TRIBUNNEWS.COM - Pukulan telak bagi penggemar Liverpool, patah hati setelah mendengar kabar tak sedap pada Jumat (26/1/2024) malam.

Pelatih ikonik Liverpool, Jurgen Klopp akan undur diri di penghujung musim 2023/2024 mendatang.

Sejak kedatangannya pada Oktober 2015, Jurgen Klopp telah meninggalkan banyak warisan untuk Liverpool.

Trofi yang belum diraih pada masa kejayaan pelatih legendaris sebelumnya seperti Kenny Dalglish, Bill Shankly, dan Bob Paisley.

Menurut BBC, Jurgen Klopp merupakan pelatih yang memiliki tingkat kemenangan tertinggi dalam sejarah kepelatihan Liverpool di semua kompetisi.

Rasionya mencapai 60,7 persen, dibandingkan Dalglish 58,3 persen, dan Paisley 57,4 persen.

Pelatih asal Jerman itu adalah satu-satunya pelatih yang berhasil membawa Liverpool memenangkan di setiap kompetisi.

Baca juga: Resmi, Jurgen Klopp Angkat Kaki dari Liverpool pada Akhir Musim Liga Inggris

Mulai dari Liga Inggris, Piala FA, Carabao Cup atau Piala Liga Inggris, Liga Champions, Supercup Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

"Berita ini akan selalu menjadi pukulan telak bagi klub kapan pun hal itu terjadi," ucap mantan pemain Liverpool Jamie Carragher di X.

"Saya hanya berpikir itu akan terjadi beberapa tahun lagi. Pelatih yang luar biasa, pria yang luar biasa," sambungnya.

Mantan gelandang Liverpool, Ray Houghton berpendapat, warisan Jurgen Klopp bersama The Reds akan selalu menjadi kebanggaan.

"Apa yang telah dia lakukan untuk klub ini dan masa depan kepemimpinannya sunggu fenomenal," kata Houghton kepada BBC Radio 5 Live.

"Untuk membuat Liverpool kembali menjuarai liga (setelah 30 tahun), membawa mereka kembali ke final besar (Liga Champions), mendapatkan kembali kebanggaan di klub sepak bola, kegembiraan bermain untuk Liverpool.

"Benar-benar luar biasa dan sepak bola yang mereka mainkan sangat menyenangkan untuk ditonton," tambahnya.

Tidak ada yang berharap dan menduga hal ini bakal terjadi lebih cepat.

Kontrak Jurgen Klopp bersama Liverpool masih terjalin hingga 2026 mendatang di atas kontrak kerjasama.

Namun, kabar mengejutkan itu datang lebih awal.

"Sejujurnya saya tidak berpikir akan mendengarnya hari ini," ungkap Houghton.

"Saya berada di pertandingan tengah pekan, tidak ada tanda-tanda apa pun bahwa dia akan mengambil keputusan yang telah dia buat dan tentu saja, itu sangat besar," bebernya.

Jurgen Klopp tidak satu-satunya tim pelatih dan manajemen yang akan meninggalkan Liverpool musim ini, akhir bursa transfer Januari direktur olahraga The Reds Jorg Schmadtke akan meninggalkan jabatannya lebih dulu.

Asisten pelatih Pepin Lijnders dan Peter Krawietz juga akan hengkang pada musim panas.

Vitor Matos yang bergerak di bidang pengembangan juga akan angkat kaki.

Pengganti Jurgen Klopp

Enam bulan adalah roller coaster bagi Liverpool untuk menemukan pengganti Jurgen Klopp.

Satu nama yang tertuju saat ini adalah Xabi Alonso.

Mantan pemain Liverpool itu sejak pensiun pada tahun 2017 telah meniti karier di jejeran kepelatihan.

Dia bergabung dengan tim muda Real Madrid, lalu mengambil alih tim B Real Sociedad di Divisi Segunda B.

Peran senior pertamanya dimulai pada Oktober 2022 bersama Bayer Leverkusen.

Saat ini Bayer Leverkusen berada di jalur juara Bundesliga unggul empat poin atas Bayern Munchen.

"Liverpool memiliki waktu kurang dari enam bulan untuk menemukan seseorang yang harus memahami atau beradaptasi dengan cepat untuk cara bermain dan budaya Liverpool," ungkap mantan pemain The Reds, Ryan Babel.

"Tetapi juga harus berusaha memenuhi standar Jurgen Klopp. Bukan tugas yang mudah," sambungnya.

"Sederhananya: Xabi Alonso," bebernya soal pengganti Klopp.

Xabi menanggapi kejutan ini, ia tidak memikirkan akan menggantikan Jurgen Klopp dan hanya akan fokus bersama Bayer Leverkusen menyelesaikan musim ini.

"Saya menghormati Jurgen, kekaguman yang sangat besar sebelum datang ke Liverpool dan selama bertahun-tahun di sana, hal itu menjadi lebih besar lagi atas apa yang telah dia capai dan bagaimana dia mencapainya," kata Xabi.

"Saat ini saya sangat bahagia di sini (Leverkusen), menikmati pekerjaan saya di sini. Setiap hari dan setiap pertandingan adalah sebuah tantangan. Kami menikmati perjalanan yang indah," sambungnya.

"Saya tidak berada dalam momen untuk memikirkan hal berikutnya dan hanya memikirkan apa yang terjadi saat ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sina)