Curhatan Onana Setelah Setengah Musim di Man United, Teringat Masa Lalu di Inter, Benci Jadi Cinta
Andre Onana berbicara tentang penampilannya di musim ini bersama Manchester United yang mendapat banyak sorotan.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Andre Onana berbicara tentang penampilannya di musim ini bersama Manchester United yang mendapat banyak sorotan.
Pemain asal Kamerun itu adalah salah satu pembelian terbesar Manchester United di pada tahun 2023 saat ia pindah ke Old Trafford musim panas lalu dengan kesepakatan €50 juta dari Inter Milan.
Onana bergabung dengan Nerazzurri setahun sebelumnya dengan status bebas transfer dari Ajax.
Selama satu musim bersama Inter Milan di Stadio Meazza, ia dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik Liga Champions 2022-23.
Namun setengah musim berjalan di Man United, penampilan Onana mendapat sorotan besar lantaran kerap melakukan blunder kesalahan.
Baca juga: Masih Ingin Tampil di Piala FA, Begini Prinsip Andre Onana: Man United Dulu Baru Timnas Kamerun
Terutama di Liga Champions, Onana kerap blunder hingga berdampak pada hasil buruk MU yang akhirnya tersingkir lebih cepat.
MU menempati peringkat terbawah grup A dan gagal melaju ke 16 besar. Selama enam laga, gawang Onana kebobolan 15 gol, hanya Antwerp yang lebih banyak kebobolan gol (17) dari MU.
Sementara di Liga Inggris, saat ini Manchester United berada di posisi ketujuh dan dilanda inkonsistensi karena telah menelan 9 kekalahan di musimi ini.
Onana pun ikut bertanggung jawab atas hasil buruk Manchester United dengan beberapa kesalahan di paruh pertama musim ini.
Meski mendapat banyak kritikan, namun Onana mengaku tetap tenang saat menghadapinya. Diakuinya hal itu tak terlalu mengganggunya. Ia merasa penampilan terbaiknya hanyalah menunggu soal waktu.
"Kesalahan adalah bagian dari pembelajaran. Orang-orang menaruh harapan besar pada saya; inilah mengapa saya banyak dikritik,” kata Onana dalam wawancara terbarunya dengan Sky Sport Italia.
“Bagi saya, itu tidak menjadi masalah karena saya sudah terbiasa. Hal serupa juga terjadi di Inter. Saya dikritik di awal dan diakhiri dengan cinta abadi bersama Inter," sambungnya.
Ia menyadari Manchester United adalah klub yang lebih besar dan ekspektasinya juga lebih besar.
Baca juga: Elanga Akui Duel Lawan Man United Terasa Penting, Pembuktian Bisa Tampil di Level Tertinggi