dalam sepekan.
Hal tersebut mengubah suasana di dalam Old Trafford dan Ten Hag kini dapat memasuki jeda internasional dengan sedikit ruang untuk bernapas.
"Saat pertandingan sedang berlangsung, Anda tidak memiliki waktu untuk merasa ragu, Anda harus berpikir hingga menit terakhir bagaimana Anda dapat membalikkan keadaan Pertandingan-pertandingan seperti ini memberikan semangat di ruang ganti," kata Ten Hag.
Namun masih ada kekhawatiran bahwa United tampil buruk di sebagian besar pertandingan setelah mereka tertinggal lebih dulu oleh gol Mathias Jensen di babak pertama.
"Para pemain tahu seberapa jauh mereka harus melangkah untuk mendapatkan hasil. Hal ini tidak bisa berjalan dengan mudah.
Dalam sepak bola, ini adalah soal makan, atau dimakan. Terlalu sering di paruh pertama musim ini kami dimakan oleh lawan yang lebih lapar. Ini tidak boleh terjadi," kata Ten Hag bertekad.
Bos Brentford, Thomas Frank hanya bisa pasrah timnya kecolongan dua gol dalam tujuh menit terakhir.
"Sepak bola itu brutal pada saat-saat seperti ini. Saya mungkin masih akan sangat terpukul jika pun skornya berakhir 1-1," kata Frank.
Kemenangan mengangkat United satu tangga ke peringkat sembilan klasemen sementara Liga Liga Primer dengan 12 poin dari delapan laga.
Sementara Brentford ada di urutan ke-14 dengan tujuh poin.
Liga Primer bakal jeda selama dua pekan lebih karena adanya laga internasional.
United akan bertarung lagi 22 Oktober mendatang saat melawat ke markas Sheffield United. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Tominay jadi pahlawan United lewat 2 gol di injury time
- Terinspirasi David Beckham, dan Sir Alex Ferguson
- Sebut ini momen favoritnya
Man United 2-1 Brentford
Terinspirasi Beckham
Aksi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.