Bak Ayah Bela Anak Kandungnya, Mourinho Temui Suporter Inter Milan setelah Lukaku Kena Teror
Mourinho menunjukkan sikap layaknya seorang ayah yang membela anak kandungnya setelah Lukaku kena teror suporter Inter Milan.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho menunjukkan sikap layaknya seorang ayah yang membela anak kandungnya setelah Romelu Lukaku kena teror suporter Inter Milan.
Sebagaimana diketahui, Romelu Lukaku baru saja menjalani laga berat melawan mantan timnya Inter Milan di pekan 10 Liga Italia.
Romelu Lukaku turun membela AS Roma selama 90 menit pertandingan.
Baca juga: Hasil Liga Italia: 2 Keluhan Jose Mourinho setelah AS Roma Kalah 1-0 di Kandang Inter Milan
Hasilnya, Romelu Lukaku gagal memberikan kontribusi apapun dan AS Roma pulang dengan kekalahan 1-0 di kandang Inter Milan.
Bukti Romelu Lukaku tanpa kontribusi adalah statistik merahnya di atas lapangan.
Laporan Sofascore menyatakan bahwa striker Belgia itu sama sekali tidak menendang bola ke gawang Yan Sommer.
Bahkan Lukaku hanya menyentuh bola sebanyak 26 kali.
Kena Mental
Penyebab buruknya penampilan Lukaku kemungkinan karena masalah mental.
Bomber berusia 30 tahun itu mendapat teror dari fans Inter Milan hingga diacuhkan Lautaro Martinez.
Suporter Inter Milan memberikan teror kepada Lukaku sejak dirinya melakukan pemanasan.
Bahkan sebelum pertandingan, Ultras Inter Milan membagikan sekitar 40 ribu peluit kepada para pendukung yang hadir di stadion.
Adapun peluit itu digunakan untuk meneror Lukaku.
Setiap Lukaku memegang bola, para Ultras Inter itu tampak meniup peluit dari segala penjuru stadion.
Sambutan tidak menyenangkan yang diterima Lukaku membuat Jose Mourinho murka.
Menurut Il Corriere dello Sport, Mourinho memberikan reaksi sinis terhadap peluit anti-Lukaku yang dibawa pendukung Inter Milan ke San Siro.
Padahal otoritas setempat di Milan melarang suporter membawa peluit.
Menurut laporan tersebut, pelatih asal Portugal itu bertemu dengan beberapa pendukung Inter di luar stadion.
Juru taktik yang dipanggil The Special One ini lantas mengajukan pertanyaan kepada mereka.
Ia bertanya kenapa peluit tersebut hanya ditujukan kepada Lukaku.
Mourinho menyindir kenapa tidak membawa satu peluit lagi untuknya.
"Apakah Anda punya satu untuk saya juga," kata Mourinho kepada suporter Inter Milan yang ditemuinya.
Wajar saja jika Mourinho mengajukan pertanyaan itu, sebab dirinya sama seperti Lukaku yang pernah menjadi bagian Inter Milan.
Namun perpisahan Mourinho dengan Inter Milan terjadi setelah memberikan 3 gelar atau treble winners.
Sedangkan Lukaku dinilai mempermainkan Inter Milan pada transfer musim panas ini.
Awal dari ini semua ketika Lukaku sedang mengurus kepindahan permanen ke Inter Milan.
Waktu Inter Milan dan Chelsea sebagai pemilik Lukaku melakukan negosiasi yang cukup alot.
Namun saat bersamaan, Lukaku malah diam-diam melakukan negosiasi dengan Juventus.
Bahkan lebih parahnya, Juventus bukan satu-satunya klub yang diajak negosiasi oleh Lukaku.
Rival sekota Inter Milan yakni AC Milan juga dikabarkan bernegosiasi dengan Lukaku.
Sikap Lukaku ini jelas melukai pihak Inter Milan dan suporternya.
Akibatnya Inter Milan mundur dari proses negosiasi dan AS Roma jadi tim pelabuhan Lukaku dengan status pinjaman.
Terlepas polemik Lukaku, hasil kekalahan AS Roma membuatnya gagal mempertahankan tren kemenangan di 3 pertandingan terakhir.
AS Roma pun kini tertahan di peringkat 8 klasemen Liga Italia.
Anak asuh Jose Mourinho kini mengantongi 14 poin hasil dari 4 kemenangan, 2 imbang dan 4 kalah.
Sementara Inter Milan melanjutkan tren tak pernah kalah di 4 pertandingan terakhir mereka.
Pasukan Simone Inzaghi sekarang memimpin puncak klasemen Liga Italia dengan 25 poin.
Inter Milan sejauh ini telah mengantongi 8 kemenangan, 1 imbang dan 1 kalah.
(Tribunnews.com/Ipunk)