Nyinyir soal Pemain Abroad Timnas Indonesia, Pelatih Irak Butuh Cermin untuk Ngaca
Pelatih Irak, Jesus Casas menyebut Timnas Indonesia terlalu bergantung kepada pemain abroadnya jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penulis: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Jesus Casas, pelatih timnas Irak secara terang-terangan menyindir Timnas Indonesia di laga perdana Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua mempertemukan Irak vs Timnas Indonesia di Basra International Stadium, Irak, Kamis (16/11/2023) pukul 21.45 WIB.
Peningkatan permainan Timnas Indonesia, kata Jesus Casas, semata bergantung kepada pemain yang berkompetisi di luar negeri alias abroad.
Baca juga: Klasemen Tiga Terbaik Piala Dunia U17, Kekalahan Korea Selatan Buka Pintu Timnas Indonesia Lolos
"Indonesia memiliki beberapa kesamaan dengan Irak dalam hal permainan," buka Jesus Casas, dikutip dari laman Earthiq.
"Yang pasti, pertandingan melawan Indonesia dipastikan sulit. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir mereka mengalami penanjakan performa signifikan."
Sebagaimana yang diketahui, sejak dibesut Shin Tae-yong, perlahan namun pasti perkembangan sepak bola Timnas Indonesia menuju ke arah positif.
Satu di antara bukti nyata Shin Tae-yong efek ialah sukses mengerek ranking Timnas Indonesia. Saat ini skuad Garuda duduk di peringkat ke-145 FIFA.
Hanya saja opini sedikit 'nyelekit' disampaikan oleh Jesus Casas.
Menurutnya, peningkatan grafik permainan dari Marc Klok dan kolega semata karena keberadaan pemain abroad milik Timnas Indonesia.
Diketahui untuk pertandingan melawan Irak, Timnas Indonesia membawa 8 pemain abroad, di antaranya Rafael Struick, Elkan Baggott, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Pratama Arhan hingga Asnawi Mangkualam.
"Indonesia mengalami ketergantungan kepada pemain yang berkarier di Eropa dan luar negeri, untuknya memberikan dampak positif dalam permainan," sambung juru taktik berkebangsaan Spanyol ini.
Kendati demikian, Jesus Casas bak tidak bercermin kepada dirinya sendiri setelah melontarkan pernyataan tersebut.
Singa Mesopotamia, jurukan Irak, tak ubahnya Timnas Indonesia dalam hal pemanfaatan pemain.
Skuad Jesus Casas didominai oleh pemain yang berstatus abroad. Lebih dari 10 pemain timnas Irak bermain di kompetisi luar negeri.
Bahkan mayoritas tergabung di klub asal Benua Biru seperti Liga Norwegia, Liga Rep Ceko, Liga Swedia hingga Liga Belanda.
Casas berani menyindir dengan pernyataan nyelekit soal ketergantungan Timnas Indonesia kepada pemain abroadnya. Namun di satu sisi, Irak juga mengalami hal yang sama.
Terlepas dari itu, Irak memang lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan atas Timnas Indonesia.
Selain faktor kedalaman skuad, Irak juga mempunyai keuntungan terhadap rekam jejak head to head menghadapi skuad Merah Putih.
Tercatat kedua tim bertemu sebanyak 11 pertandingan di panggung Internasional.
Dari 11 pertemuan tersebut, Irak lebih ungggul dengan enam kemenangan berbanding dua milik Indonesia. Sisanya, tiga duel Indonesia vs Irak berakhir imbang.
Kemenangan pertama Indonesia atas Irak terjadi pada duel pertama di Kualifikasi Olimpiade 1968. Saat itu, skuad Garuda berhasil mengalahkan Singa Mesopotamia dengan skor 2-1.
Sementara itu, kemenangan kedua timnas Indonesia atas Irak tercipta di Jakarta pada partai final Piala Kemerdekaan tahun 2000 dengan skor 3-0.
Adapun, pertemuan terakhir antara Timnas Indonesia dan Irak terjadi pada Kualifikasi Piala Asia 2015.
Pada saat itu, Indonesia dan Irak masuk Grup C, bersaing dengan Arab Saudi dan China.
Ketika Irak menjamu Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, mereka mampu menang 1-0. Kemudian pada pertemuan kedua di Gelora Bung Karno, Jakarta, skuad Garuda kalah dua gol tanpa balas.
(Tribunnews.com/Giri)