Komentar Indra Sjafri Terkait Konsumsi Mi Instan: Pemain Eropa Makan Spageti, Apa Salahnya?
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri turut angkat bicara mengenai pemain Timnas Indonesia yang mengonsumsi mi instan di TC Turki.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri turut angkat bicara mengenai pemain Timnas Indonesia yang mengonsumsi mi instan.
Yap, beberapa waktu lalu salah satu pemain Timnas Indonesia, Witan Sulaeman sempat viral karena kedapatan mengkonsumsi mi instan di Hotel saat menjalani pemusatan latihan di Turki.
Hal itu dapat dilihat dari video pendek dari Marselino Ferdinan melalui akun instagram pribadinya.
Walhasil, aksi Witan itu sontak menjadi berbincangan hangat.
Baca juga: Sindiran Halus Asnawi Mangkualam Jelang Timnas Indonesia Berjuang di Piala Asia 2024
Menanggapi hal itu, Indra Sjafri akhirnya buka suara.
Menurutnya, tak usah terlalu membesar-besarkan dan minta memaklumi apabila hal itu benar terjadi.
Bahkan ia juga turut mencontohkan pesepakbola Eropa yang juga mengonsumsi spageti dan mi.
“Jadi jangan terlalu apa ya, hal-hal yang kecil-kecil itu menjadi hal yang luar biasa."
"Di mana masalah? Dan tidak hanya mi instan mungkin, pemain-pemain ada coba keripik," ucap Indra Sjafri usai memimpin latihan Timnas U20 di Lapangan A GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (4/1/2024).
"Dimana salahnya? Yang tidak boleh, PSSI atau tim nasional disediakan makanan mi instan itu yang tidak boleh," jelasnya.
Lebih lanjut, Indra Sjafri menjelaskan bahwa para pemain Timnas Indonesia sebenarnya sudah diberikan asupan gizi yang terbaik dan dipantau langsung oleh sang ahli.
“Saya jamin sebagai direktur teknik, PSSI menjamin semua makanan yang ada disuguhkan ke pemain-pemain tim nasional termasuk U20, termasuk U17 adalah makanan-makanan terbaik dan kita punya ahli gizi di situ."
Indra Sjafri juga mengatakan bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki ketimbang membahas masalah kecil.
Menurutnya, mengonsumsi mi instan masih wajar-wajar saja asal tak terlalu berlebihan.
Bahkan dirinya juga tak menampik bahwa pernah mengonsumsi mi instan.
"Tetapi kalau ada di luar itu, ada pemain yang mencicipi hal-hal di luar yang ada makanan, kenapa yang seperti itu yang dipermasalahkan."
"Banyak hal-hal besar yang harus kita perbaiki bukan yang hal-hal kecil kayak itu. Dimana salahnya? Ya kan? Ditanya ke saya misalnya, pernahkah makan mi instan? Pernah dong,” pungkasnya.
Pemain Kena Tegur Shin Tae-yong
Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, menjabarkan lebih lanjut sikap yang diambil tim pelatih.
Menurutnya, pelatih Shin Tae-yong sudah mengetahui kejadian pemasakan mi instan tersebut.
Pelatih asal Korea Selatan itupun memilih untuk menegur pemain yang bersangkutan.
"Sudah ditegur Coach Shin," ungkap Nova Arianto dikutip dari Wartakota.
Shin Tae-yong juga menginginkan para pemain tak mengulang hal serupa.
Tim pelatih ingin para pemain lebih giat dan hati-hati dalam menjaga kondisi tubuh dan kebugaran menjelang Piala Asia 2023.
Pasalnya gelaran Piala Asia 2023 tak akan lama lagi berlangsung.
Para pemain sekiranya mengurangi risiko-risiko atau hal-hal yang bisa menimbulkan efek negatif selama mengikuti Piala Asia 2023 mendatang.
"Selain pemain bersangkutan, termasuk semua pemain diingatkan untuk menjaga kondisinya," lanjut Nova Arianto.
"Karena kami sudah kerja keras selama di Turki."
"Jangan hilang gara-gara kondisi pemain tidak baik karena asupan makanan," paparnya.
Terlepas dari adanya masalah itu, pelatih Shin Tae-yong tetap optimis dengan tim asuhannya.
Ia terus menggeber latihan Ramadhan Sananta dan kolega menjelang Piala Asia 2023.
Pelatih asal Korea Selatan itu telah mempersiapkan strategi khusus untuk membongkar pertahanan lawan.
"Latihan hari ini fokus bagaimana kita meruntuhkan lini lawan," ujar pelatih 53 tahun itu.
"Kita pakai cara passing pendek, dan di ruang kecil itu bagaimana kita bisa passing dan orang ketiga yang bergerak," lanjut dia.
Selain itu, Shin Tae-yong juga melakukan penguatan stamina serta fisik pemain dengan intensitas yang tinggi.
"Mereka juga akan merasa lelah dan pegal."
"Hal ini karena sebelum berangkat ke Qatar, saya membuat jadwal atau program latihan dengan intensitas tinggi," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Ali, Abdul Majid/ Wartakotalive.com/Alfarizy Aji Fadhillah)