Media Vietnam Sebut Taktik Shin Tae-yong Tiru Park Hang-seo di Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong digambarkan menerapkan taktik yang sama dengan mantan pelatih Vietnam, Park Hang-seo menurut media Vietnam.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) dianggap menerapkan taktik yang sama dengan mantan pelatih Vietnam, Park Hang-seo.
Kepastian itu diutarakan oleh media Vietnam, Thanhnien dalam judulnya 'Pelatih Shin Tae-yong meniru formula Pak Park Hang-seo untuk tim Indonesia', Selasa (9/1/2024).
"Secara spesifik, STY meninggalkan gaya bermain yang menggunakan 2 bek tengah yang selama ini digunakan Indonesia, beralih dengan memakai 3 bek tengah," tulis keterangan Thanhnien.
Sebelumnya, STY pada awal melatih Timnas Indonesia memang lebih condong menggunakan dua bek tengah dalam formasi 4-3-3 pada tahun 2021.
Namun akhir-akhir ini, STY terlihat memakai 3 bek saja (3-5-2), sebagai contoh saat melawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bahkan saat melawan Libya pada laga uji coba jilid II, STY juga memakai formasi 3 bek (3-4-3).
Sebelumnya di fase kualifikasi Piala Asia 2024 juga Timnas Indonesia menerapkan formasi skema tiga bek.
Memakai formasi 3 bek tentu sangat kental dengan apa yang dilakukan Park Hang-seo ketika bersama Vietnam, mulai tahun 2017 hingga 2022.
"Di tim Vietnam, kapten Que Ngoc Hai kerap berperan sebagai pemain dengan posisi paling bawah di antara tiga bek tengah, dengan spesialisasi gelandang 'bersih-bersih'," tulis keterangan Thanhnien.
Menurut Thanhnien, perminan Rizky Ridho juga terlihat sama dengan apa yang dilakukan oleh pemain Vietnam, Que Ngoc Hai saat melawan Libya.
"Dalam laga melawan Libya, pelatih Shin Tae-yong mengatur agar Rizky Ridho bermain di bek tengah, memainkan peran yang mirip dengan Que Ngoc Hai."
"Pak Shin Tae-yong menggunakan 3 gelandang tengah di lapangan untuk tim Indonesia, dengan 2 spesialis tugas bertahan, bermain sangat rendah, dekat dengan bek dan satu bermain lebih tinggi dari 2 lainnya, dekat dengan bek."
Baca juga: Pujian Pelatih Libya kepada Pemain Abroad Timnas Indonesia: Tahan Banting
"Dua gelandang bertahan tim Indonesia yang bermain rendah adalah Jordi Amat dan Ivar Jenner, mirip dengan peran gelandang bertahan Hung Dung - Duc Huy, kemudian Hung Dung - Hoang Duc."
"Gelandang tengah yang menonjol di tim Indonesia adalah Marselino Ferdinan, mirip dengan peran Quang Hai di tim Vietnam di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo."
"Di lini striker pun hanya ada satu penyerang Indonesia, yakni Rafael Struick, serupa dengan gaya bermain Nguyen Tien Linh di tim Vietnam sebelumnya."
Di sisi lain, taktik yang dirasa sama dengan Park Hang-seo, tentunya dengan adanya 3 bek membuat STY bisa dengan mudah beralih ke skema pertahanan 5-4-1 bila diperlukan di Piala Asia 2024 nanti.
Menurut Thanhnien, STY juga turut meniru gaya perminan Park Hang-seo dalam segi taktis.
"Indonesia hanya menyerang saat lawan rentan atau kehilangan fokus, lalu mundur untuk bertahan, mirip dengan cara bermain pelatih Park Hang-seo, terutama saat menghadapi lawan kuat."
Namun penerapan formasi 3 bek Timnas Indonesia sejauh ini bisa dibilang kurang efektif.
Menurut laporan Transfermarkt, formasi 3 bek Timnas Indonesia hanya mendapat hasil positif tiga kali dari tujuh laga yang dijalaninya, yakni saat melawan Turkmenistan, Curacao dan Nepal.
Sementara empat sisanya berakhir, tiga kekalahan melawan (Yordania, Irak dan) Libyadan sekali hasil imbang (Filipina).
Di sisi lain, Timnas Indonesia sendiri masih mempunyai satu laga uji coba lagi melawan Iran jelang mentas ke Piala Asia 2024.
Mengacu jadwal, Timnas Indonesia akan menghadapi Irak pada Selasa (9/1/2024) di Qatar.
Layak dinanti akankah STY masih memakai formasi 3 bek saat melawan Iran nanti.
(Tribunnews.com/Ali)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.