Pep Guardiola Merasakan Pengalaman Pertama dalam 882 Laga Sebagai Pelatih, Mengalami Hal Seperti Ini
Pep Guardiola telah melakoni 882 laga sebagai pelatih di berbagai klub papan atas. Tapi, baru kali ini Pep Guardiola mengalami timnya mengalami ini.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Pengalaman Pertama Pep Guardiola dalam 882 Laga Sebagai Pelatih, Tim Cetak 4 Gol, Kebobolan 4 Gol
TRIBUNNEWS.COM- Pep Guardiola telah melakoni 882 laga sebagai pelatih di berbagai klub papan atas.
Tapi, baru kali ini Pep Guardiola mengalami timnya mencetak gol empat kali, sekaligus kegolan empat kali.
Meskipun kecewa karena kehilangan poin, Pep Guardiola mengakui itu laga yang sangat menghibur.
"Itu adalah sebuah iklan yang bagus dan pertandingan yang menghibur untuk Liga Primer, dan kedua tim ingin menang. Saya tidak bisa berharap hal yang berbeda, Chelsea memiliki tim dan pemain yang fantastis. Ini hasil yang adil," kata Guardiola kepada BBC.
Bos Chelsea, Mauricio Pochettino, menambahkan, "Luar biasa, itulah sebabnya mengapa Liga Primer adalah liga yang paling sulit dipercaya di dunia dan semua orang ingin terlibat dalam permainan yang luar biasa," katanya.
"Sulit untuk berbicara karena semua orang ingin mengatakan betapa serunya pertandingan itu. Man City adalah tim terbaik di dunia dan Chelsea dengan berani mencoba meraih tiga poin.
Saya pikir itu adalah malam yang luar biasa," kata Poch.
Cole Palmer Rasakan Sensasi Aneh
Tekanan sangat besar. Cuaca sangat buruk. Dan sang kiper, Ederson, adalah mantan rekan setim Cole Palmer yang sangat mengetahui jurus andalannya saat mengeksekusi penalti.
Seperti itulah situasi yang dihadapi Cole Palmer saat harus mengeksekusi penalti di menit 90+5 saat timnya, Chelsea tertinggal 3-4 dari Manchester City dalam pekan ke-12 di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (12/11) larut malam.
Dan Cole Palmer baru berusia 21 tahun. Dan dia tujuh bulan lalu masih berstatus pemain Manchester City, sebelum ditransfer senilai Rp 872 miliar.
Tapi semua potensi tekanan itu seperti tak berarti untuk Palmer. Dengan wajah dingin. Sungguh sangat dingin, dia menghampiri bola di titik penalti.
Menatap dulu ke arah Ederson. Mengambil ancang-ancang, dan dengan kaki kanannya dia menendang bola ke kiri atas gawang.
Kiper Ederson bergerak ke arah tepat, tapi bola terlalu tinggi untuk dijangkau. Gol! Duel seru di London itu pun berakhir imbang 4-4!
Ini cerita luar biasa dari sang gelandang. Palmer sampai akhir musim panas, adalah pemain City.
Dan kemudian, secara tiba-tiba, mereka menjualnya ke Chelsea, di mana dia dengan cepat membuktikan dirinya bukan hanya sebagai pemain terbaik klub London, namun juga seseorang yang dibicarakan oleh pelatih Inggris, Gareth Southgate. Jarang sekali ada pemain muda yang berkembang begitu pesat secara tiba-tiba.
Palmer, bagaimanapun juga, adalah salah satu pemain City. Seorang Mancunian. Dia telah berada di klub sejak berusia enam tahun.
Di sini, Palmer memainkan peran yang menarik dan terkadang sangat indah dalam apa yang mungkin merupakan permainan paling dikenang dalam karier mudanya.
Bagaimanapun, ini merupakan penampilan kesembilannya sebagai starter di Liga Primer: enam untuk Chelsea, dan tiga untuk City.
City seharusnya dapat memenangkan pertandingan - mereka memimpin tiga kali - namun hal tersebut tidak hanya menambah rasa keheranan. Hal tersebut juga menunjukkan betapa sengitnya daya saing di papan atas Liga Primer.
Laga akbar ini berlangsung seru sejak menit pertama. Kedua tim bermain dengan tensi tinggi. Sampai 10 menit pertama, Chelsea lebih banyak mengancam pertahanan Man City meski tidak menciptakan peluang bersih.
The Citizens unggul lebih dulu berkat gol penalti Erling Haaland di menit ke-25. Tapi Chelsea dengan cepat membalas lewat tandukan Thiago Silva empat menit kemudian.
Bahkan tuan rumah berbalik unggul setelah Raheem Sterling menjebol gawang mantan klubnya menit ke-37. Namun, gol Manuel Akanji menyeimbangkan permainan di pengujung babak pertama.
Babak kedua, Haaland mengejutkan Chelsea dengan gol indahnya saat laga baru berlangsung dua menit. Nicolas Jackson mencetak gol balasan Chelsea hingga skor menjadi 3-3.
Situasi semakin tegang ketika Rodri mengembalikan City unggul ketiga kalinya lewat gol di menit ke-86.
Selesai? Belum. Di menit 90+5, wasit menunjuk titik putih setelah Ruben Dias melanggar pemain pengganti Armando Broja.
Ini peluang terakhir The Blues untuk tak terperosok ke dalam kekalahan. Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino tanpa ragu menunjuk Palmer sebagai algojo.
Dan itu bukan pilihan mengejutkan. Kendati baru berusia 21 tahun, selama ini Palmer sudah dipercaya sebagai eksekutor penalti.
Ini menjadi penalti ketiga dari tiga penalti besar yang telah dicetak oleh Palmer musim ini. Yang lainnya adalah saat melawan Arsenal bulan lalu dan, baru-baru ini, gol penyeimbang saat Chelsea bangkit dari ketertinggalan untuk menang atas Tottenham pekan lalu.
Kegugupan pada pertandingan besar bukanlah masalah bagi Palmer. Dia melakukan penalti dengan sempurna. Dan sejumlah fan City yang melihat laga tersebut, ramai-ramai memujinya di media sosial. Mereka menyebut "Cole si manusia es". Ada juga yang menyebut "Cole lebih baik dari Phil Foden".
Palmer sendiri mengakui, laga kontra City adalah hari yang sulit dalam hal emosi, tetapi pada akhirnya menikmati pengalaman melawan teman lama dan rekan setimnya.
'Sangat, sangat aneh,' kata Palmer kepada Sky Sports tentang menghadapi tim lamanya. 'Pertama kalinya saya bermain melawan City sejak saya pergi, tetapi saya sangat menghormati klub yang telah saya bela selama 15 tahun. Senang bertemu dengan beberapa teman, tidak beruntung tidak bisa meraih kemenangan, tetapi itu adalah pertandingan yang hebat."
Itu menjadi gol keempat Palmer untuk Chelsea musim ini. Dan keempat golnya itu semuanya lahir dari eksekusi penalti. Namun tetap saja penalti ke gawang Manchester City adalah yang spesial.
"Penantian yang cukup lama, namun saya merasa percaya diri. Saya telah melakukan beberapa eksekusi penalti. Tetap tenang, selama 90 menit, tetap fokus dan menendang bola,' katanya.
"Saya tidak akan mengatakan bahwa saya melatihnya karena saya tidak melakukannya, saya percaya pada kemampuan alami saya dan untungnya tendangan itu masuk," ujar Palmer bersyukur.
Bagi Pochettino, hasil imbang ini meneruskan rentetan positif yang didapat dalam dua laga terakhir. Setelah menggebuk Blackburn Rovers 2-0 di Piala Liga Inggris, The Blues lantas dengan luar biasa menggilas Tottenham Hotspur 1-4.
Jika Pochettino memiliki beberapa pemain dengan karakter seperti Palmer, maka kemajuan mungkin akan datang lebih cepat. Namun setidaknya, kini Pochettino dapat berkata dengan percaya diri bahwa timnya bergerak ke arah yang benar.
Chelsea saat ini bertahan di peringkat sepuluh dengan 16 poin dari 12 laga. Sementara Manchester City tetap di puncak klasemen dengan 28 poin. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Palmer cetak penalti ke gawang mantannya, Man City
- Penalti terjadi menit 90+5 saat skor 3-4
- Itu gol penalti ke-4 Palmer musim ini
Chelsea 4-4 Man City
Sensasi Aneh
4- Cole Palmer cetak gol ke-4 Chelsea saat imbang 4-4 kontra Man City. Itu gol ke-4 di Liga Primer musim ini. Ke-4-nya dar penalti. Kini Chelsea meraih 4 menang, 4 seri, dan 4 kalah di Liga Primer
70- Palmer baru 70 hari berkiprah di Chelsea. Dia sudah menyumbang empat gol, dan empat assists
Statistik Cole Palmer vs Man City
• 90 Menit main
• 100 persen umpan komplet (25/32)
• 100% umpan jauh komplet (2/2)
• 1 Tekel
• 51 sentuh bola
• 2 tendangan akurat
• 1 Dribble komplet
• 6/3 menang duel darat
• 1 Umpan kunci
• 1 Assist
• 1 Gol