Vieri Ungkap Penyebab AC Milan Sulit Bersaing dengan Inter & Juventus: Soroti Mesin Gol Rossoneri
Menurut pengamatan Christian Vieri, komposisi lini serang AC Milan kalah berkualitas dari Inter Milan dan Juventus.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Timnas Italia, Christian Vieri membahas persaingan Scudetto di Liga Italia musim ini.
Christian Vieri khususnya menyoroti AC Milan yang kini berada di klasemen ketiga.
AC Milan diketahui telah bermain 12 pertandingan Liga Italia, hasilnya anak asuh Stefano Pioli meraih 7 menang, 2 imbang dan 3 kalah.
Baca juga: Sumpah Setia Ismael Bennacer untuk AC Milan, Pastikan Tak Berkhianat seperti Hakan Calhanoglu
Walhasil, klub berjuluk Rossoneri ini baru mengumpulkan nilai 23.
Rossoneri tertinggal 6 poin dari Juventus yang menduduki peringkat keduia.
Sementara itu pemuncak klasemen Liga Italia saat ini ditempati Inter Milan dengan poin 31.
Penyebab Sulit Bersaing
Menyikapi nasib AC Milan yang terpaut poin cukup jauh dari dua tim di atasnya, Christian Vieri angkat bicara.
Vieri mengatakan bahwa musim in masih panjang karena ada 26 pertandingan sisa bagi semua kontestan.
Terutama untuk tim-tim yang ingin mengusik posisi Inter Milan dan Juventus di dua besar.
Seperti AC Milan dan Napoli yang berpotensi mengejar dua tim tersebut.
“Ini masih awal, 26 pertandingan tersisa," buka Christian Vieri dikutip dari laman Sempremilan.
"Tapi hari ini ya, saya katakan keduanya: lebih karena Milan dan Napoli yang bisa mengancam (2 besar)."
"Ini perlu syarat besar bagi mereka, karena sekuat mereka punya masalah."
"Sedangkan Milan, jika dilihat punya potensi lebih besar, mereka membuktikan saat melawan PSG," ungkap striker yang mencatatkan 49 caps bersama Italia.
Lebih lanjut, Vieri coba menganalisis penyebab AC Milan sulit bersaing di awal musim ini.
Menurut pengamatannya, komposisi lini serang AC Milan kalah berkualitas dari Inter Milan dan Juventus.
Stefano Pioli terlalu memberikan tanggung jawab besar pada Olivier Giroud dan Rafael Leao.
"Mereka kehilangan sesuatu di lini depan: beban gol terlalu membebani Leao dan Giroud, yang melakukan keajaiban demi keajaiban."
"Inter dan Juventus punya empat striker yang bisa mencetak gol, Milan tidak," terangnya.
Krisis Striker
Selaras yang dikatakan Vieri, kini Stefano Pioli malah mengalami krisis striker pasca berakhirnya jeda internasional.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa AC Milan harus kehilangan Olivier Giroud karena menjalani hukuman.
Olivier Giroud terakhir kali bermain ketika AC Milan imbang 2-2 di kandang Lecce pada Liga Italia pekan 12, Sabtu (11/11) kemarin.
Bomber asal Prancis ini sukses mencetak 1 gol ke gawang Lecce.
Selain mencetak gol, Giroud juga dihukum kartu dua kartu kuning beruntun pada masa injury time babak kedua.
Walhasil, Giroud harus keluar lapangan lebih cepat karena hukuman kartu merah.
Buntut kartu merah itu, Giroud mendapat hukuman dari otoritas Liga Italia.
Ia harus absen selama 2 pertandingan beruntun, yakni pada pekan 13 dan 14.
Hukuman 2 pertandingan Giroud jelas membuat Stefanoi Pioli semakin pusing.
Stefano Pioli sedang dihadapkan tekanan besar karena peforma AC Milan di awal musim ini.
Buktinya, AC Milan gagal mencicipi kemenangan di 4 pertandingan beruntun Liga Italia.
Berkaca 4 laga tanpa kemenangan tersebut, Stefano Pioli mau tidak mau harus membawa AC Milan bangkit.
Khususnya setelah jeda internasional, AC Milan bakal melakoni pertandingan kandang pekan 13 Liga Italia melawan Fiorentina, Minggu (26/11) mendatang.
Namun misi bangkit AC Milan dipastikan sulit terlaksana karena mengalami striker.
Giroud absen dan sebelumnya Rafael Leao cedera dengan perkiraan comeback awal Desember.
Padahal dua nama itu selalu menjadi tumpuan Pioli di lini serang.
Terutama Giroud karena tampil lebih trengginas ketimbang Leao.
Ia telah mencetak tujuh gol musim ini, seperti yang disoroti oleh Gazzetta dello Sport, menempatkannya di urutan kedua dalam perlombaan capocannoniere.
Kehilangan Giroud merupakan masalah besar bagi Pioli, karena striker yang tersisa belum tampil sesuai ekspektasi.
Para striker cadangan yang dimaksud adalah Luka Jovic dan Noah Okafor.
Pioli kemungkinan memasang Okafor sebagai pemain sayap kiri, yang berarti Jovic adalah satu-satunya pilihan yang tersisa untuk peran No.9.
Nah kebugaran Okafor dan Jovic juga perlu diperhatikan, apabila mereka mengalami cedera maka Pioli sulit mencari penggantinya.
Keberadaan Jovic dan Okafor secara tidak langsung menentukan ke arah mana masa depan Pioli di San Siro.
Apabila Pioli kembali gagal meraih poin penuh, maka suporter AC Milan dipastikan semakin memberikan tekanan pada kursi kepelatihannya.
Pioli bisa saja menyusul Rudi Garcia yang dipecat oleh Napoli.
Rudi Garcia meninggalkan Napoli sebelum jeda internasional. Ini karena hasil buruknya di 12 pertandingan.
Berstatus sebagai jawara musim lalu, Napoli tampil di luar ekspektasi.
Napoli kini tertahan di peringkat 4 setelah pekan 12 lalu kalah dari tim papan bawah Empoli dengan skor 0-1.
Menarik dinantikan bagaimana nasib Pioli setelah kembalinya kompetisi.
(Tribunnews.com/Ipunk)