Bukan Park Hang-seo, Timnas Thailand Disebut Done Deal dengan Pelatih asal Jepang
Rumor beredar bawha Masatada Ishii akan menggantikan Mano Polking. pelatih asal Jepang akan menunggu di posisi direktur teknik Timnas Thailand.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Kursi pelatih Timnas Thailand kini sedang menjadi sorotan.
Rumor beredar bahwa Federasi Thailand (FAT) akan memberhentikan pelatih Tim Gajah Perang saat ini, Alexandre 'Mano' Polking.
Walhasil pasca-munculnya isu tersebut sudah ada dua nama yang dirumorkan menjadi suksesor dari Mano Polking.
Diantaranya ialah mantan pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo serta pelatih asal Jepang, Masatada Ishii.
Namun, pantauan terbaru menyebutkan bahwa kursi pelatih Timnas Thailand lebih condong ke Masatada Ishii. Bahkan salah satu media Thailand sudah memberitakan pelatih asal Jepang itu telah sepakat untuk menukangi Tim Gajah Perang.
"Dari media Jepang maupun sang agen, Masatada Ishii akan menggantikan Mano Polking. Ia bakal menunggu di posisi direktur teknik Timnas Thailand."
"Telah ada negosiasi dengan perwakilan dari Thailand. Rincian kontraknya tidak diungkapkan. Namun kontrak tersebut diperkirakan akan ditandatangani di Thailand setelah beberapa hari," kutip dari laman Siams Sports.
Diprediksi masuknya Masatada Ishii saat Mano Polking masih menjabat.
Masatada Ishii akan menduduki posisi sebagai direktur teknik sembari menunggu Polking habis kontrak sebagai pelatih kepala Timnas Thailand.
Dilansir melalui Transfermarkt, waktu jatuh tempo pelatih asal Brasil itu ialah bulan Maret 2024 mendatang.
Dengan kata lain, Timnas Thailand masih akan menggunakan jasa Polking untuk Piala Asia 2023 yang digelar pada Januari 2024.
Namun, tim Gajah Perang akan makin solid dengan kedatangan dari Masatada Ishii sebagai direktur teknik.
Baca juga: Dibayangi Park Hang-seo, Pelatih Thailand Mano Polking Pilih Santai Jawab Isu Pemecatan
Sosok Masatada Ishii
Jika ditarik ke belakang, memang sosok dari Masatada Ishii bukanlah barang baru di sepak bola Thailand.
Pelatih lisensi UEFA Pro pernah membesut dua tim asal Thailand Super League.
Diantaranya ialah Samut Prakan City musim 2019-2021 dan Buriram United 2021-2023.
Momen tersuksesnya saat membawa Buriram United dua kali treble winner Liga Thailand (21/22 dan 22/23).
Pelatih berusia 56 tahun sukses menghadia trofi Thailand Super League, Thailand Cup dan, Piala Thaialand selama dua periode.
Walhasil selepas catatan baik tersebut, Masatada Ishii sempat menjabat direktur pelatih Timnas Thailand.
Namun melalui tranfermarkt, ia hanya dikontrak selama satu bulan yakni, Agustus-Sepetember 2023.
Kini Masatada Ishii berstatus tanpa klub dan dirumorkan bakal kembali ke Thailand dengan jabatan yang serupa, setidaknya hingga kursi pelatih utama telah kosong.
Rumor tentang Park Hang-seo
Sejalan dengan meningkatnya rumor Masatada Ishii sebagai pelatih Timnas Thailand, sosok yang juga diterpa isu sama yakni, Park Hang-seo turut buka suara.
Rival Shin Tae-yong di Piala AFF 2022 itu mengatakan belum ada tawaran dari pihak Federasi Thailand untuk meminangnya.
Namun jika FAT berminat, maka Park Hang-seo tak menutup kemungkinan akan menerimanya.
Pelatih yang membawa Vietnam menjuarai Piala AFF 2018 dan medali emas SEA Games 2022 itu tak memperdulikan tentang rivalistas antar suporter Vietnam-Thailand.
"Saya tidak pernah takut dibenci oleh suporter Vietnam," ujar Park Hang-seo dilansir melalui Bongdaplus, Minggu (19/11/2023) lalu.
"Jika Timnas Thailand ingin bernegosiasi dengan saya, mereka tinggal mengirimkan tawaran kepada manajer saya."
"Jika saya mendapat tawaran bagus dari Thailand, saya akan mempertimbangkannya."
"Filosofi saya adalah menang, tidak peduli tim apa yang saya hadapi (jika melawan Vietnam -red)."
Dengan belum ditawarinya Park Hang-seo justru memperkuat rumor yang beredar menuju sosok Masatada Ishii.
Mungkinkah rumor panas tersebut bakal terealisasi, patut untuk disimak. Pasalnya performa-performa dari tim negara tetangga juga sedikit banyaknya berpengaruh kepada jalan prestasi Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)