Timnas Indonesia Terancam Gagal ke 16 Besar Piala Asia, Coach Justin Kritik Penampilan Jordi Amat
Pengamat sepak bola ternama, Coach Justin turut mengkritik pedas penampilan Jordi Amat saat mengawal Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepak bola ternama, Justinus Lhaksana alias Coach Justin turut mengkritik penampilan Jordi Amat saat mengawal Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia kalah dengan skor 3-1 atas Jepang pada matchday ketiga Grup D Piala Asia 2023, Rabu (24/1/2024). Hasil itu juga turut mengancam Skuad Garuda tersingkir.
Menariknya, satu dari tiga gol Jepang itu tak seharusnya terjadi.
Yap, Jordi Amat membuat kesalahan fatal dan berbuah gol untuk Jepang melalui tendangan penalti.
Kesalahan Jordi Amat itu terjadi saat Ayase Ueda yang ingin menembus pertahanan Timnas Indonesia.
Lalu, Jordi Amat dengan sengaja menghentikan laju Ayase Ueda dengan cara menarik tubuh pemain bernomor punggung 9 itu.
Menanggapi hal itu, Coach Justin tampak geram melihat aksi Jordi Amat. Menurutnya, pemain dengan jam terbang internasional seharusnya dapat mentolerir kesalahannya kecil seperti itu.
Diketahui, sebelum berseragam klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT), Jordi Amat pernah membela Real Betis, Rayo Vallecano, Espanyol dan Swansea.
"Di level dia (Jordi Amat) yang sudah punya jam terbang internasional di usai 30 tahun, sebagai kapten, sebagai pemain senior, dia enggak boleh melakukan kelasahan seperti itu," ucap Coach Justin dikutip dari YouTube pribadinya pada Kamis (25/1/2024).
Lebih lanjut Coach Justin membandingkan jika kesalahan tersebut dilakukan dengan pemain yang minim pengalaman.
"Beda kalau yang melakukan kesalahan seperti Arhan, Witan atau Jenner dengan jam terbang yang cetek. Apalagi sekarang jamannya VAR."
Baca juga: Timnas Indonesia Kalah Bermartabat di Piala Asia, Pujian Mengalir Deras ke Shin Tae-yong
Coach Justin juga mereview kesalahan Jordi Amat. Menurutnya, pemain JDT itu lebih baik hanya mengganggu pergerakannya saja dan tak perlu melakukan kontak fisik.
"Sekarang kalau dia (Jordi Amat) nggak pegang, lu cover aja nggak akan dapat bola dia (Ayase Ueda)."
"Gua sekarang nggak ngerti apa yang difikirkan Jordi Amat untuk pegang dan narik sampai dia (Ayase Ueda) jatuh," ucap Coach Justin. Ini kesalahan yang benar-benar tidak bisa diterima," tambahnya.
Coach Justin juga turut membandingkan penampilan Timnas Indonesia dengan Jepang.
Menurutnya, ranking FIFA antara Jepang dan Timnas Indonesia sudah dapat menjelaskan jawabannya mengapa anak asuh Shin Tae-yong kalah.
Yap, Jepang saat ini berada di ranking 17 dan Timnas Indonesia terlampau jauh di urutan ke-144.
Meski begitu, Coach Justin berharap Timnas Indonesia dapat mengurangi kesalahan-kesalahan kecil.
"Dengan perbandingan ranking yang begitu jauh, yah kita sudah melakukan yang terbaik dengan kapasitas kita.
"Hanya kalau kesalahan kecil dikurangin, kita akan jauh lebih bagus," kata Coach Justin.
"Terutama dari sisi kita cuma ngelihat pergerakan bola, ya ini murni karena kurang pengalaman, transisinya lambat, kurang ngepress.
"Semoga kita lolos dan semoga kita dapat jam terbang lagi, ketemu tim bagus lagi."
"Terlalu dini kalau kita harus menuntun Shin Tae-yong harus perform di Piala Asia ini."
"Empat tahun kedepan Timnas Indonesia akan jauh lebih kuat lagi tentunya," tambahnya.
Skenario Kelolosan Timnas Indonesia ke 16 Besar Piala Asia 2023
Setelah kalah dari Jepang, Timnas Indonesia dipastikan mengakhiri klasemen Grup D di posisi ketiga dengan raihan tiga poin.
Walhasil gagal lolos sebagai runner-up Grup D, satu-satunya jalur yang dapat diharapkan Timnas Indonesia ialah peringkat ketiga terbaik.
Sebagai informasi, ada empat kuota dari jalur peringkat ketiga terbaik.
Saat ini, Timnas Indonesia berada posisi keempat atau ambang batas.
Meski begitu, posisi Timnas Indonesia sepenuhnya tidaklah aman.
Ditambah kolektivitas gol Timnas Indonesia sekarang minus 3 setelah kebobolan enam kali dan mencetak gol tiga kali.
Mengacu klasemen, ada dua skenario yang akan membuat Timnas Indonesia akan lolos ke 16 besar.
Skenario pertama. Yordania mampu meraih kemenangan dengan margin minimal dua gol atas Bahrain pada matchday pamungkas Grup E.
Jika hal itu benar terjadi maka peluang Timnas Indonesia makin terbuka lebar.
Apabila skenario pertama gagal, harapan terakhir Timnas Indonesia masih ada di Grup F.
Skenario yang kedua ialah Timnas Indonesia berharap duel Oman vs Kirgistan berakhir imbang.
Selain imbang, adapun syarat lainnya yakni Kirgistan menang dengan margin tak lebih dari satu gol atas Oman.
Nah, itulah skenario kelolosan Timnas Indonesia ke 16 besar Piala Asia 2023.
Klasemen Sementara Peringkat 3 Terbaik Piala Asia 2023
1. Palestina (Grup C) | 3 | 1 | 1 | 1 | 5-5 | 4 Poin
2. Suriah (Grup B) | 3 | 1 | 1 | 1 | 1-1 | 4 Poin
3. Bahrain (Grup E) | 2 | 1 | 0 | 1 | 2-3 | 3 Poin
4. Timnas Indonesia (Grup D) | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 - 6 | -3 | 3 Poin
-------------Lolos 16 Besar-------------
5. China (Grup A)| 3 | 0 | 2 | 1 |0-1 | 1 Poin
6. Oman (Grup F) | 2 | 0 | 1 | 1 | 2-1 | 1 Poin
(*) Keterangan: Ranking | Negara | Jumlah Tanding | Menang | Imbang | Kalah | Kolektivitas Gol | Poin
(Tribunnews.com/Ali)