Brasil vs Argentina Kualifikasi Piala Dunia 2026, Momentum Lionel Messi Runtuhkan Benteng Maracana
Laga klasik dunia dari Amerika Selatan antara Brasil vs Argentina yang akan berlangsung di Maracana Stadium, Rabu (22/11/2023) pagi.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Laga klasik dunia dari Amerika Selatan antara Brasil vs Argentina yang akan berlangsung di Maracana Stadium, Rabu (22/11/2023) pagi.
Bukan perkara mudah bagi Lionel Messi main di Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, terlebih dalam ajang kualifikasi Piala Dunia yang selalu tidak menguntungkan tim Tango.
Menurut ESPN, ada satu benteng yang belum runtuh di Maracana, yakni kekalahan Brasil.
Selama babak kualifikasi Piala Dunia, Brasil tidak pernah kalah dari Argentina.
Misi mustahil Lionel Messi dan kolega untuk meruntuhkan benteng tersebut bisa terjadi besok pagi.
Baca juga: Sambutan Meriah bagi Lionel Messi di Brasil, Kebangkitan Argentina Diuji Selecao
Flashback ke Piala Dunia 2014 silam, Lionel Messi punya catatan kelam ketika kalah dari Jerman di babak final.
Gol Mario Gotze di extra tim jadi bencana bagi Lionel Messi cs untuk merengkuh trofi.
Tapi, Argentina punya kenangan manis di Maracana, Lionel Messi dan kolega berhasil mengalahkan Brasil di final Copa America 2021 lalu dan membuka jalan mereka menuju juara dunia 2022 Qatar.
Brasil saat ini dalam kondisi pelik setelah ditinggal Tite dan kemudian dikomandoi karetaker Fernando Diniz.
Fernando Diniz memainkan peran ganda, dia tidak hanya bertugas sebagai juru taktik Brasil tetapi juga klub Fluminense di mana dalam pekan ini bakal melawan Sao Paulo.
Pelatih berusia 49 tahun tersebut belum maksimal membawa Brasil selama kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tim Samba hanya menempati peringkat 4, bisa terlempar ke posisi 5 jika Ekuador tidak terlilit masalah administrasi.
Brasil yang dia pimpim telah kebobolan 6 gol dari lima pertandingan.
Catatan itu lebih banyak dibandingkan laga kualifikasi Piala Dunia edisi sebelumnya.
Jika dilihat di tabel klasemen CONMEBOL, kebobolan Brasil menempati urutan 3 terburuk setelah Bolivia dan Peru.
Lemahnya lini pertahanan Brasil tercermin ketika Gabriel Martinelli dan kolega kalah dari Kolombia 2-1 pekan lalu.
Brasil memang mendominasi permainan, namun terkendala di sepertiga akhir lapangan.
Kolombia bahkan mampu lebih superior dengan melepaskan percobaan yang lebih banyak dari Brasil.
Melanjutkan ESPN, Fernando Diniz memercayai para pemainnya untuk membangun hubungan yang akan menghasilkan gerakan passing yang mengalir bebas.
Namun, adaptasi tersebut butuh waktu lama sehingga permainan Brasil saat ini tak kunjung maksimal.
Maracana bukanlah tempat yang sulit bagi Lionel Messi.
Tidak sedikit dari warga Brasil yang menyukai dan mencintai Lionel Messi karena andilnya untuk sepak bola Argentina dan Amerika Latin menurut legenda Brasil yang pernah bermain bersama Lionel Messi medio 2010 dan 2016, Adriano.
"Merupakan sebuah prestasi jika Messi mendapat dukungan di Brasil Ini adalah pertandingan di Maracana, pertandingan klasik dunia," ucap Adriano dikutip dari The Guardian.
"Saya akan menyutujui jika itu terjadi. Itu akan sangat menghormati kariernya. Ini akan menjadi sejarah. Meskipun dia orang Argentina, ini adalah pengakuan atas apa yang dia wakilkan bagi sepak bola dunia," tegasnya.
(Tribunnews.com/Sina)