TRIBUNNEWS.COM - Borneo FC mendatangkan sosok baru untuk mengisi kursi Direktur Akademi.

Sebelumnya Pesut Etam menyudahi kerja sama dengan ayah Arkhan Kaka, Purwanto menjadi Direktur Akademi.

Tak butuh waktu lama, Borneo FC langsung mendapatkan sosok baru, yakni Jacksen F Tiago.

Yap, ayah Hugo Samir telah resmi menyandang status sebagai direktur Akademi Borneo FC.

Kedatangan Jacksen F Tiago ini guna mengembangkan potensi pemain muda Borneo FC Samarinda.

"Welcome!!

Untuk lebih mengembangkan potensi pemain muda Borneo FC Samarinda

Pelatih dengan segudang prestasi dan pengalamannya di sepak bola Indonesia resmi bergabung bersama Pesut Etam sebagai Direktur Akademi

please welcome Coach Jacksen F Tiago! MANYALA," tulis @borneofc.id.

Selain itu, kedatangan Jacksen F Tiago juga langkah menyusul sang anak, Hugo Samir yang masih menjadi pemain pinjaman dari Persis Solo.

Saat ini Borneo FC kelompok usia masih mengikuti kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U20 Liga 1 2023/2024.

Pagi ini, Rabu (3/1/2024), coach Jacksen F Tiago terlihat sudah memimpin latihan Borneo FC Junior.

Terdekat, tugas Jacksen F Tiago adalah mengawal Borneo FC Junior di EPA U20 melawan Persib Bandung U20 akhir pekan ini, pada 6 Januari 2024.

Coach JFT tak akan bersua dengan sang anak, Hugo Samir dalam waktu dekat.

Pasalnya Hugo Samir saat ini tengah sibuk mengikuti TC Timnas Indonesia U2 di Qatar bersama pemain pilihan Indra Sjafri.

Baca juga: Kabar Baik Iringi Kiprah Hugo Samir di TC Timnas U20 Indoensia Tahap II

Profil Jackson F Tiago

Jackson F Tiago adalah pelatih sekaligus mantan pemain asal Brazil, yang telah berkiprah di sepak bola Indonesia sejak tahun 1994.

Jacksen F Tiago lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada tanggal 28 Mei 1968.

Petrokimia Putra adalah klub pertama yang Jacksen F Tiago bela di Indonesia.

Dia adalah salah seorang striker asing dan pelatih tersukses di Indonesia.

Jacksen F Tiago dilahirkan di favela atau pemukiman kumuh Rio de Janeiro, Jacarezinho.

Pemukiman tersebut merupakan pemukiman padat yang memiliki gang-gang sempit.

Di tempat kelahiran Jacksen Thiago merupakan lingkungan dimana orang-orangnya selalu bahagia karena orang Brasil pada umumnya selalu bahagia.

Namun, menurutnya, ada keterbatasan dari aspek ekonomi, sosial dan kultural di lingkungan tersebut.

Sebagai bocah belasan tahun ia sering sekali lakukan tindakan kekerasan bersama temannya.

Setiap hari ia berkelahi dan berperang dengan kelompok-kelompok geng yang jadi musuhnya.

Saat Jakcsen F Tiago kembali ke tanah kelahirannya sejumlah teman dan tetangganya menyambut Jacksen bak pahlawan.

Karena ia merupakan warga favele yang berhasil keluar dari kemiskinan di Brasil.

Awal Karier di Indonesia

Awal kedatangannya di Indonesia pada 1994, tidak ada rencana untuk berkarier di Indonesia.

Ia menyebut kedatangannya ke Indonesia saat itu hanyalah sebuah insiden kecil mengingat tujuannya bukan berkarier di Indonesia.

Tujuan awalnya sebenarnya adalah Malaysia.

Berangkat dari Brasil, Jacksen muda mempunyai satu tujuan untuk berkarier sebagai pesepak bola di Negeri Jiran.

Baca juga: Pesan Jacksen F Tiago untuk Hugo Samir usai Bikin Bangga Indonesia, Proud of you, Tetap Membumi

Perjalanan Karier

Pemain

1994–1995: Petrokimia Putra
1995–1996: PSM Makassar
1996–1998: Persebaya Surabaya
1998: Guangzhou Matsunichi
1999: Geylang United
1999–2000: Persebaya Surabaya
2001: Petrokimia Putra

Kepelatihan

2002–2003: Assyabaab Surabaya
2003–2005: Persebaya Surabaya
2006: Persita Tangerang
2007: Persiter Ternate
2008: Mitra Kukar
2008: Persitara Jakarta Utara
2008–2014: Persipura Jayapura
2013: Timnas Indonesia
2014–2016: Penang FA
2017–2019: PS Barito Putera
2020: Persipura Jayapura
2021: Manajer Persis Solo
2022: Pelatih PErsis Solo
2023: Persis Youth
2024: Borneo Youth. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N)