Rasmus Hojlund Harus Melawan Dua Adik Kembar dan Mantan Klub di Laga Manchester United vs Copenhagen
Laga Manchester United vs Copenhagen ini menjadi reuni bagi Rasmus Hojlund dengan mantan timnya. Dia akan menghadapi dua adik kembarnya.
Penulis: Muhammad Barir
Hojlund menjadi satu-satunya harapan setelah kekalahan dari Bayern Muenchen dan Galatasaray karena pemain Denmark itu telah mencetak tiga gol dalam dua penampilan pertamanya di Liga Champions.
Kepindahan senilai £64 juta (Rp 1,2 Triliun) ke Manchester United dari Atalanta pada bulan Agustus menutup peningkatan pesat pemain berusia 20 tahun itu, yang dijual Kopenhagen dengan harga hanya £1,7 juta (Rp 33 Miliar) ke Sturm Graz pada Januari tahun lalu.
Ayahnya mengkritik kurangnya waktu bermain yang diberikan oleh juara Denmark itu sebelum meninggalkan tanah airnya.
“Dia tidak diberi kesempatan,” kata Anders Hojlund, yang juga mantan pemain profesional, mengatakan kepada media Denmark Frihedsbrevet.
"Dia hanya menghabiskan enam bulan di tim utama... di mana dia biasanya punya waktu 10, 12 atau 15 menit di mana dia diminta berlari kemana-mana," katanya.
Namun masih ada dua anggota keluarga Hojlund di Kopenhagen saat si kembar berusia 18 tahun, Emil dan Oscar, berupaya mengikuti jejak kakak laki-laki mereka.
Gelandang Oscar diperkirakan akan masuk dalam skuad tim tamu di Old Trafford setelah tampil perdana di Liga Champions melawan Galatasaray.
Emil lebih mirip kakaknya dalam hal fisik, namun mungkin harus menunggu kesempatan menghadapi Rasmus setelah tampil lebih reguler di tim U-19.
Meskipun tiba di Manchester sebagai talenta dewasa sebelum waktunya dan masih banyak yang harus dipelajari dalam kata-katanya sendiri, United bergantung pada Hojlund untuk membantu membalikkan musim yang bermasalah.
Hanya gelandang bertahan Casemiro yang mencetak lebih dari tiga gol Hojlund musim ini karena lini depan Ten Hag lainnya gagal.
Marcus Rashford baru mencetak satu gol dan terlihat seperti bayang-bayang pemain yang mencetak 30 gol musim lalu, memberikan tekanan lebih besar pada rekan setim barunya.
Hojlund juga belum mencetak gol di Premier League, namun telah menunjukkan kombinasi kekuatan dan kecepatan yang membuat United tertarik untuk merekrutnya dibandingkan menargetkan Harry Kane sebagai pemain nomor sembilan baru mereka.
“Apa yang saya lihat pada Rasmus benar-benar unik,” kata Peter Moller, ketua Federasi Sepak Bola Denmark.
“Dia memiliki dinamisme dan keceriaan seperti anak muda, dia percaya pada dirinya sendiri. Pada saat yang sama, dia adalah orang yang rendah hati, pekerja keras, dan anak yang menyenangkan."