TRIBUNNEWS.COM- Olivier Giroud menyebut kemenangan AC Milan 2-1 atas Paris Saint Germain dalam pekan keempat Liga Champions Grup F di San Siro (8/11) adalah kemenangan di malam yang sempurna.

Tekanan memang terus menghampiri AC Milan setelah awal yang suram di musim ini.

Tekanan itu dirasakan juga di Liga Champions di mana AC Milan baru meraup dua poin, dan tanpa gol dalam tiga pertandingan.

Belum lagi kekalahan beruntun 1-0 di kandang sendiri di Serie A dari Juventus dan Udinese.

Dan tampaknya, malam kemarin pun akan menjadi malam yang buruk Milan ketika gawang mereka yang dikawal Mike Maignan sudah bobol saat laga baru berlangsung sembilan menit.

Bermula dari tendangan sudut, bola ditanduk Marquinhos lantas diteruskan dengan tandukan tajam Milan Skriniar untuk menjebol gawang tuan rumah.

Namun, empat menit kemudian Rossoneri menyamakan kedudukan dengan gol yang luar biasa.

Bermula dari tendangan Olivier Giroud yang masih bisa ditepis kiper Gianluigi Donnarumma.

Bola liar itu lantas disambar Rafael Leao dengan tendangan salto untuk menyamakan skor jadi 1-1.

Milan akhirnya berbalik unggul 2-1 pada menit ke-50. Diawali dengan tusukan Theo Hernandez dari sisi kiri gawang. Dia melepaskan umpan silang ke depan gawang.

Giroud sebenarnya tak dalam posisi bagus, karena berada beberapa meter dari lintasan arah bola.

Namun, striker raksasa Prancis ini melompat memotong jalur, dan menanduk bola untuk mengalahkan bek PSG, Skriniar dalam duel udara. Tandukannya mengoyak jala tuan rumah.

Dua gol indah dari Milan itu menyalakan kembali harapan skuat asuhan Stefano Pioli ini untuk melenggang ke babak 16 besar.

"Kami tidak senang jika tidak menang, jadi gol itu bagus, tapi kami harus meraih kemenangan," kata Giroud kepada Mediaset dan Sky Sport Italia.

"Kami ingin bereaksi setelah kemunduran baru-baru ini. Dan ini adalah malam yang sempurna. Kami menciptakan banyak peluang, lebih efektif dan itulah yang membuat perbedaan.

Kami semua melakukan apa yang diminta oleh pelatih dan menghindari beberapa kesalahan," katanya.

Dikutip dari Opta, Giroud menorehkan rekor pribadi lewat golnya. Pemain yang membawa Chelsea juara Liga Champions pada 2021 itu menjadi pemain Prancis tertua yang mencetak gol di Liga Champions.

Giroud mencetak gol ke gawang PSG pada usia 37 tahun 38 hari. Ia mengalahkan catatan Lauren Blanc, yang membuat gol di Liga Champions pada usia 36 tahun 338 hari.

Dia sangat pantas didapuk sebagai man of the match. Gol Leao juga tak lepas dari andilnya yang melepaskan tendangan untuk ditepis Donnarumma, dan disambar oleh Leao.

Total, di laga kemarin, Giroud melepaskan tiga tendangan, dengan dua yang akurat, dan satu berbuah gol. "Luar biasa rasanya masih bisa merasakan momen-momen seperti ini di usia 37 tahun," katanya.

Di Grup F yang dikenal sebagai grup neraka ini, Borussia Dortmund sekarang memimpin dengan tujuh poin dari empat laga setelah mengalahkan Newcastle 2-0.

Wakil Bundesliga ini unggul dari Paris Saint-Germain (6 poin), AC Milan di peringkat tiga (5), dan Newcastle United (4). Persaingan masih sangat seru, dan semua tim masih punya peluang!

"Kami seharusnya memenangkan setidaknya satu atau dua pertandingan sebelum ini di Liga Champions. Jadi saya tidak terlalu khawatir, karena saya tahu kami menciptakan peluang dan hanya perlu sedikit lebih akurat dalam operan terakhir dan penyelesaian akhir," kata Giroud.

"Kami tahu bahwa Liga Champions adalah sesuatu yang spesial bagi Milan dan kami ingin memberikan yang terbaik bagi para penggemar, yang bernyanyi dari awal hingga akhir pertandingan. Saya bangga dengan tim ini," ujarnya.

Milan dikalahkan 3-0 di Parc des Princes beberapa pekan lalu, jadi ini merupakan sebuah perubahan yang luar biasa dari penampilan tersebut.

"Kuncinya adalah menjadi efisien di kedua kotak penalti, tetapi juga posisi taktis kami, kami semua berusaha untuk membantu rekan setim. Kami harus memberikan 110 persen kemampuan kami dan kami melakukannya malam ini. Kami sangat senang," ujarnya.

Laga kemarin juga menjadi malam yang sulit bagi Donnarumma, yang untuk pertama kalinya kembali ke San Siro sebagai lawan sejak berstatus bebas transfer pada tahun 2021.

Penonton terus menerus mencemoohnya dan mencetak ribuan uang kertas palsu untuk dilemparkan kepadanya. "Dia memiliki banyak pengalaman, karakter yang kuat," kata pelatih PSG, Luis Enrique meyakinkan.

"Sepak bola adalah gairah, para penggemar menunjukkan posisi mereka. Atmosfernya hanya bisa seperti itu jika ada kasih sayang kepada seorang pemain. Dia telah memainkan sebuah pertandingan yang hebat," ujarnya memuji mantan kiper AC Milan tersebut.

Enrique menyayangkan timnya yang gagal mempertahankan keunggulan 1-0 di awal laga.

"Ini jadinya seperti tenis, yang saling serang, dan bukan seperti sepak bola. Seharusnya kami bisa menjaga ritme, dan irama setelah unggul.

"Sangat disayangkan bagi kami, karena jika kami menang, kami sudah pasti lolos," kata Enrique menyesali. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Giroud cetak gol bawa kemenangan Milan atas PSG
- Jadi pencetak gol Prancis tertua di Liga Champions
- Semua tim di Grup F masih berpeluang lolos

AC Milan 2-1 PSG
Malam Sempurna Giroud

37- Giroud cetak gol ke gawang PSG pada usia 37 tahun 38 hari. Jadi pemain Prancis tertua yang cetak gol di Liga Champions, mengalahkan catatan Lauren Blanc, 36 tahun 338 hari.

Statistik Pertandingan
AC Milan Paris Saint Germain
2 Gol 1
30.7 persen Penguasaan bola 69.3%
8 Tendangan akurat 6
16 Upaya tendangan 17
1 Kartu kuning 5
3 Tendangan sudut 8
5 Penyelamatan 6